Siaran Pers No. 289/HM/KOMINFO/04/2024 tentang Menteri Budi Arie Sambut Baik Minat Jepang Kembangkan 5G Open RAN di Indonesia
Pemerintah membuka masukan dan saran dari negara-negara yang sudah lebih dulu mengaplikasikan teknologi 5G. Selengkapnya
Siaran Pers No 55/HM/KOMINFO/02/2018
Tanggal 22 Februari 2018
Tentang
Masyarakat Masih Banyak tak Bijak Gunakan Internet, Kemkominfo Didorong Terus Tingkatkan Literasi Digital
Kominfo, Jakarta – Semakin maraknya muncul informasi yang tak jelas sumber kebenarannya atau hoaks memicu keresahan dalam kehidupan sosial berbangsa dan bernegara. Diperlukan sikap dan kepedulian bersama guna menangkal peningkatan penyebaran konten negatif serta penggunaan internet lebih cermat dan bijaksana.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara, kerap mengatakan bahwa usaha keras untuk melawan konten negatif harus menjadi kepedulian semua pihak, yaitu komunitas, akademisi, pemerintah dan tentu saja peranan media.
Bentuk upaya memerangi meluasnya konten negatif di internet serta penyebarannya dilakukan melalui gerakan literasi digital. Sosialisasi kepada masyarakat untuk penggunaan internet yang positif terus digiatkan.
Kemkominfo didukung untuk meningkatkan sosialisasi literasi digital kepada masyarakat agar program tersebut terasa semakin efektif. Dengan demikian, nantinya setiap pihak bisa menentukan standard mengenai literasi digital.
Dukungan itu, salah satunya dari Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyelenggara Internet Indonesia (APJII) Henry Kasyfi Soermartono. Masyarakat, menurut Henry, saat ini masih perlu terus disampaikan pemahamam arti literasi digital oleh Kemkominfo sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologinya.
“Kadang-kadang secara awam, kita tidak bisa mengukur literasi digital bagaimana sampai bisa dikatakan 22,” kata Henry di Jakarta, Selasa (20/2).
Henry menganggap, masih banyak kalangan masyarakat yang menganggap maksud dari literasi digital sekadar memiliki internet serta pemanfaatannya secara positif.
Sedangkan menyoal upaya meminimalisir konten internet yang tak jelas kebenarannya alias hoaks, Henry mengusulkan, selain mengefektifkan capaian literasi digital oleh Kemkominfo juga dapat saja dibentuk lembaga informasi independen.
Lembaga itu, kata Henry, dapat berfungsi mewadahi masyarakat guna memvalidasi kebenaran suatu konten positif atau negatif yang marak beredar di internet. Masyarakat Indonesia dinilai dia sekarang amat gemar dalam menyebarkan informasi internet namun sulit mengetahui sumber kebenaran beritanya.
“Orang Indonesia tipe yang suka sharing, tapi lebih sering mereka mengetahui konten tersebut adalah hoax setelah menyebarkannya,” ujar Henry.
Menyikapi fakta tersebut, dengan adanya Kemkominfo dan lembaga independen tersebut dapat mencegah terjadinya pemanfaatan keuntungan oleh oknum melalui aksi penyebaran konten negatif atau hoax.
Diketahui, Kemkominfo terus menggelar ajang literasi digital ke berbagai kalangan, seperti belum lama ini di Padang, Sumatera Barat, dalam menyambut Hari Pers Nasional 2018.*
BIRO HUMAS
KEMENTERIAN KOMINFO
Pemerintah membuka masukan dan saran dari negara-negara yang sudah lebih dulu mengaplikasikan teknologi 5G. Selengkapnya
Menteri Budi Arie menyatakan Indonesia menggunakan pendekatan horizontal dan vertikal untuk menyusun regulasi yang berkaitan dengan teknolog Selengkapnya
Kehadiran pedoman etika menjadi acuan untuk mengurangi risiko pemanfaatan teknologi AI untuk sektor komunikasi publik. Selengkapnya
Menkominfo mengingatkan pelaku komunikasi publik untuk memiliki strategi dalam beradaptasi dengan teknologi AI. Selengkapnya