FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    26 05-2017

    7732

    Ini yang harus dilakukan untuk hajar hoax dan fake news

    Kategori Sorotan Media | novaldi

    Praktisi radio, Errol Jonathas pada Seminar Literasi Media di Akademi Maritim Nusantara (AMN) Cilacap, Rabu (25/5) mengatakan, dari data tersebut hanya ada 300 situs yang benar-benar disebut media online.

    "Setelah hoax, sekarang ada fake news atau berita palsu. Ada yang memanfaatkan foto atau gambar yang dipakai untuk berita lain yang tidak benar isinya," kata Direktur Suara Surabaya ini.

    Errol mengatakan, data Kementerian Kominfo bahkan mengindikasikan terdapat 800.000 situs penyebar berita palsu dan ujaran kebencian. Parahnya, Indonesia menjadi negara nomor 1 penghasil serangan cyber, yaitu sekitar 42.000 serangan per hari.

    Perilaku digital masyarakat, kata dia, turut menyuburkan peredaran berita palsu tersebut. Potensi kejahatan cyber seperti cyber bullying, prostitusi hingga hoax semakin besar.

    "Ada juga yang berprofesi sebagai buzzer. Dulu dipakai kalangan artis yang mulai tidak laku, sekarang digunakan untuk kepentingan politik. Bahkan sekarang ada tim yang namanya cyber army," ujar Anggota Badan Pengurus Komisi Sosial Konferensi Wali Gereja ini.

    Sementara itu, Dosen IT dari Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta Budi Sutedjo mengatakan, persebaran berita hoax dan fake news bisa ditangkal dengan literasi. Hal itu bisa didapatkan dari memperkaya bacaan dan informasi.

    "literasi media tidak lain merupakan kemampuan pembaca dalam mengidentifikasi kebutuhan akan informasi. Saat ini di media-media atau koran, sering dikatakan literasi pembaca itu rendah, itu artinya kemampuan pembaca mengetahui informasi itu masih rendah. The Worldís Most Literate Nations tahun lalu merilis, Indonesia peringkat 60 dari 61 negara soal literasi," katanya.

    Pakar Informasi dan Teknologi Richardus Eko Indrajit mengatakan satu-satunya cara untuk menghapus tulisan bernada negatif adalah dengan menulis sebanyak mungkin hal positif di dalam diri, menulis keunggulan yang dimiliki.

    "Ingin menaikkan literasi media buatlah personal website, pakai blogspot, cari situs gratis dan buat blog, biasakan posting di instagram dan beri kata-kata inspiring, gunakanlah link sebagai sosial media yang dianggap serius, pakai google tes. Foto, tulis dan posting sebanyak-banyaknya di internet, karena yang anda berikan adalah benih-benih yang baik," ujarnya.

    (I)

    Source: https://jateng.merdeka.com/makro/ini-yang-harus-dilakukan-untuk-hajar-hoax-dan-fake-news-170525k.html

    Berita Terkait

    Tips dari Kominfo untuk Melindungi Data Pribadi di Internet

    KOMPAS.com - Ada satu hikmah di balik pandemi Covid-19, yakni menciptakan masyarakat yang lebih "melek teknologi ". Sebab, sebagian besar da Selengkapnya

    Kominfo dorong Telemedisin untuk akselerasi transformasi digital

    Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan pengembangan solusi kesehatan dengan pemanfaatan teknologi menjad Selengkapnya

    Kominfo Bentuk Desk Karhutla untuk Edukasi Warga Soal Pencegahan Kebakaran Hutan

    Kementerian Komumikasi dan Informatika (Kominfo) berkomitmen untuk mengedukasi masyarakat terkait masalah dan penanggulangan kebakaran hutan Selengkapnya

    Kominfo siapkan desk khusus untuk kebakaran hutan dan lahan

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyiapkan desk khusus untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Ini sebagai p Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA