FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    05 11-2021

    494

    Riuh Haru dan Rindu Jadi Satu di Al Wasl Plaza

    Kategori EXPO2020DUBAI | mth

    WNI Rindu Indonesia. Itulah yang terjadi pada Alfred Alinazar, warganegara Indonesia yang sudah 11 tahun bermukim di Dubai. Tak heran, meski acara puncak National Day of Indonesia di Expo 2020 Dubai baru akan digelar Kamis malam,  ia sudah memboyong keluarganya ke area expo sejak pagi.

    "Aku rindu ketemu apapun yang berbau Indonesia. Orangnya, budayanya, makanannya, juga para pemimpin khususnya presiden yang akan hadir dalam acara ini," ujarnya.

    Saat mendengar Presiden Jokowi akan berkunjung ke Dubai, ia langsung mengajukan cuti ke kantornya.

    "Disetujui tanggal 4 November,  bertepatan dengan kedatangan presiden," imbuh lelaki yang mengajak istri dan anak lelakinya ke expo ini, dengan wajah girang.

    Alfred tidak sendiri. Hari itu, ribuan orang Indonesia yang bermukim di Dubai bahkan kota lain seperti Abu Dhabi, sengaja datang tumplak di expo yang diikuti 192 negara ini. Laki, perempuan, tua, muda, semua berdatangan. Ajaibnya, mayoritas berbusana khas Indonesia, batik!

    "Ini hari spesial, jadi saya sengaja kencan dengan kawan-kawan untuk kumpul dan ketemu di sini. Pengin lihat wajah Pak Presiden, sekaligus menonton pertunjukan seni Indonesia," terang Madison Napitupulu, pria asal Medan.

    Lajang yang bekerja di sebuah hotel di pusat kota Dubai ini mengaku, sudah dua tahun ia tidak bisa pulang kampung karena merebaknya Covid-19. Maka ia sengaja meluangkan waktu untuk reuni dadakan ini. Disebut dadakan, karena ia baru mendapat undangan via medsos sehari sebelumnya.

    "Pertemuan dengan kawan-kawan Indonesia benar-benar sebagai pengobat rindu akan kampung halaman di tanah air," urainya.

    Laiknya sebuah reuni, WNI yang menjubeli area expo tidak hadir dengan tangan kosong. Banyak di antara mereka membawa aneka makanan tradisional atau cendera mata dari tanah air untuk saling dipertukarkan.

    "Saya kebetulan dapat kiriman kripik salak dari kampung agak banyak, jadi saya bawa ke sini untuk dimakan ramai-ramai. Dan sebagai balasannya, tadi saya dapat kripik singkong," ujar Sumarti, ibu asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini tergelak.

    Begitulah. Di area expo, para WNI tidak sekadar menonton paviliun dari berbagai negara, namun juga mengobrol panjang-lebar sambil nyemil penganan milik "tetangga". Benar-benar melepas rindu yang hangat, cair, dan guyub.

    Suasana sontak berubah, saat bendera merah putih dikibarkan dan lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan menjelang Menteri Perdagangan Indonesia berpidato untuk membuka  secara resmi acara National Day of Indonesia. Orang-orang berbaju batik serentak berdiri tegak dan turut bernyanyi dengan khidmat. Beberapa tampak menyeka air mata, bahkan tersedu, tak kuasa menahan haru.

    "Mendengar lagu kebangsaan dikumandangkan di negeri orang, dada ini rasanya bergetar dan bangga," ucap Meidina Zahra, dara asal Makassar yang hari itu datang bersama kawan-kawan tempatnya bekerja.

    Puncak kegirangan terjadi saat Presiden Jokowi dan pejabat teras dari Indonesia dan UEA memasuki arena pertunjukan seni di Al Wasl Plaza. Pekik, "Jokowi! Jokowi!' spontan berkumandang, mengiringi langkah orang nomor satu Indonesia ini hingga ke tempat duduk. Terlebih saat rekaman berisi pesan penting Presiden Jokowi diputar melalui layar lebar, pekik kegembiraan "Indonesia" dan "Jokowi" semakin bergema.

    Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengajak untuk terus berakselerasi, mempererat kerja sama, solidaritas dan persahabatan, untuk kehidupan yang lebih baik bagi seluruh bangsa.

    "Indonesia the Land of Majesty, tanah yang kaya akan alam dan budaya. Indonesia the Land of Opportunity yang akan terus membuka peluang dan kesempatan baru. Indonesia the Land of Innovation yang akan terus berinovasi untuk generasi yang akan datang. Inilah kami, 'Indonesia, the Land of Diversity'," ucapnya.

    Lepas itu, semua terpana dan hanyut dalam rangkaian pertunjukan seni yang memukau. WNI yang rindu Indonesia itu tak sungkan turut bernyanyi dan bersorak saat tari modern bernuansa etnik, lagu tradisional dan lagu Indonesia Pusaka dikumandangkan. 

    Keriuhan tak mereda saat penyanyi ibukota  Lyodra Ginting menyanyikan lagu Tanah Air. Koor panjang spontan bergema. Teriakan, "Indonesia, Indonesia!" terus terdengar, hingga seluruh bintang pertunjukan tampil di panggung menutup acara.

    Semua puas. Semua gembira.

    Di pojok pintu keluar Al Wasl Plaza, Alfred Alinazar duduk di tanggul selasar sambil mengelus-elus kakinya yang bengkak sambil tertawa ngakak. Maklum, hampir 10 jam lamanya ia mondar-mandir menyusuri arena pameran.

    "Gempor, nih. Tapi apa sih yang nggak kuberikan untuk sebuah rindu. Apalagi rindu kepada tanah air tercinta, Indonesia," pungkasnya.

    Penulis: Nursodik Gunarjo
    Redaktur: Elvira Inda Sari


    Konten lain bisa diakeses di indonesia.go.id


    Berita Terkait

    SOROTAN MEDIA