FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    20 10-2014

    2644

    Perpres Broadband Plan Ditandatangi Presiden SBY

    Kategori Berita Kominfo | brs

    Perpres Broadband Plan Ditandatangi Presiden SBYJakarta,Kominfo - Rencana Pitalebar Indonesia (RPI) atau Indonesia Broadband Plan 2014-2019 telah ditandatangani pengesahanya melalui  Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 96 Tahun 2014. pada akhir jabatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

    "Beleid baru ini menjadi landasan pembangunan teknologi informasi dan telekomunikasi di Indonesia dalam lima tahun ke depan. Untuk merealisasikan RPI ini kebutuhan pendanaan diperkirakan mencapai Rp 278 triliun selama lima tahun," ujar Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Lukita Dinarsyah Tuwo di Jakarta, Rabu (17/10).

    Lukita juga  mengatakan, dari kebutuhan dana tersebut, kontribusi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) diperkirakan hanya 10 persen. Sisanya diharapkan dari dunia usaha, yakni dari sektor swasta.

    Pemerintah telah menetapkan lima program unggulan untuk mengembangkan RPI ini, yakni untuk pendidikan, kesehatan, pengelolaan pemerintah, pengadaan barang dan jasa, dan sistem logistik.

    Asisten Deputi Menteri Koordinator Perekonomian Urusan Telematika dan Utilitas, Eddy Satriya menambahkan, Perpres tentang RPI merupakan bagian dari Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan bisa langsung dikembangkan lewat infrastruktur yang sudah ada.

    Rencana ini juga dapat diintegrasikan dengan Sistem Logistik Nasional (Sislognas) dan Sistem Transportasi Nasional (Sistranas) untuk meningkatkan daya saing.

    Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) bidang Telekomunikasi, Didik Suwondo senang dengan terbitnya Perpres RPI ini. Menurut Didik, dokumen ini menjadi landasan hukum bagi dunia usaha untuk membangun sistem teknologi informasi di masa mendatang.

    "Kami meminta pemerintah baru bisa membuat rincian dari regulasi ini sehingga bisa dilaksanakan," jelas Didik. Saat ini sistem fiber optik sebagai jaringan broadband nasional belum tersambung ke seluruh Indonesia. Alhasil, akses internet yang mumpuni baru bisa dirasakan dari Sumatera hingga sebagian Sulawesi, sedangkan Maluku dan Papua baru bisa terkoneksi pitalebar pada tahun 2016. (Rmg).

    Berita Terkait

    [Berita Foto] Menkominfo Sambut Kedatangan Presiden ADB

    Presiden ADB Masatsugu Asakawa tiba di Bali sekitar pukul 23.45 WITA. Rombongan diterima secara kenegaraan oleh Menkominfo Johnny G. Plate. Selengkapnya

    Gelombang Panas Melanda Indonesia? Awas Hoaks!

    Telah beredar konten unggahan di media sosial Facebook yang menyebutkan saat ini Indonesia sedang dilanda gelombang panas. Hal itu disokong Selengkapnya

    Agar Tak Disalahgunakan, Gunakan Data Pribadi dengan Bijak

    Dinamika teknologi mendorong penggunaan internet dan gawai makin meningkat. Selain itu kebutuhan komunikasi, saat ini internet juga menjadi Selengkapnya

    Gaji PNS Daerah Bakal Ditunda! Itu Hoaks!

    Beredar konten di media sosial yang berisi kabar gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) di daerah bakal ditunda pa Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA