FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    18 05-2017

    4236

    Forum Merdeka Barat 9: Memperteguh Keindonesiaan

    SIARAN PERS NO. 59/HM/KOMINFO/05/2017
    Kategori Siaran Pers

    SIARAN PERS NO. 59/HM/KOMINFO/05/2017

    tentang

    Forum Merdeka Barat 9 “Memperteguh Keindonesiaan”

    Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo, Rabu (17/5), kembali menyelenggarakan Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) di Gedung Stovia, Jakarta. Acara yang dibuka oleh Menkominfo Rudiantara ini mengambil tema "Memperteguh KeIndonesian", dengan menghadirkan narasumber Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI, Wiranto; dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

    Tujuan acara tersebut adalah untuk meningkatkan pengetahuan, memahami, dan mengamalkan empat konsensus Nasional guna meneguhkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

    Menko Polhukam Wiranto menyampaikan, empat konsensus yang dilahirkan para pejuang di masa lalu mengadopsi nilai-nilai agama. "Keberhasilan tokoh-tokoh agama dahulu adalah berhasil memasukan roh keagamaan dalam butir-butir dalam Pancasila," urainya.

    Senada dengan Wiranto, Menag Lukman Hakim menyatakan bahwa Indonesia dikenal sebagai masyarakat agamais-religius yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai agama. Hal ini disadari oleh Soekarno, sehingga Pancasila merupakan rumusan untuk mewujudkan nilai-nilai agama dalam konteks kehidupan bernegara.

    "Butir Pancasila merupakan hakekat nilai keagamaan, sehingga tidak ada alasan untuk membenturkan Pancasila dengan agama," tandas Menag.

    Dalam diskusi yang dihadiri 51 wartawan media cetak, elektronik, dan media online tersebut, Wiranto juga mengemukakan bahwa fungsi kelembagaan Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) sangat penting untuk mengembalikan fungsi bela negara. "Bela negara bukan diartikan ikut berperang tetapi mengarahkan, membimbing masyarakat untuk memiliki rasa kewajiban membela negara dalam konteks sesuai kompetensi individu," imbuhnya.

    Menutup diskusi, Menag menuturkan bahwa NKRI merupakan bentuk final dalam konteks keagamaan, yaitu sebagai sebuah medium tempat terimplementasikan dan teramalkannya nikai-nilai agama. "Karena ada kewajiban menjaga kedamaian. Kemajemukan adalah kehendak Allah, sehingga perlu sesuatu yang bisa menyatukan yaitu Bhinneka Tunggal Ika," pungkasnya.

    Jakarta, 18 Mei 2017

    BIRO HUMAS

    KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

    ***

    Berita Terkait

    Siaran Pers No. 274/HM/KOMINFO/04/2024 tentang Terima Tony Blair, Menkominfo Bahas Kerja Sama Percepatan Transformasi Digital

    Menkominfo mengharapkan kolaborasi dengan Tony Blair Global Institute akan terus berlanjut dalam mengimplementasikan Sistem Pemerintahan Ber Selengkapnya

    Siaran Pers No. 273/HM/KOMINFO/04/2024 tentang Akselerasi Ekonomi Digital, Menkominfo Jajaki Peluang Kerja Sama Joint Lab

    Menurut Menkominfo, pembentukan Joint Lab diarahkan untuk akselerasi penerapan teknologi pada sistem pembayaran layanan keuangan, khususnya Selengkapnya

    Siaran Pers No. 272/HM/KOMINFO/04/2024 tentang Wamen Nezar Patria dan Dubes Korsel Bahas AI Global Forum 2024

    Wamen Nezar Patria menyatakan Indonesia akan mengirimkan delegasi untuk AI Safety Summit 202 dan AI Global Forum 2024 yang akan berlangsung Selengkapnya

    Siaran Pers No. 271/HM/KOMINFO/04/2024 tentang Berantas Judi Online, Pemerintah Segera Bentuk Gugus Tugas Terpadu

    Pembentukan gugus tugas itu bertujuan menyelesaikan permasalahan judi online secara lebih menyeluruh dengan mempertajam koordinasi antarkeme Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA