FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    13 12-2021

    1356

    Jelang Nataru, Tak Ada Provinsi Status PPKM Level 4 dan 3 di Luar Jawa-Bali

    Kategori Berita Pemerintahan | srii003

    Jakarta Pusat, Kominfo - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan tidak ada lagi provinsi di luar Jawa-Bali yang berada pada Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 dan 3. Sementara itu, sebanyak 21 provinsi di berada di level 2 dan 6 provinsi berada di level 1.

    “Kemudian di tingkat luar kabupaten dan kota, itu 3 kabupaten dan kota di Level 3, 0 [kabupaten dan kota] di Level 4, dan di Level 3 adalah Sumba Tengah, Bangka, dan Teluk Bintuni. Terkait dengan Level 1 ada di 248 kabupaten/kota,” jelas Menko Airlangga dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Evaluasi PPKM secara daring dari Jakarta Pusat, Senin (13/12/2021) sore. 

    Dalam kesempatan tersebut, Menko Perekonomian menegaskan bahwa pemerintah telah menerbitkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 66 Tahun 2021 untuk mengantisipasi adanya peningkatan penularan Covid-19 pada perayaan Natal dan Tahun Baru.

    Pada Inmendagri Nomor 66 Tahun 2021 diatur bahwa pelaku perjalanan adalah individu yang telah melaksanakan dua kali vaksin, dosis satu dan dua, kemudian jam operasional tempat-tempat terbuka dan tempat umum dibatasi sampai pukul 22.00 dengan kapasitas pengunjung maksimal 75 persen, serta diwajibkan untuk menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

    “Terkait dengan vaksinasi di luar Jawa, ini dosis pertama secara keseluruhan ada beberapa yang masih di bawah 50 persen, yaitu Maluku Utara, Sulawesi Tengah, Papua Barat, Maluku, Sulawesi Tenggara, Aceh, dan Papua. Kemudian tentu ini arahan Bapak Presiden untuk terus didorong,” jelas Menko Perekonomian.

    Menko Perekonomian juga menyampaikan terkait pelaksanaan vaksin booster, pemerintah masih akan terus mendalami hal tersebut. Meskipun demikian, Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) terkait dengan Peraturan Menteri Kesehatan CoronaVac dan Sinovac sudah diterbitkan, demikian pula dengan tarif pelayanannya. Di samping itu, BPOM juga sudah mempersiapkan evaluasi booster yang sejenis.

    “Arahan Bapak Presiden ini terus untuk dipersiapkan kapan tersedia dan juga tempat-tempatnya, tempat pelayanan untuk vaksin booster. Nanti akan kami detailkan kembali,” ujarnya.

    Terakhir, mengenai Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Menko Perekonomian menjelaskan bahwa saat ini realisasinya sudah mencapai 69,8 persen.

    “Klaster kesehatan Rp143,29 triliun (66 persen), Perlinsos (Perlindungan Sosial) 81 persen (Rp125 triliun), Program Prioritas 70,9 persen (Rp83,64 triliun), Dukungan UMKM dan Korporasi Rp77,73 triliun (48 persen), dan Insentif Kesehatan sebesar Rp62,86 triliun,” pungkasnya.

    Berita Terkait

    Jelang Libur Nataru, Pemerintah Pastikan Layanan Masyarakat Tetap Berjalan

    Pemerintah menjamin keberlangsungan penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan. Saat ini, sudah tidak ada kebijakan yang berlaku tentang pem Selengkapnya

    Jelang KTT ASEAN, Presiden Tinjau Kesiapan UMKM dan Lokasi Wisata di Labuan Bajo

    Presiden melihat beberapa lokasi yang perlu dipercantik untuk menyambut para tamu dari negara-negara ASEAN yang akan hadir di Labuan Bajo na Selengkapnya

    Jelang Lebaran, Presiden Tinjau Harga Komoditas di Pasar Johar Baru

    Presiden juga berharap penurunan harga sejumlah komoditas pangan dapat meningkatkan daya beli masyarakat menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 Selengkapnya

    Jelang Nataru, Presiden Cek Harga di Pasar Cigombong

    Presiden menambahkan, kestabilan harga bahan pangan tidak hanya terjadi di Jawa Barat, tetapi juga di sejumlah daerah lain di Tanah Air. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA