FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    28 01-2015

    3683

    Menkominfo Tinjau Penggunaan Tablet di SMPN 19 Depok

    Kategori Berita Kominfo | brs

    Menkominfo Tinjau Penggunaan Tablet di SMPN 19 DepokDepok, Kominfo - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara melakukan peninjauan ke SMP Negeri 19 Depok di Jalan Leli, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok, Jawa Barat.

    Dalam peninjauan tersebut, Rudiantara sempat bertanya kepada beberapa siswa/siswi yang telah menerapkan teknologi jenis tablet dalam kegiatan belajar mengajar.

    Sebagian besar siswa/siswi mengaku lebih senang menggunakan tablet ketimbang buku. Sudah saatnya para siswa/siswi belajar dengan menggunakan informasi teknologi (IT)

    Gimana belajarnya? Jadi lebih enak pakai tablet ya? Tapi ingat jangan buat main game ya, kata Rudiantara pada salah satu siswi di SMPN 19 Depok, Selasa (27/1).

    Seperti diketahui, sejalan dengan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, SMP Negeri 19 Depok, Jawa Barat telah menerapkan teknologi komunikasi dan informasi dengan program e-Sabak.

    SMP Negeri 19 Depok, Jawa Barat, sebagai salat satu sekolah yang menjadi sekolah percontohan yang sudah siap melaksanakan program e-Sabak yakni metode pembelajaran dengan menggunakan tablet/sabak sebagai sarana pembelajaran.

    Mengenai perangkat yang digunakan, menurut Rudiantara, tablet yang disediakan tidak bersifat gratis. Pasalnya, jika diberikan secara cuma-cuma, rasa tanggung jawab siswa akan menjadi berbeda.

    Pada umumnya kalau menggunakan uang pribadi akan lebih menjaga. Namun bagaimana aturannya? Apakah mereka bayar setengah atau ada perbedaan harga antara siswa mampu dan yang tidak, itu tergantung pemerintah setempat, ujarnya.

    Dijelaskannya, saat ini pemerintah fokus mengembangkan dan mendorong penerapan teknologi brodbrand berbasis 4G. Untuk itu, Rudiantara berjanji akan mencegah akses yang justru merugikan para siswa atau yang tidak sepantasnya terkait dengan penerapan IT tersebut. “4G di Indonesia harus segera diimplemantasikan. Broadband harus masuk,” jelasnya.

    Rudiantara secara tegas mengatakan peran Kominfo mencegah akses yang tidak diinginkan melalui kebijakan Kominfo “Caranya, kita menyiapkan peraturan. Satu atau dua bulan ini merupakan panel dari masing-masing isu, apakah itu isu agama atau lainnya,” katanya.

    Dikatakannya pulan, pihaknya tidak hanya fokus pada pemblokiran. Namun, Kominfo juga menyiapkan white list yaitu daftar dari situs-situs yang direkomendasikan Kominfo.

    Saya bersyukur aplikasinya sudah bekerja di dunia pendidikan. Ada 25 juta murid. Jika satu tablet harganya sekitar Rp1 jutaan, berarti dibutuhkan anggaran hampir sekitar Rp5 triliun untuk menyiapkan tablet ini, tukasnya.

    Sementara itu, berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Depok, Jawa Barat, sudah ada 5 (lima) sekolah yang menerapkan belajar dengan menggunakan teknologi tablet ini.

    Di SMPN 19 Depok, Jawa Barat, sistem belajar dengan menerapkan teknologi ini sudah dimulai sejak tahun lalu dan telah mendapat 100 perangkat tablet (Az).

    Berita Terkait

    Kominfo Antisipasi Gangguan SFR Saat Mudik Lebaran di Bali

    Pemantauan dan pengawasan dilakukan secara intensif di sejumlah titik monitor strategis yang menjadi rute utama lalu lintas masyarakat dan p Selengkapnya

    Kominfo Tuntaskan Gangguan SFR BTS Telkom Ngada

    Tim Balmon SFR Kelas I Kupang menonaktifkan perangat telekomunikasi yang beroperasi tidak sesuai dengan parameter teknis yang ditetapkan dal Selengkapnya

    Kominfo Tingkatkan Jangkauan Komunikasi Publik dengan Jaringan Media Center

    Dirjen Usman Kansong mengharapkan motivasi pemangku kepentingan akan meningkat untuk berkolaborasi dan sinergi dengan Direktorat Pengelolaan Selengkapnya

    [Berita Foto] Menkominfo Audiensi dengan Diaspora Indonesia di Barcelona

    Menteri Budi Arie mendorong Diaspora Indonesia di Spanyol memberikan sumbangsih bagi Indonesia. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA