FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    03 09-2018

    836

    Pemerintah Gandeng Jack Ma

    Kategori Sorotan Media | daon001

    Pemerintah Indonesia mengajak pebisnis asal China, Jack Ma, untuk mengembangkan sumber daya manusia dalam bisnis rintisan. Harapannya, Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia berbakat untuk bekerja pada bisnis-bisnis rintisan ini, baik di Indonesia maupun ke negara-negara sekitar.

    Diskusi untuk membuat semacam Jack Ma Institute di Indonesia muncul dalam pertemuan di Istana Kepresidenan Bogor, Sabtu (1/9/2018). Presiden Joko Widodo menerima Jack Ma di ruang Garuda Istana Bogor bersama Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, serta Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Presiden Joko Widodo menyambut hangat Jack Ma di Istana Bogor. Presiden bahkan sempat mengatakan sangat terkesan dengan Hangzhou, kota tempat kantor pusat Alibaba berada. Pada 2016, Presiden Jokowi ke Hangzhou untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G-20. 

    Presiden juga mengapresiasi Alibaba karena berinvestasi di Indonesia. Presiden menyampaikan penghargaan atas komitmen Alibaba dalam sektor e-dagang dan ekonomi di Indonesia Jack Ma juga menghadiri penutupan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu malam. 

    Usul membuat Jack Ma Institute, seperti diungkapkan Rudiantara seusai pertemuan, ditujukan untuk persiapan sumber daya manusia dalam bisnis daring dan usaha rintisan. Masalah sumber daya manusia dinilai masih belum sebanding dengan pertumbuhan ekonomi. Usaha-usaha rintisan yang sudah berlabel unicom pun masih harus mencari sumber daya manusia dari negara lain. Hal lebih rinci dan teknis, ujar Rudiantara, dibahas Jack Ma dtm beberapa menteri, Minggu (2/9) siang, di kawasan SCBD, Jakarta.

    Potensi digital ekonomi Indonesia sangat besar. Sebab, pengguna internet di Indonesia salah satu yang terbanyak di dunia, yakni 93,4 juta orang, dan pengguna telepon pintar mencapai 71 juta orang. Karena itu, pemerintah menargetkan 1.000 technopreneur dengan valuasi bisnis 10 miliar dollar AS dan nilai e-dagang 130 miliar dollar AS pada 2020. 

    Selain menyiapkan Jack Ma Institute, ujar Rudiantara, pertemuan juga membicarakan kemungkinan memanfaatkan platform yang ada guna meningkatkan ekspor Indonesia ke China

    Sumber Berita: Kompas (03-9-2018)

    Berita Terkait

    Kominfo awali Natal dengan aksi sosial

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) mengawali perayaan Natal tahun ini dengan menggelar aksi sosial, sekaligus untuk mengura Selengkapnya

    Pemerintah Lakukan Transformasi Digital Melalui Empat Pilar

    Untuk memaksimalkan potensi bangsa dalam ekonomi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah membangun infrastruktur digital yang Selengkapnya

    Pemerintah Lakukan Transformasi Digital Melalui Empat Pilar

    Untuk memaksimalkan potensi bangsa dalam ekonomi digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika tengah membangun infrastruktur digital yang Selengkapnya

    Kemkominfo latih penggunaan aplikasi desa di PPU

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) melatih penggunaan aplikasi administrasi kependudukan (adminduk) pada 30 desa di Kabupat Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA