FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    07 09-2015

    2001

    Para Pejuang Muda Teknologi Garut Terganjal Ongkos

    Kategori Sorotan Media | Viska

    Jakarta - Penuh perjuangan! Begitulah langkah yang harus ditempuh anak-anak SLTP asal Garut, Jawa Barat ini untuk unjuk gigi di panggung megah Indonesia ICT Awards (INAICTA) 2015 yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

    Sejatinya, tim yang terdiri dari Rafli Muhamad Ridhwan (SMPN 2 Garut), Muhammad Raka Saepulloh (SMPN 1 Leuwigoong) dan Fazil Fauzi Hidayat (Pondok Pesantren Darussalam Kersamanah) sudah mengantongi tiket emas 8 besar nominator INAICTA kategori SD-SMP lewat aplikasi Buku Tamu Android besutannya.

    Namun sangat disayangkan, jalan untuk datang ke Jakarta demi menunjukkan kreasi digital mereka di fase penjurian INAICTA tahap II, tak semulus yang dibayangkan. Adalah kekurangan dana untuk ongkos dan biaya akomodasi selama di Jakarta yang menjadi tembok besar para pejuang teknologi muda ini untuk menunjukkan taji.

    Bagi sebagian orang, mungkin kekurangan dana yang dialami Rafli cs tak seberapa. Dari Rp 6,6 juta total pengeluaran yang diperkirakan, mereka masih defisit Rp 4,2 juta. Dengan polosnya, mereka pun buka-bukaan bagaimana perjuangan mengumpulkan dana yang sudah dilakukan. Yakni berasal dari Pondok Pesantren Darussalam (Rp 750 ribu), orang tua (Rp 600 ribu), kas klub Steam (Rp 500 ribu) dan SMPN 2 Garut (Rp 250 ribu).

    Berharap ada keajaiban muncul, mereka pun kini membuat penggalangan dana (fund raising) demi bisa berlaga di Jakarta, seraya ingin membuktikan bahwa meski dari kota kecil dan minim budget, anak-anak SLTP ini juga punya kreativitas digital yang tak kalah ciamik.

    Kreativitas itu pun salah satunya bisa dilihat dari gaya fund raising yang dilakukan. Yakni menggunakan infografis yang menampilkan sosok tiga anak muda Garut tersebut, beserta rincian anggaran yang mereka butuhkan selama di Jakarta.

    Lantaran para peserta INAICTA 2015 ini masih SLTP, maka tidak mungkin dilepas sendiri ke Jakarta. Jadi direncanakan akan didampingi dua orang pembimbing, sehingga total yang berangkat adalah lima orang. "Kami dari tim pembimbing selain merasa bangga bahwa Rafli, Fazil dan Raka kembali menjadi 8 besar nasional INAICTA 2015, sekaligus merasa sayang bila mereka tidak dapat berangkat mengikuti penjurian tahap II serta malam penganugerahan INAICTA 2015 karena kekurangan dana,".

    "Bagi bapak/ibu/saudara yang ingin membantu, maka dapat menyumbang ke rekening di bawah ini, ataupun bila ada yang dapat meminjamkan kamar kosong di sekitar Pancoran untuk tempat menginap anak-anak maka akan mengurangi kebutuhan dana secara signifikan," sebut Steamclub, yang memayungi Rafli, Fazil dan Raka, di halaman penggalangan dana yang dibuatnya di situs Steamclub.web.id.

    Jangan patah semangat pejuang muda! (ash/ash)

    Sumber: http://inet.detik.com/read/2015/09/05/201521/3011072/398/para-pejuang-muda-teknologi-garut-terganjal-ongkos

    Berita Terkait

    Tingkatkan Manfaat Teknologi AI, Kominfo Siapkan 3 Langkah Strategis

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyatakan, banyak platform bisnis yang disurvei menyebut bahwa kecerdasan buatan atau Selengkapnya

    Kominfo gandeng perusahaan teknologi untuk Digital Talent Scholarship

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI menggandeng perusahaan teknologi IBM untuk meningkatkan keterampilan, keahlian angkat Selengkapnya

    Pesan Nilai Perjuangan-Kebersamaan dalam 4 Seri Prangko

    Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan dalam rangka merayakan HUT Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, pemerintah me Selengkapnya

    Perangi Hoaks, Kemenkominfo Galakkan Literasi Medsos

    REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Proses literasi media sosial perlu dilakukan ke seluruh lapisan masyarakat, baik itu pelajar dan mahasiswa maupun Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA