FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    25 02-2019

    1279

    Ada Satelit ini, Pelosok RI Segera Tinggalkan Internet 2G

    Kategori Sorotan Media | daon001

    Jakarta, CNBC Indonesia - Peluncuran Satelit Nusantara Satu pada Jumat (22/2) akhir pekan lalu menjadi tolok ukur kemerdekaan akses internet oleh seluruh rakyat Indonesia. 

    Bagaimana tidak, selama ini daerah pelosok nusantara hanya bisa menikmati akses jaringan internet generasi kedua (2G). Namun, dengan adanya satelit baru ini penggunaan jaringan internet generasi keempat (4G) bisa dinikmati.

    Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Anang Latif mengatakan Satelit Nusantara Satu bermanfaat meningkatkan penetrasi internet di Indonesia. Kecepatan internet pun akan setaraf dengan teknologi internet fiber optic.

    "Karena kalau pakai internet yang lama biayanya mahal dan lelet, dengan ini (Satelit Nusantara Satu) kecepatannya bisa mendekati kita yang pakai fiber. Dengan satelit ini 4G bisa digelar hingga ke perbatasan pedalaman, bisa pakai ini. Dulu kan tidak bisa pakai 4G, khususnya untuk pedalaman hanya bisa 2G," kata Anang kepada CNBC Indonesia di Jakarta, Minggu (24/2/2019).

    Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa kapasitas internet yang disediakan oleh satelit ini sama dengan seluruh kapasitas ketersediaan internet di negeri ini, yakni 15Gbps. 

    Sehingga dengan penambahan satelit ini total kapasitas internet Indonesia saat ini mencapai 30Gbps, lainnya disumbang oleh satelit yang dimiliki oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT Indosat Tbk (ISAT) dan lain sebagainya.

    Satelit ini merupakan satu dari target lima satelit yang akan disewa pemerintah hingga 2022-2023 nanti, sembari menunggu dioperasikannya satelit multifungsi milik pemerintah.

    Menurut Anang, PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) merupakan satu-satunya pemain lokal yang satelitnya akan digunakan oleh pemerintah. Sementara, empat satelit lainnya diakuinya adalah milik asing.

    "Belum ada (perusahaan Indonesia yang mampu). Teknologinya tinggi jadi belum ada yang sanggup untuk fabrikasi dan roket peluncurnya," imbuh dia.

    Sumber berita : cnbcindonesia.com(24/02/19)

    Monica Wareza

    Berita Terkait

    Optimalkan Ekonomi Maritim, Kominfo Dorong Perluasan Jaringan Internet

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan terus mengembangkan jaringan internet di seluruh wilayah desa untuk mengoptimalka Selengkapnya

    Optimalkan Ekonomi Maritim, Kominfo Dorong Perluasan Jaringan Internet

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan terus mengembangkan jaringan internet di seluruh wilayah desa untuk mengoptimalka Selengkapnya

    Bakti Kominfo Sabet Penghargaan Internasional

    Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informatika (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyambet penghargaan internasio Selengkapnya

    Satelit Satria Ditargetkan Meluncur 2023

    Menkominfo Johnny G. Plate menjelaskan peluncuran satelit Satria ini untuk mendukung pembangunan transformasi digital di Indonesia yang dimi Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA