FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    09 12-2019

    1366

    Perkuat Akselerasi Peningkatan Ekspor Indonesia Melalui Pemanfaatan Transaksi Niaga Elektronik

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Jakarta, Kominfo - Menteri Perdagangan Agus Suparmanto meminta pemangku kepentingan e-commerce (niaga elektronik) berkolaborasi mendukung peningkatan transaksi produk lokal dan memperkuat ekspor Indonesia di pasar global melalui pemanfaatan niaga elektronik. Hal ini ditegaskan Mendag Agus dalam Forum E-Commerce Indonesia 2019 di Jakarta, hari ini, Senin (9/12/2019).

    Forum dengan tema “Optimalisasi Daya Saing Produk Dalam Negeri Menuju Pasar Global Melalui Pemanfaatan E-Commerce" didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Keuangan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, serta Asosiasi E-Commerce Indonesia.

    Acara itu dihadiri sekitar 500 peserta dari platform daring, pelaku usaha, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), akademisi, dan pendukung ekosistem niaga-el, komunitas perdagangan digital, serta kementerian/lembaga terkait. "Pertemuan ini merupakan momentum penting bagi Indonesia dan diharapkan seluruh ekosistem niaga-el bersama-sama dapat berkolaborasi, bahu-membahu untuk mendukung peningkatan transaksi produk lokal menembus dan berjaya di pasar global di era perdagangan bebas,” tegas Mendag Agus.

    Mendag Agus menggarisbawahi, potensi perdagangan elektronik di dunia diproyeksikan terus tumbuh hingga mencapai USD 6,53 triliun pada 2023. Potensi ini tentu perlu terus dimanfaatkan untuk meningkatkan konsumsi produk lokal dan penguatan ekspor Indonesia. “Melalui kolaborasi bersama, kita dapat mendukung peningkatan konsumsi produk lokal dan penguatan ekspor Indonesia dengan perdagangan online sesuai dengan keahlian kita masingmasing. Kementerian Perdagangan sangat optimis pertumbuhan ekspor Indonesia hingga dua digit pada tahun 2020 dapat terwujud," terang Mendag Agus.

    Selain itu, Mendag Agus juga menyampaikan informasi mengenai Peraturan Pemerintah Nomor 80 Tahun 2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik yang baru saja diterbitkan. Regulasi yang menitikberatkan pada kepastian berusaha, perlakuan yang seimbang antar pelaku usaha dan perlindungan konsumen diharapkan dapat terus menumbuhkan 'consumers trust' dan 'confidence'.

    Salah satu poin yg diatur dalan PP tersebut adalah kewajiban pelaku usaha untuk memiliki izin usaha Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE). Tujuan yaitu menghindari diskriminasi antara pelaku usaha luring (offline) dengan daring (online), dan pelaku usaha luar negeri dengan pelaku usaha dalam negeri.

    Selanjutnya, mekanisme perizinan berusaha akan diatur melalui Peraturan Menteri Perdagangan dan dibuat semudah mungkin, serta tidak memberatkan pelaku usaha. Menyikapi dinamika perdagangan global, Mendag Agus juga menyampaikan, Kementerian Perdagangan memiliki program-program strategis dalam mendukung pertumbuhan ekosistem perdagangan melalui sistem niaga-el.

    Program tersebut di antaranya pendampingan dan pengembangan manajemen usaha, digital branding dan pemasaran, pelatihan ekspor secara daring, serta program fasilitator edukasi niaga-el untuk melatih "local heroes" di daerah agar dapat menularkan pengetahuan niaga-el ke UKM di lingkungan sekitarnya.

    Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Suhanto menambahkan, Kemendag terus memberikan dukungan ketersediaan informasi bagi para pelaku usaha yang ingin mengekspor produknya, seperti informasi mengenai intelijen pasar, promosi dagang, prosedur ekspor dan impor serta berbagai informasi lainnya yang dipersyaratkan di negara tujuan ekspor. Informasi tersebut dapat diakses melalui web exim.kemendag.go.id.

    “Selain itu, Kemendag juga melalui berbagai program strategisnya diharapkan niaga-el dan daya saing produk lokal dapat terus meningkat," imbuh Dirjen Suhanto.

    Pada forum tersebut juga digelar temu wicara dan berbagai pameran produk-produk lokal hasil binaan berbagai platform niaga-el seperti Bukalapak, Tokopedia, Blibli, dan Shopee yang telah memiliki berbagai program meningkatkan kualitas produk UMKM Indonesia.

    Peluncuran Harbolnas 2019

    Pada FEI 2019 juga diluncurkan program Hari Belanja Online Nasional ke-9 yang mengangkat tema “Semua Bisa Online”. Harbolnas ke-9 akan diselenggarakan pada 11-12 Desember 2019. Dalam program ini, 11 Desember 2019 menjadi tanggal yang akan digunakan untuk mempromosikan keunggulan produk-produk lokal.

    “Ke depan, Kemendag akan terus mendorong para penyedia platform niaga-el untuk menyelenggarakan hari belanja online khusus produk nasional setiap bulan, misalnya melalui program payday produk lokal yang diselenggarakan setiap awal bulan. Melalui program tersebut diharapkan dapat mendorong pertumbuhan UMKM dan menjadikan produk dalam negeri semakin dikenal dan mendunia," jelas Mendag Agus.

    Selama periode Harbolnas, berbagai platform atau marketplace akan memberikan diskon dan promo gratis ongkir kepada konsumen. Harbolnas 2019 didukung 265 pelaku perdagangan melalui sistem elektronik (niaga-el) dan turut diramaikan oleh platform yang menyediakan hasil alam kebutuhan rumah tangga, seperti Tani Hub, Brambang.com, dan Sayur Box. Hal ini bertujuan untuk menunjukkan ke industri bahwa perdagangan daring telah sukses membantu perdagangan sampai ke daerah. 

    “Diharapkan acara FEI 2019 dan Harbolnas ke-9 dapat memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan perdagangan melalui sistem elektronik (niaga-el), khususnya UMKM dalam meningkatkan usahanya. Selain itu, dengan memanfaatkan perdagangan melalu sistem elektronik (niaga-el) dapat memasarkan produk dalam negeri lebih efisien dengan jangkauan global,” tutup Mendag Agus.

    Berita Terkait

    Kolaborasi untuk Akselerasi Indonesia Jadi Negara Berpenghasilan Tinggi

    Visi Indonesia Emas 2045 tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, dimana Indonesia perlu mengubah pende Selengkapnya

    Presiden Berbuka Puasa Bersama dengan Menteri Kabinet Indonesia Maju

    Ini merupakan buka puasa bersama yang digelar kembali di Istana setelah terakhir digelar pada tahun 2019 lalu. Selengkapnya

    Susun RKP 2025, Pemerintah Fokus Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan

    Pada tahun 2025 pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,3-5,6 persen. Selain itu pemerintah juga menargetkan penuru Selengkapnya

    Presiden Optimistis Ekonomi Indonesia Tahun 2024 Tumbuh Baik

    Meski demikian, Presiden Jokowi mengingatkan semua pihak di sektor jasa keuangan tetap waspada tehadap cepatnya pergerakan ekonomi global da Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA