FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    29 08-2015

    5104

    Road Map E-Commerce untuk Memudahkan Pelaku E-Commerce

    Kategori Berita Kominfo | daon001

    Potensi e-commerce di Indonesia saat ini cukup tinggi dan akan terus meningkat.Total transaksi e-commerce di Indonesia pada tahun 2014 mencapai $ 12 miliar, meningkat hampr 50% dari tahun 2013, dan diperkirakan akan terus meningkat kedepannya dan saat ini masih banyak permasalahan dalam e-commerce, Rudiantara mengungkapkan saat menjadi keynote speaker dalam acara Entrepreneurship Seminar & Expo “Sociocreativepreneu” di Bale Sawala Unpad Jatinangor, Sabtu (29/08). Dalam kesempatan tersebut, Rudiantara menyampaikan mengenai “Information Technology and Its Role in Developing Present and Future Business” kepada para peserta seminar.

    Dikatakan pula  bahwa pemerintah telah menyiapkan roadmap e-commerce sebagai hasil kolaborasi dari delapan Kementerian RI. Roadmap tersebut mencakup pendanaan dan investasi, logistik, perpajakan, infrastruktur ICT, dan perlindungan konsumen. “Ini yang pemerintah lakukan sekarang. Mengingat e-commerce potensinya tinggi, tetapi juga masih banyak permasalahan di kita. Pemerintah masuk ke e-commerce dengan roadmap e-commerce,”

    Dalam roadmap tersebut, pemerintah berupaya memberikan kemudahan bagi para pelaku e-commerce. Bahkan, untuk start up company, kedepannya pemerintah akan membantu dalam hal pendanaan. Menurut Rudiantara, hal inilah yang dapat menjadi peluang, terutama untuk mahasiswa yang akan memuliai bisnisnya.

    Pada kesempatan tersebut, Rudiantara menyebutkan beberapa Sociocreativepreneur yang berhasil, terutama melalui fasilitas teknologi informasi. Salah satunya adalah Nadiem Makarim pendiri Go-Jek, yang sesuai dengan konsep sociocreativepreneur dimana mengandung unsur sosial dan kreatif. Melalui Go-Jek, Nadiem berusaha tidak menghantam sektor ekonomi informal (ojek), melainkan dengan turut mengajak para ojek menjadi anggota Go-Jek. Dengan menjadi anggota Go-Jek, mereka juga diberikan pelatihan juga asuransi.(ddh)

    “Ini dari aspek sosialnya. Itu betul-betul terjaga dalam artian mencoba menghindari kemungkinan potensi konflik sosial,” ujar Rudiantara.

    Rudiantara juga mengungkapkan bahwa beberapa sociocreativepreneuer yang berhasil, diantaranya karena mereka selalu berangkat dari suatu masalah, lalu mereka mencoba menemukan peluang dibalik adanya masalah itu. “Setiap ada permasalahan, disitu timbul peluang,” ujarnya.

    Selain Rudiantara, seminar ini juga menghadirkan pembicara Kevin Naftali (Founder of Kevas.co) dan Asep Mulyana (Ketua Pusat Inkubator Bisnis Unpad) dalam sesi interactive talkshow. Acara dibuka oleh Rektor Unpad, Prof. Tri Hanggono Achmad dan dihadiri pula oleh Rektor ke-7 Unpad, Prof. Dr. Yuyun Wirasasmita, M.Sc.

     

    Berita Terkait

    Sekjen: Manfaatkan Teknologi untuk Berikan Pelayanan Publik Prima

    Sivitas Kementerian Kominfo harus memanfaatkan teknologi digital dengan optimal agar dapat membantu meningkatkan efisiensi, produktivitas, d Selengkapnya

    Vaksin Gratis untuk Pemudik, Itu Disinformasi!

    Beredar konten unggahan di media sosial Twitter berisi vaksin gratis untuk orang yang akan mudik. Konten itu disertai narasi, "Vaksin gratis Selengkapnya

    BPS Siapkan Survei untuk Pemetaan Pelaku E-Commerce Tahun 2021

    Badan Pusat Statistik (BPS) berencana membuat survei pemetaan pelaku e-commerce di tahun 2021. Survei akan banyak menyasar pelaku usaha info Selengkapnya

    Data Radio Nelayan untuk Tekan Gangguan SFR

    Pendataan alat perangkat komunikasi radio pada kapal nelayan harus dilakukan guna mendorong dan meningkatkan kesadaran nelayan dalam penggun Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA