FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    24 10-2016

    5693

    Menkominfo: Media Harus Jalankan Fungsi Informasi

    Kategori Berita Kominfo | daon001

    Nusa Dua, Kominfo- Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan media memiliki peran signifikan dalam hal literasi masyarakat. Secara khusus, media dapat menjadi saluran penyebaran informasi publik, partisipasi masyarakat, opini publik, hak-hak sipil dan pembentukan nilai-nilai demokrasi.

    "Media juga memainkan peran penting dalam menjembatani perbedaan. Dengan media, informasi dapat disampaikan kepada masyarakat yang memberikan pemahaman publik melalui konten yang mencerahkan dan mendidik," tuturnya dalam pembukaan Asia Pacific Broadcasting Union (ABU) General Assembly ke-53 di Nusa Dua  Bali, Senin (24/10/2016).

    Menurut Rudiantara media harus menjalankan informasi, pendidikan, hiburan dan fungsi kontrol sosial yang bermanfaat bagi masyarakat. "Selain itu juga memberikan informasi yang akurat, cepat, edukatif dan inspiratif," tegasnya.

    Dalam acara pembukaan, Menteri Rudiantara menyambut seluruh peserta dan menegaskan sebagai tuan rumah, Indonesia akan mengedepankan visi kebangsaan dan keseragaman berbangsa. "Dan tentunya akan memperkenalkan pada dunia bahwa Indonesia adalah negara berdaulat. Bhinneka Tunggal Ika, unity in diversity," tandasnya.

    Menkominfo juga memaparkan kondisi Indonesia dari aspek keragaman bangsa dan luasan wilayah. “Indonesia adalah bangsa beragaman. Ada lebih dari 250 juta penduduk Indonesia, membuat kita bangsa terpadat keempat di dunia. Kami memiliki lebih dari 300 kelompok etnis, yang berbicara lebih dari 740 bahasa. Kami adalah sebuah kepulauan dari 17.000 pulau, hanya 6.000 yang dihuni. Kami memiliki daratan yang menyebar selebar benua Eropa,” paparnya.  

    Mengenai media di Indonesia, Menteri Rudiantara menyebutnya sebagai salah satu keuntungan bagi rakyat Indonesia. Saat ini terdapat televisi penyiaran publik dikenal sebagai Televisi Republik Indonesia (TVRI) dengan 24 stasiun lokal dan 376 stasiun relay. Selain itu memiliki 847 stasiun TV milik swasta terdiri dari 10 TV dengan jaringan nasional dan sisanya adalah televisi lokal. "Indonesia  juga memiliki satu radio publik dikenal sebagai Radio Republik Indonesia (RRI) dengan 92 stasiun lokal dan 148 stasiun relay. Ada sekitar 1.165 stasiun radio lokal. Dari angka-angka di atas, itu adalah keuntungan besar bagi Rakyat Indonesia," tuturnya.

    Lebih lanjut Rudiantara menejelaskan keuntungan itu dapat dimaksimalkan dengan adanya peran aktif media sebagai salah satu penggerak dinamika demokrasi dan globalisasi di Indonesia. "Saat ini, globalisme harus inklusif bukan ekslusif. Ini harus keanekaragaman dari pada keseragaman. Ini harus bersatu dari pada membagi. Ini juga harus diarahkan untuk mengatasi tantangan global umum dari pada diarahkan pada kelompok tertentu negara. Tentunya harus kerjasama dari pada konfrontasi. Selain modernisasi, pembangunan, masyarakat terbuka, konektivitas, demokrasi harus menjadi faktor penggerak yang mengubah wajah media," jelas Rudiantara.

    Diakhir sambutannya Menkominfo berharap semua praktisi penyiaran akan mendapatkan wawasan, bertukar pengalaman dan mempromosikan kerjasama masa depan di bidang penyiaran. Selain Menteri Komunikasi dan Informatika ada sejumlah menteri yang menjadi narasumber antara lain Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi  dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Yembise.

    Komite Penyiaran Asia Pasifik (ABU) merupakan asosiasi industri penyiaran nirlaba yang memiliki lebih dari 281 anggota di 57 negara. Organisasi yang didirikan pada 1964 itu menjangkau tiga miliar khalayak di 57 negara. ABU dibentuk untuk membantu pembangunan sektor penyiaran dan mengakomodasi kepentingan anggotanya.

    ABU memiliki sejumlah aktivitas antara lain pembahasan teknologi media digital dan konten, baik radio maupun televisi serta program perkembangan teknologi media lainnya. Selain itu, Abu juga menegosiasikan hak siar sejumlah ajang olahraga akbar untuk anggotanya.

    Ketika dunia dilanda bencana alam, perang, krisis imigrasi yang masif, kemiskinan, dan perubahan iklim, media dari seluruh dunia harus bersinergi, bahu-membahu, bekerja sama, wujudkan dunia yang lebih baik. ABU General Assembly menjadi wadah komprehensif bagi pegiat media massa dari seluruh dunia untuk duduk bersama, mencari, dan mengembangkan solusi atas berbagai isu yang tengah atau akan dihadapi industri penyiaran di masa kini dan akan datang. (ddh)

    Berita Terkait

    Menteri Keuangan RI Resmi Mundur? Itu Hoaks!

    Video tersebut merupakan video lama saat Menteri Sri Mulyani menyampaikan salam perpisahan pada tahun 2010, ketika beliau mundur sebagai Men Selengkapnya

    Menkominfo Ingatkan Masyarakat Hormati Perbedaan Pilihan Politik

    Menkominfo mengajak seluruh komponen bangsa untuk turut menjaga perdamaian dan persatuan bangsa, khususnya ketika beraktivitas di ruang digi Selengkapnya

    Kominfo Musnahkan Perangkat Telekomunikasi Ilegal Temuan Balmon Jayapura

    Terdapat 63 unit perangkat radio komunikasi untuk jenis penggunaan layanan dinas bergerak darat khususnya sistem komunikasi radio konvension Selengkapnya

    Kominfo Mulai Feasibility Study Open RAN di Indonesia

    Keberadaan Open RAN ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi CAPEX dan OPEX pada penggelaran jaringan serta menjadi salah satu opsi dalam Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA