Soal Akses Internet Cepat Menjadi Perhatian Menkominfo Rudiantara

Jakarta, Kominfo - Persoalan akses internet cepat di Indonesia yang dinilai masih tertinggal dengan negara lain, akan menjadi perhatian Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara.

"Akses internet di Indonesia sudah membaik hanya saja belum bisa mengejar seperti di Korea. Siapa yang tak ingin merdeka bandwidth. Namun demikian, hal itu menjadi perhatian kami," kata Rudi kepada wartawan, usai Pisah Sambut Menteri Kominfo dengan Tifatul Sembiring di Kantor Kemkominfo, Jakarta, Senin malam (27/10).

Rudi mengakui bahwa Akses Internet cepat di Indonesia kalah dengan Singapura jika dilihat dari Bandwidth Internasional namun jika dilihat dari di Kota Jakarta, akses internet cepat tidak kalah dengan dalam kota negara lain. "Karena Singapura kapasitas bandwidth untuk internasional yang kebanyakan akses ke Amerika 200 kali perkapitanya dari Indonesia, tetapi kalau lihat di Jakarta tidak segitunya. Sekitar 236 perkapita, Indonesia baru satu koma, bahkan diatas Myanmar."ungkapnya

Tentunya ujar Rudi, ini menjadi perhatian Kemkominfo dan itu akan kami bahas. Namun demikian harus dilihat implikasinya atau urgent apa. Apakah kalau tidak di-adress segera bisa membahayakan industri, kemudian kalau tidak membahayakan industri bagaimana pelayanan kepada masyarakat. "Karena permasalahannya apakah isu itu, isu industri atau kah kepada pelayanan," katanya.

Menurutnya, rezim UU No.36/1999 tentang Telekomunikasi ada 2 (dua) PP tentang penyelenggaraan dan frekuensi dimana rezimnya lebih banyak pada rezim perizinan. "Sekarang izin-izin yang dikeluarkan kita harus save berpindah kepada rezim namanya pelayanan. Untuk memastikan pelayanan seperti apa, misalnya seperti Tol boleh naik sesuai standar pelayanan minimum. Nah ini perlu diperhatikan dalam kontek pelayanan," pungkasnya (yura)