FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    26 09-2018

    949

    Perkuat Sosialisasi Akan Pentingnya Persatuan

    Kategori Sorotan Media | daon001

    Jakarta - Aparat bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat (Bhabinkantibmas) harus terus memperkuat sosialisasi akan pentingnya persatuan meski berbeda pendapat Jangan sampai mereka justru condong ke salah satu kubu sehingga menimbulkan keresahan di tengah masyarakat

    "Bhabinkantibmas harus terus memperkuat sosialisasi akan pentingnya persatuan meski berbeda pendapat. Sosialisasikan pesan damai dalam berbagai kesempatan, di pertemuan warga, saat ibadah salat Subuh ataupun momentum lainnya," kata anggota Komisi HI DPR, Ahmad Sahroni, di Jakarta, Selasa (25/9).

    Menurut Sahroni, dengan kemampuan komunikasi yang baik, Bhabinkantibmas diharapkan mampu tetap menyadarkan masyarakat akan bahaya perpecahan. Demikian pula intelijen, sampaikan potensi terjadinya gesekan sebelum terjadi kepada pihak yang lebih berwenang menanganinya. Dengan cara ini, api akan dipadamkan sebelum membesar.

    Sahroni meminta Polri merampungkan pemetaan daerah rawan seiring dimulainya masa kampanye Pemilu 2019. Peran Bhabinkantibmas dan fungsi intelijen harus dimaksimalkan guna mengantisipasi munculnya gesekan di masyarakat hingga selesainya pelaksanaan Pemilu 2019.

    "Pemetaan harus sudah selesai dilakukan karena kampanye telah dimulai. Polri harus mengantisipasi terjadinya gesekan di masyarakat karena perbedaan dukungan calon presiden ataupun calon legislatif (caleg)," kata Sahroni.

    Menurut Sahroni, Bhabinkantibmas dan fungsi intelijen di tubuh Polri, berperan penting dalam pengamanan Pemilu yang dilaksanakan serentak pada 2019. Bersentuhan langsung dengan masyarakat, Babinkantibmas diharapkan dapat menjadi pengingat pentingnya persatuan dan menjadi penengah saat potensi konflik muncul. Sementara dimaksi-malkannya fungsi intelijen diharapkan dapat mencegah konflik atau bentrokan sebelum terjadi.

    Cermati Hoaks

    Pada kesempatan tersebut, Sahroni menekankan instansi-instansi berwenang untuk mencermati maraknyahoaks di media sosial (medsos) jelang Pemilu 2019. Merujuk temuan Polri, jumlah rata-rata hoaks dalam sehari mencapai 3.500 dan diprediksi bakal meningkat seiring makin dekatnya pemilu legislatif dan pemilihan presiden secara serentak pada April tahun depan.

    "Direktorat Siber harus memaksimalkan fungsi pengawasan dan penindakan. Pengawasan dapat dilakukan melalui kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemen kominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu)," terang politisi Nasdem ini.

    Sebelumnya Ketua DPR, Bambang Soesatyo meminta Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Reserse menindak tegas pelaku yang terbukti menyebarkan hoaks di media online, media cetak, maupun medsos sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

    Sumber : Koran Jakarta (26/09/2018)

    Berita Terkait

    Pemerintah Tuntaskan Sosialisasi Siaran Digital Periode 2020

    KOMISI Penyiaran Indonesia (KPI) bersama dengan Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi (BAKTI) serta Kementerian Komunikasi dan Inform Selengkapnya

    Aneka Aplikasi Bantu Penanganan Covid-19

    Pemerintah telah mengambil langkah tegas dalam memerangi penyebaran virus corona di Indonesia, salah satunya lewat teknologi informasi. Selengkapnya

    Mengenal "KIM", Mitra Kominfo Sosialisasikan Pemilihan Serentak 2020

    Salah satu hal yang paling penting dalam sebuah agenda politik nasional Pemilihan Serentak 2020 adalah aspek sosialisasi untuk membuka cakra Selengkapnya

    Sosialilasikan 3M Melalui Seni Calung

    Program Pemulihan Ekonomi Nasional Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) menggiatkan aktifitas kesenian, salah satunya Pertunju Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA