Internet Kini Jangkau Lebih Banyak Wilayah di Rote
Keseriusan pemerintah menyediakan layanan telekomunikasi hingga ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan perbatasan terlihat di wila Selengkapnya
Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. tengah menunggu restu regulator untuk menambah satelit baru guna menjangkau seluruh jaringan di Tanah Air.
Direktur Hubungan Kelembagaan Sis Apik Wijayanto mengungkapkan saat ini utilisasi BRIsat sudah mencapai 100%. . "Namun, cakupan jaringan satelit baru 70% di seluruh wilayah di Indonesia," ujarnya kepada Bisnis, Kamis (30/8).
Kepemilikan satelit, lanjut Sis, adalah jawaban terhadap tantangan teknologi. Dia mencontohkan gangguan yang berdampak kepada sejumlah satelit pada beberapa bulan lalu. Kala itu, BRI tidak terkena efek karena memiliki BRIsat.
Secara terpisah, Direktur Teknologi Informasi dan Operasi BRI Indra Utoyo mengatakan hal yang perlu dipahami adalah perseroan tidak ingin menjadi operator satelit. "Peran BRI tidak mudah. Kami tidak bisa memilih hadir di wilayah tertentu seperti bank lain. Oleh karena itu, kami harus pastikan memiliki bandwidth yang cukup," katanya.
Kehadiran satelit baru memberikan fleksibilitas tambahan kepada perseroan, selain kepastian risiko operasional.
Indra melanjutkan dalam menjalankan fungsi sebagai bank, satu satelit dianggap masih memiliki risiko. Satelit tambahan akan memberikan diversifikasi yang ideal. "Ada beberapa area yang belum terlayani, seperti di tengah hutan dan di tengah laut."
Indra melanjutkan satelit baru yang tengah diincar BRI juga akan menggunakan teknologi yang berbeda. Dia mengklaim satelit itu dapat diakses menggunakan alat yang lebih sederhana bagi nasabah yang berada di tengah laut sekalipun
Namun, tidak seperti BRIsat, pengadaan satelit baru akan diserahkan oleh anak perusahaan BRI, PT Satkomindo Mediyasa, sebagai operator. "Artinya, bukan kami yang operasikan. Ini sesuai dengan aturan."
Deputi Komisioner Pengawas Perbankan III OJK Slamet Edy Purnomo mengatakan restu kepada BRI untuk menambah satelit bergantung pada tujuan dari perseroan. Sejauh ini, belum ada keputusan terkait dengan hal tersebut.
Sementara itu, Dirjen Perangkat Pos dan Informatika Kemenkominfo Ahmad M. Ramli mengatakan pihaknya belum menerima usulan penambahan satelit dari BRI.
Bila BRI ingin menambah satelit baru, lanjutnya, tak perlu ada izin baru lagi sepanjang digunakan untuk keperluan sendiri dan menggunakan teknologi yang sama.
Namun, jika BRI ingin menggunakan satelit untuk keperluan komersial, bank pelat merah itu harus mengembalikan izin telekomunikasi khusus kepada pemerintah.
Saat ini, BRI memegang izin telekomunikasi khusus untuk mengoperasikan BRIsat, yang resmi diluncurkan pada 18 Juni 2016.
Sumber : Bisnis Indonesia (31/08/2018)
Keseriusan pemerintah menyediakan layanan telekomunikasi hingga ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) dan perbatasan terlihat di wila Selengkapnya
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berhasil mempertahankan slot orbit satelit milik Indonesia di lembaga internasional untuk r Selengkapnya
Indonesia berhasil memperjuangkan perpanjangan masa regulasi tiga filing satelit pada slot orbit PALAPA C1-B (113 BT), GARUDA-2 (123 BT) dan Selengkapnya
Menteri Komunikasi dan Informatikan Rudiantara menjamin rencana pemerintah menerbitkan aturan tentang IMEI (International Mobile Equipment I Selengkapnya