FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    02 08-2015

    2860

    Presiden Joko Widodo Membuka Muktamar Nadhlatul Ulama ke -33 di Jombang, Jawa Timur

    Kategori Berita Pemerintahan | brs

    Presiden Joko Widodo Membuka Muktamar Nadhlatul Ulama ke -33 di Jombang, Jawa TimurJombang - Sebagai salah  satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama mesti mampu menjadi jembatan peradaban. Bukan hanya jembatan bagi perbedaan paham keagamaan, tetapi juga jembatan peradaban antar bangsa dalam  wujud nyata  Islam sebagai rahmatan lil alamin.

     

    Sebagai Jamiyah Diniyah Islamiyah  yang  sejak kelahirannya  mengedepankan nilai-nilai Islam moderat, Nahdlatul Ulama diharapkan dapat meningkatkan kerjasama dengan berbagai kalangan, bersama-sama membangun tatanan dunia yang berkeadilan, khususnya dalam mengentaskan kemiskinan, keterbelakangan dan ketimpangan yang merupakan akar dari bentuk-bentuk terorisme dan radikalisme. 

     

    Dengan sikap Nahdlatul Ulama yang mengutamakan solidaritas kemanusiaan, ukhuwwah basyariyyah, maka warga Nahdliyin berperan besar dalam membangun peradaban antar bangsa yang semakin terbuka, demokratis,  dan berkeadilan. 

     

    Dengan cara itu, Indonesia, sebagai negeri dengan penduduk Muslim terbesar di dunia, akan selalu dikenang serta menjadi rujukan dunia.

     

    Demikian pokok sambutan Presiden Joko Widodo dalam Pembukaan Muktamar Nadhlatul Ulama ke -33, di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (1/8).

     

    Menurut Presiden, sebagai salah satu Jamiyah Diniyah Islamiyah  terbesar di Indonesia, Nadlatul Ulama telah memberikan kontribusi besar menjaga Indonesia agar tetap menjadi Indonesia.

     

    Sejarah mencatat, sejak didirikan pada 1926, tokoh-tokoh Nadlatul Ulama turut membidani lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menjaga dari berbagai bentuk ancaman. 

     

    Karena itu tidak diragukan lagi jika Nahdlatul Ulama  senantiasa menjadi garda terdepan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila. Dan ini menjadi bukti, keteguhan sikap Nahdlatul Ulama  dalam menjunjung semangat kebangsaan, menegakkan keindonesiaan dan menghargai kebhinekaan.

     

    Presiden juga mengapresiasi tema besar muktamar "Meneguhkan Islam Nusantara untuk Peradaban Indonesia dan Dunia".  Tema ini menunjukkan bahwa NU dan Umat Islam Indonesia mempunyai posisi yang strategis, bukan hanya dalam membentuk peradaban bangsa, tetapi bisa menjadi inspirasi peradaban dunia, sebagai “role model” pengusung Islam yang rahmatan lilalamin,  yang memberikan kedamaian dan manfaat bagi alam semesta.

     

    Tema itu juga cermin keteguhan warga Nahdliyin yang menjadikan Islam sebagai pijakan terciptanya masyarakat unggulan, yaitu masyarakat yang menjadikan agama sebagai sumber kemajuan, keadilan, dan kedamaian. (Sumber : Tim Komunikasi Presiden)

    Berita Terkait

    Presiden Gelar Griya Bersama Para Menteri di Istana Negara

    Acara gelar griya menjadi ajang untuk merenungkan nilai-nilai sosial, kebersamaan, dan harapan bagi bangsa Indonesia. Selengkapnya

    Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo Tunaikan Salat Idulfitri 1445 Hijriah di Masjid Istiqlal

    Pelaksanaan salat Idulfitri di Masjid Istiqlal dilaksanakan tepat pukul 07.00 WIB. Bertindak sebagai imam dalam pelaksanaan salat H.A. Husni Selengkapnya

    Presiden dan Ibu Iriana Joko Widodo Sampaikan Ucapan Selamat Idulfitri 1445H

    Presiden berharap agar perjalanan masyarakat dalam mudik Lebaran kali ini diberikan kelancaran dan keselamatan. Selengkapnya

    Presiden Tinjau Arus Mudik Lebaran di Stasiun Pasar Senen

    Dalam kunjungannya, Presiden melihat secara langsung kesiapan infrastruktur serta manajemen pelaksanaan mudik yang terpantau baik. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA