FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    29 03-2017

    2861

    Pemerintah Bangun Jaringan Tulang Punggung Serat Optik

    Kategori Berita Kominfo | patr001

    Jakarta, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan, Pemerintah membangun jaringan tulang punggung serat optik untuk menghubungkan Indonesia melalui Proyek Palapa Ring. “Yang kita bangun adalah backbone. Aksesnya kita harapkan oleh operator”. “Bagaimana operator membangun, kita beri discount besar agar operator tertarik membangun akses. Kami berharap operator membangun aksesnya dengan cara murah” katanya dalam acara Penandatanganan dan Penyerahan Surat Efektif Perjanjian Kerjasama Proyek Jaringan Tulang Punggung Serat Optik Nasional Palapa Ring Paket Timur di gedung Kementerian Kominfo, Jakarta,  Rabu (29/03/2017).

    Mekanisme pembangunan seperti itu, diakui Menteri Kominfo sebagai pembangunan yang lebih murah, lebih efisien, dan lebih cepat. “Backbonenya kita sediakan, aksesnya sharing. Itu konsekuensi kita membangun lebih cepat dan lebih murah,” kata Rudiantara.

    Rudiantara memaparkan pembangunan Proyek Palapa Ring Paket Paket Barat statusnya sudah 60% selesai. Sementara Paket Tengah baru berjalan 10-12% dan Paket Timur sudah siap dananya untuk dibangun. Sembari mengutip Indeks ICT Indonesia, Menteri Rudiantara menekankan arti penting Palapa Ring untuk meningkatkan akses broadband di Indonesia. “Indeks ICT kita di bawah Brunei. Versi ITU kita di nomor enam. Kalau versi infrastrukturnya kita nomor empat. Kelemahan kita adalah dalam fixed broadband. Mobile broadband kita mentok di angka 10 tapi fixed broadband kita hanya di angka 1,5 atau 2. Jadi kita harus genjot fixed broadband,” kata Rudiantara.

    Inisiasi pembangunan jaringan tulang punggung serat optik diharapkan Menteri Kominfo dapat memicu bank agar lebih agresif untuk melakukan pembiayaan. "Sebentar lagi kita akan punya proyek lagi yang lebih besar lagi. Membangun backbone belum menyelesaikan masalah. Bagaimana dengan daerah-daerah yang remote? Kita harus membangun satelit (High Throughput Satellite). Prosesnya akan kita mulai semester II ini dan penetapan pemenangnya pertengahan tahun 2018 dan meluncur tahun 2021 sehingga tahun 2021 mungkin akan menjadi High Throughput Satelilte Pertama yang Indonesia,” jelas Rudiantara.

    Optimistisme Menteri Rudiantara mengenai pertumbuhan sektor teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia juga didukung adanya peningkatan sektor TIK yang signifikan. "Ibu Menteri Keuangan seringkali menyampaikan, terakhir di Danapala saat mendiskusikan APBN dan pernah dibaca di rapat kabinet bahwa sektor kita tahun 2018 dan seterusnya harus tumbuh double digit. Bagaimana kita bisa tumbuh kalau kita tidak melakukan apa-apa?” kata Rudiantara.

     

    Oleh karena itu, Menteri Kominfo akan berupaya mendorong regulasi sektor TIK agar dapat menjadi enabler pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Selesai UU Penyiaran yang kita harapkan selesai tahun ini, akan ada KPBU yang jauh lebih besar daripada yang sekarang ini. It’s going to be transaction in billion dollars. Kita akan melakukannya untuk Indonesia to have a better broadcasting ecosystem in the country” tandasnya. (PS)

    Berita Terkait

    Awas Hoaks! Pemerintah Akan Berikan Tambahan BPNT Tahap 2

    Kemensos RI memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resmi @kemensosri, ternyata tidak pernah membuat tautan terkait pendaftaran maupun Selengkapnya

    Pengungsi di Pekanbaru Pindah ke Pulau Galang? Itu Hoaks!

    Faktanya, klaim narasi dalam video tersebut salah. Selengkapnya

    [Berita Foto] Upacara Peringatan Hari Kelahiran Pancasila

    Kominfo menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2023. Selengkapnya

    Plt Menkominfo: Bangun Semangat Kebangsaan, Terapkan Nilai Persatuan

    Plt Menkominfo Mahfud MD mengajak seluruh elemen bangsa untuk memaknai kebangkitan nasional dengan berjuang bersama menerapkan nilai persatu Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA