FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    17 02-2015

    4240

    Dirjen IKP: Humas Berperan Penting Membangun Karakter Bangsa

    Kategori Berita Kominfo | brs

    Dirjen IKP: Humas Berperan Penting Membangun Karakter BangsaJakarta, Kominfo - Hubungan masyarakat (Humas) pada badan-badan pemerintah (government public relations) berperan penting dalam membangun karakter bangsa. Humas juga berkorelasi langsung dengan kiprah dan reputasi bangsa.

    Humas bisa menjadi motor penggerak untuk mengedukasi publik dengan membangun karakter bangsa, kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Freddy H. Tulung, dalam seminar Penguatan Platform PR (Public Relation) Bangsa di Gedung Adyana, Wisma Antara, Jakarta, Selasa (17/2).

    Untuk itu, lanjut dia, humas perlu mengembangkan konten-konten untuk masyarakat yang berbasis edukasif, pencerahan, pemberdayaan dan kecintaan terhadap Tanah Air.

    Menurut Freddy, komunikasi yang baik tidak hanya berkaitan dengan pencitraan, tetapi juga komunikasi yang dapat dimanfaatkan menjadi wahana edukasi di ruang publik.

    Mereka yang bekerja di bagian humas harus benar-benar berbekal kompetensi yang memadai dalam menjalankan tugas kehumasan, ujarnya.

    Fredddy mengungkapkan, dibutuhkan sekitar 12 ribu humas profesional untuk bekerja di berbagai instansi negara dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015. “Kita butuh 12 ribu humas profesional yang telah tersertifikasi. Kalau tidak kita akan kalah dengan teman-teman kita di ASEAN,” ungkapnya.

    Dijelaskannya, seiring dengan perkembangan zaman, peran humas sangatlah vital. Peran kehumasan negara kini berkembang, tidak hanya sekedar menyampaikan informasi namun juga memfasilitasi pemerintah untuk mendidik masyarakat. Apalagi, pemerintah menyadari, saat ini tingkat pendidikan masyarakat juga masih sangat timpang.

    Oleh karena itu humas akan kita perankan sebagai tenaga profesional yang mempersiapkan masyarakat melalui program-program edukasi di ruang publik, jelasnya.

    Menurut Freddy, saat ini, jumlah humas di pemerintahan, menyusut tajam setelah Departemen Penerangan dibubarkan. Bila dulu mencapai 10 ribu orang, kini jumlahnya diperkirakan 1.400 orang. “Yang tersertifikasi apalagi masih sangat minim, hanya beberapa ratus saja,” ujarnya.

    Freddy mengatakan, pihaknya saat ini sedang menyiapkan program 12 ribu humas tersertifikasi dalam lima tahun ke depan. “Mereka diambil dari tenaga yang sudah ada, tinggal ditambah kompetensinya,” kata Freddy.

    Sementara itu, Direktur Utama Perum LKBN Antara Saiful Hadi mengatakan, humas pada badan-badan pemerintahberkorelasi langsung dengan kiprah dan reputasi bangsa.

    Humas pemerintah harus mampu membangun sinergi agar komunikasi publik yang dilakukan mampu membangun kepercayaan publik yang lebih baik, kata Saiful.

    Menurutnya, komunikasi publik yang efektif menjadi tantangan yang dihadapi humas pemerintah. Hal ini juga tak terlepas dari fakta bahwa saat ini berbagai informasi membanjir dari segala arah. “Masyarakat tidak lagi dihadapkan pada persoalan mencari informasi, tetapi lebih disibukkan untuk memilih informasi,” ujarnya.

    Begitu juga kalangan media, lanjutnya, yang semakin selektif menempatkan konten pemberitaannya. “Masalahnya, dalam situasi demikian, humas pemerintah selalu tertinggal dalam melakukan komunikasi publik,” imbuhnya.

    Saiful menilai, aktor nonpemerintah lebih bisa membangun komunikasi publik melalui media massa yang jauh lebih efektif dibandingkan pemerintah.

    Inilah yang menginspirasi Perum LKBN Antara bekerjasama dengan Bamboedoea PR Network untuk menggelar seminar penguatan platform kehumasan pemerintah ini, katanya.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemberitaan Metro TV Suryopratomo mengatakan bahwa pada konteks inilah humas membangun komunikasi yang baik dengan masyarakat.

    Humas juga harus semaking cermat membangun komunikasi karena masyarakat sekarang lebih kritis sehingga harus ada upaya ekstrakeras untuk meyakinkan masyarakat, kata Suryopratomo (Az).

    Berita Terkait

    Beredar Beras Plastik di Malinau Kaltara? Awas Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta yang dilansir dari cekfakta.tempo.co, belum ada hasil penel Selengkapnya

    Dirjen PPI: Digitalisasi Penyiaran Peluang Lahirkan Konten Kreator Baru

    Digitalisasi penyiaran meningkatkan kualitas siaran yang diharapkan dapat mempertahankan kepemirsaan televisi di tengah pesatnya perkembanga Selengkapnya

    Dirjen IKP: DEWG G20 Ikut Kembangkan Keterampilan Digital Pelaku UMKM

    Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong menyatakan hal itu berlangsung melal Selengkapnya

    Menkominfo Soroti Tiga Aspek Penting Pengembangan Talenta Digital

    Menkominfo menyoroti dukungan stakeholders, lompatan kebijakan dan pengelolaan pendidikan serta peran perempuan di bidang transformasi digit Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA