FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    20 09-2018

    1163

    Panitia Bersihkan Tes CPNS dari Jimat dan 'Orang Dalam'

    Kategori Sorotan Media | daon001

    Jakarta - Badan Kepegawaian Negara (BKN) menyebut potensi kecurangan dalam perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2018 dipangkas. Salah satu bentuknya adalah pemangkasan jalur 'orang dalam' dan pemakaian jimat.

    Hal ini diungkap saat ditanya soal jaminan BKN tentang ketiadaan kecurangan dalam perekrutan CPNS. Menurut BKN, sistem saat ini sudah terkomputerisasi dan meminimalisasi penggunaan manusia. Alhasil, proses pun lebih transparan dan akuntabel.

    "Kalau sudah begitu bagaimana kecurangannya? Selama ini khawatir [ada kecurangan lewat jalur] temen-teman di dalam. No!" ujar Humas BKN Mohammad Ridwan, di kantor BKN, Jakarta, Rabu (19/9).

    "Bahkan teman-teman [dari instansi di] daerah mengatakan mereka akan pastikan saat pemeriksa fisik tidak akan ada lagi yang pakai jimat dan sebagainya. 'Biar kami saja itu, Pak, karena kami tahu kultur di tempat kami'," imbuhnya, menirukan perbincangan dengan panitian CPNS dari pemerintah daerah (pemda).

    Di samping itu, pihaknya juga telah membekali panitia seleksi nasional dengan tim IT untuk menanggulangi kecurangan. Ridwan mengatakan setiap satuan pansel telah dilengkapi dengan tim dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dan Badan Siber Sandi Negara (BSSN).

    Akses Lamban

    Ridwan juga mengklaim pihaknya telah berkomunikasi pula dengan Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) agar mendapatkan akses yang lebih cepat dalam proses pendaftaran.

    Sebab, setiap pelamar memang menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai nama pengguna atau username di situs sscn.bkn.go.id.

    Efeknya, seringkali proses unggah data kependudukan lamban karena server data dukcapil juga digunakan oleh perbankan dan asuransi. Pendaftar seringkali menganggap server down saat proses pendaftaran.

    "Ketika kita membuka akun baru kemudian itu juga alur bank. Itu ketika connect maka connect-nya ke server yang sama. Itu yang sedang kita komunikasikan dengan Dukcapil sehingga ada privillage [supaya lebih cepat mendapat data]," lanjutnya.

    Selain itu, Ridwan juga mengatakan pihaknya telah mengantisipasi server BKN down melalui bekerjasama dengan perusahaan telekomunikasi.

    "Kita katakanlah meminta upgrade traffic 1 GB yang sekarang bisa bertambah itu mereka akan membantu. Sehingga diharapkan server kita tetap akan live selama proses ini," ujarnya.

    "Mudah mudahan [nggak down]," pungkas Ridwan.

    Sumber Berita: www.cnnindonesia.com (19-9-2018)

    Berita Terkait

    Migrasi TV analog ke digital, pemerintah akan berikan bantuan alat

    Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan membagikan alat khusus yang akan memungkinkan untuk migrasi televis Selengkapnya

    Pemerintah Hadirkan Tausiah Ramadan dari Masjid Istiqlal Lewat TVRI dan RRI

    Memasuki Ramadan 1441 H, Pemerintah menghadirkan Tausiah bagi umat Islam agar beribadah di rumah di tengah pandemi virus corona jenis baru a Selengkapnya

    Kementerian Kominfo Sosialisasikan Hari Nusantara, Ada Apa Saja?

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan sosialisasi terkait Hari Nusantara 2019 di Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019 lalu. Selengkapnya

    POS Indonesia Terbitkan Prangko Terkait Keanekaragaman Flora dan Fauna

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui PT Pos Indonesia menerbitkan serial prangko dan benda filateli yang terkait dengan Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA