FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    07 09-2023

    443

    Indonesia Identifikasi Proyek Kerja Sama Senilai Rp490,59 Triliun melalui AIPF

    Kategori Rilis Media GPR | Viska
    Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Nugraha Mansury menyampaikan presentasi dengan tema Rencana Indonesia untuk Mengembangkan Infrstruktur Hijau pada hari kedua ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF) di Hotel Mulia, Jakarta Rabu (6/9/2023). - (Foto: Media Center KTT ASEAN 2023/Galih Pradipta/aww.)

    SIARAN PERS

    TIM KOMUNIKASI DAN MEDIA KTT KE-43 ASEAN 2023

    No.114/SP/TKM-ASEAN2023/INA/9/2023

     

    Indonesia Identifikasi Proyek Kerja Sama Senilai Rp490,59 Triliun melalui AIPF

    JAKARTA, 7 September 2023 - Indonesia mengidentifikasi proyek kerja sama senilai US$32 miliar atau sekitar Rp490,59 triliun melalui kegiatan penjajakan bisnis (business matching) yang dilakukan selama penyelenggaraan Forum ASEAN-Indo-Pasifik (AIPF).

    Selain itu, sebagai penyelenggara AIPF yang menjadi flagship event dari KTT ke-43 ASEAN, Indonesia juga mengupayakan kerja sama untuk proyek dari negara-negara lain dengan total nilai 810 juta dolar AS (sekira Rp12,4 triliun).

    “Meskipun belum bisa difinalisasi dalam pertemuan hari ini, kita harapkan business matching tersebut akan bisa meningkatkan kerja sama dan pemahaman sebenarnya kebutuhan investasi yang diharapkan oleh masing-masing negara,” kata Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury ketika menyampaikan keterangan pers mengenai penyelenggaraan AIPF di Jakarta, Rabu (6/9/2023).

    Kegiatan business matching AIPF dihadiri oleh sekitar 185 investor dalam negeri dan internasional, di antaranya, PT Bank Mandiri Tbk, Bank Permata, Bank SBI Indonesia, Bank CCB Indonesia, PT Bank Jawa Barat, PT Astra Infrastruktur, PT Amman Mineral Tbk, Dian Swastatika Sentosa, AIIB, Standard Chartered, Sumitomo (SMBC), Commerzbank, ACWA (Saudi Arabia), EDF Energy (Prancis), KEPCO (Korea), IGNIS (Spanyol), China Railway Corporation, Sinohydro, China State Construction Engineering, Siemens (German), Inpex Geothermal (Jepang), British Columbia (Canada), and Actis (Inggris).

    Sektor-sektor bisnis yang dipromosikan melalui AIPF meliputi pengembangan energi baru terbarukan, hidrogen, amonia, kilang alumina, rantai pasok baterai, serta infrastruktur jalan tol dan pelabuhan.

    Indonesia sendiri memfokuskan kerja sama dengan mitra internasional untuk proyek strategis di bidang energi dan migas (lima proyek), jalan tol (sembilan proyek), pelabuhan (lima proyek), kesehatan (enam proyek), pupuk (tiga proyek), infrastruktur (10 proyek), pariwisata (sembilan proyek), juga ekosistem baterai kendaraan listrik dan rantai pasok (tiga proyek).

    Menurut Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani, sektor yang banyak menarik minat para investor adalah energi hijau dan ekosistem baterai kendaraan listrik.

    “Banyak juga yang ingin berpartisipasi di sektor digitalisasi karena mereka melihat banyak potensi masyarakat kita yang belum tersentuh oleh formal financing,” tutur Rosan.

    Dia menyebut sejumlah BUMN terbesar Indonesia seperti Pertamina, Pupuk Indonesia, PLN, Pelindo, Jasa Marga, MIND ID, dan Injourney turut berpartisipasi dalam AIPF.

    Beberapa proyek strategis juga ditampilkan oleh Bappenas, yang diharapkan dapat menjadi platform percepatan investasi untuk beberapa proyek infrastruktur seperti proyek jalan tol ruas Demak-Tuban, Tuban-Gresik, Tasikmalaya-Gedebage-Ciamis, serta proyek SPAM Jatiluhur. Selain itu, beberapa negara ASEAN seperti Brunei, Myanmar, Thailand, Malaysia, dan Filipina turut mempresentasikan proyek potensial di sektor telekomunikasi dan infrastruktur.

    Selama kegiatan yang diselenggarakan pada 5-6 September 2023, AIPF turut dihadiri oleh pemimpin dari negara-negara ASEAN seperti Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, the Head of Delegation of the Kingdom of Thailand Sarun Charoensuwan, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone, Sultan of Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, Perdana Menteri Kamboja Hun Manet, Perdana Menteri Malaysia Dato’ Seri Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao.

    Tiga pemimpin dunia seperti Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau turut hadir dan menjadi pembicara kunci dalam sesi leaders talk.

    Dalam paparannya, kata Pahala, para pemimpin tersebut menegaskan bahwa prioritas ke depan untuk kemitraan strategis dengan ASEAN akan difokuskan ke sektor kerja sama yang berkelanjutan, seperti pengembangan energi bersih, pembiayaan inovatif dan berkelanjutan, serta pembangunan infrastruktur hijau.

    ***

    Untuk Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kontak di bawah ini.

    Direktur Informasi dan Media, Kementerian Luar Negeri – Hartyo Harkomoyo (0811831899)

    Dapatkan informasi lainnya di  http://asean2023.id, https://infopublik.id/kategori/asean-2023, dan https://indonesia.go.id/kategori/ragam-asean-2023

    Berita Terkait

    Konkret dan Simpel, Indonesia Perkenalkan Keramba dan Rumpon Ikan ke Negara AIS Forum

    Indonesia berusaha membagikan solusi dan inovasi praktis yang sudah terbukti hasilnya di Indonesia untuk bisa diadaptasi dan diterapkan di n Selengkapnya

    Indonesia Umumkan Daftar Proyek Konkret senilai USD 56 Miliar di ASEAN-Indo-Pacific Forum

    Presiden RI Joko Widodo mengumumkan daftar proyek konkret antara dan di antara Negara-negara Anggota ASEAN dan Mitra Dialog, yang berjumlah Selengkapnya

    ASEAN Pererat Kerja Sama dengan IORA dan PIF

    ASEAN dan negara-negara di Samudera Hindia dan Pasifik juga berbagi tantangan dan peluang yang sama. Untuk itu, mereka harus bersatu agar da Selengkapnya

    Indonesia Dorong Pembangunan Kawasan Berkelanjutan melalui AIPF

    Kerja sama ASEAN, lanjutnya, tidak hanya terbatas pada upaya sektor publik. Upaya inklusif dan kolaboratif dari sektor swasta dalam berbagai Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA