FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    27 10-2016

    4919

    Kominfo Dorong Kemandirian Operator Satelit Nasional

    Kategori Berita Kominfo | doni003

    Jakarta, Kominfo – Tantangan pembangunan satelit di Indonesia saat ini tidaklah ringan. Beberapa faktor menjadi kendala, sebut saja soal investasi yang besar (high invest) dengan risiko tinggi (high risk) serta pengembalian (return of investment) yang relatif lama apabila dibandingkan dengan teknologi seluler. Meski demikian, Kementerian Komunikasi dan Informatika mendorong kemandirian bangsa dalam pengelolaan satelit nasional yang menjangkau seluruh nusantara.

    Saat ini, Indonesia masih kekurangan transponder satelit untuk kebutuhan komunikasi dan penyiaran. "Diperkirakan masih terdapat kekurangan lebih dari 100 transponder untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dan penyiaran nasional. Akibatnya Indonesia harus menggunakan satelit asing untuk mencukupi kebutuhan transponder, dimana terdapat 34 satelit asing yang beroperasi di Indonesia," jelas Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Ismail dalam Pembukaan Seminar Peringatan 40 Tahun Satelit Indonesia Mempersatukan Nusantara di Jakarta, Kamis (27/10/2016).        

    Menurut Ismail, saat ini Indonesia hanya memiliki 7 slot orbit yang dapat digunakan untuk kebutuhan komunikasi dan penyiaran. "Jumlah slot orbit ini tidk bertambah dalam beberapa tahun ini, sementara kebutuhan trasponder semakin meningkat sehingga akibatnya kebutuhan kapasitas trasponder masih belum terpenuhi semuanya oleh satelit nasional,” tambahnya.

    Mengenai ketersediaan slot satelit yang bisa dipertahankan, Ismail menyataan slot orbit satelit merupakan aset langka yang dimiliki Indonesia. "Satu satelit telah kosong satelitnya dan berstatus suspensi di ITU dan lainnya akan habis umur satelitnya. Kami harapkan operator satelit  dapat bersungguh-sungguh dapat mengisi slot tersebut dengan satelit pengganti,” tandas Dirjen SDPPI.

    Selanjutnya, Dirjen SDPPI mengatakan kemandirian layanan satelit penuh terjadi dalam beberapa jenis layanan. Sementara untuk kebutuhan komunikasi, Pemerintah telah memiliki dua program satelit komunikasi, yaitu pertama, satelit multifungsi pemerintah yang dirancang untuk mendukung sistem komunikasi pemerintah, dan kedua, satelit pertahanan yang akan mendukung sistem komunikasi pertahanan dan layanan komunikasi bergerak lainya.

    Pada akhir keynote speech-nya, Ismail mengajak semua operator nasional memberikan kontribusi. "Kementerian Kominfo meminta komitmen dari semua operator nasional untuk bersama-sama memberikan kontribusi positif dalam menjaga alokasi frekuensi layanan satelit nasional,” pungkasnya sebelum melanjutkan dengan penandatanganan Prangko Peringatan 40 Tahun Satelit Indonesia.

    Penyelenggaraan Seminar Peringatan 40 Tahun Satelit Indonesia Mempersatukan Nusantara diselenggarakan atas kerjasama Kementerian Kominfo dan Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) yang diawali mendengarkan laporan dari Ketua Penyelenggara Direktur Penataan Sumber Daya Titon Dutono. Peserta seminar sehari itu adalah akademisi, asosiasi satelit asing, perwakilan Mastel, media massa, dan tokoh satelit serta stakeholders lainnya. (dps)

    Berita Terkait

    Kominfo Tuntaskan Gangguan SFR BTS Telkom Ngada

    Tim Balmon SFR Kelas I Kupang menonaktifkan perangat telekomunikasi yang beroperasi tidak sesuai dengan parameter teknis yang ditetapkan dal Selengkapnya

    Hindari Sanksi, Kominfo Dorong Importir Penuhi Perizinan Perangkat Telekomunikasi

    Penerapan perizinan ditujukan untuk melindungi keamanan nasional atau kepentingan umum dan melindungi hak kekayaan intelektual, melindungi k Selengkapnya

    Kominfo Musnahkan Perangkat Telekomunikasi Ilegal Temuan Balmon Jayapura

    Terdapat 63 unit perangkat radio komunikasi untuk jenis penggunaan layanan dinas bergerak darat khususnya sistem komunikasi radio konvension Selengkapnya

    Kominfo Mulai Feasibility Study Open RAN di Indonesia

    Keberadaan Open RAN ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi CAPEX dan OPEX pada penggelaran jaringan serta menjadi salah satu opsi dalam Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA