Menkominfo dan Menpar Akan Kaji Keberadaan Airbnb

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengaku masih berdiskusi dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya, terkait permintaan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk menutup Airbnb, sebuah Online Travel Agent (OTA) yang beroperasi di Indonesia.

Adapun alasan PHRI meminta Airbnb ditutup yakni karena Airbnb merugikan pengusaha hotel budget atau hotel kelas bintang 2 dengan tarif yang relatif murah. Rata-rata harga sewa kamar hotel budget di kisaran Rp 300.000-Rp 700.000/malam.

“Saya tidak bisa menutup, banyak pihak yang harus diajak berbicara. Ini sedang saya diskusikan dengan Menteri Pariwisata,” kata Rudiantara saat ditemui di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (12/12).

Saat disinggung mengenai apakah pembicaraan tersebut untuk menentukan pemblokiran Airbnb, Rudiantara belum bisa membeberkan. Pun terkait batas waktu pembicaraan dengan Menteri Pariwisata, dia juga tidak bisa menentukan.

Menurut Rudiantara, berdasarkan kajian Kemenkominfo, situs Airbnb malah banyak memberi keuntungan bagi pemilik kamar ‘nganggur’. Hal tersebut begitu bermanfaat ketika pemilik kamar itu tidak memiliki pekerjaan.

“Tapi pemerintah tentu memikirkan solusi yang terbaik. Aplikasi itu kan memberi efisiensi, dan masyarakat mau,” jelas Rudiantara.

Airbnb adalah sebuah online marketplace bagi orang-orang yang ingin menyewa dan menyewakan kamar pribadi, apartemen atau pun rumahnya. Biasanya, orang-orang menyewakan rumahnya secara harian seperti kamar hotel.

Sumber: https://kumparan.com/@kumparanbisnis/menkominfo-dan-menpar-akan-kaji-keberadaan-airbnb