FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    02 08-2020

    639

    Pakai Masker Terlalu Lama Sebabkan Radang Selaput Dada, Itu Hoaks!

    Kategori Berita Kominfo | srii003

    Jakarta, Kominfo – Telah beredar informasi di media sosial yang mengklaim bahwa seorang wanita menderita radang selaput dada setelah mengenakan masker wajah untuk waktu yang lama.

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menunjukkan fakta itu salah.  Dikutip dari factcheck.afp.com, Leon van den Toorn, Presiden Asosiasi Dokter Belanda untuk Penyakit Paru-paru dan Tuberkulosis dan seorang ahli paru di Pusat Medis Universitas Erasmus mengatakan bahwa memakai masker wajah tidak berisiko terkena radang selaput dada.

    Berikut daftar lengkap hoaks dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Minggu (02/08/2020):

    1. Memakai Masker Terlalu Lama Dapat Menyebabkan Radang Selaput Dada
    2. Video “Saksikan Konser Amal Corona Bersama Mike Klepon”
    3. Fanpage Facebook Samsung Indonesia Adakan Program Bantuan Pendidikan
    4. Akun Facebook Mengatasnamakan Sekda Kalimantan Timur
    5. Energi Listrik Bisa Didapatkan dari Bawang Merah dan Koin
    6. Foto Ali Mochtar Ngabalin Memakan Nasi Bungkus
    7. WhatsApp Bagikan Kuota Gratis 35 GB di Ulang Tahun yang Ke-11

    Berita Terkait

    Gempabumi Magnitudo 9,8 Guncang Labuan Bajo? Itu Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta klaim yang beredar tersebut tidak benar. Selengkapnya

    BI Beri Bansos Produktif untuk Pelaku UMKM, Itu Hoaks!

    Bank Indonesia menegaskan pihaknya bukan lembaga penyalur bansos produktif sebagaimana informasi yang beredar. Selengkapnya

    Tak Perlu Pasang Ring, Cukup Ramuan Bawang Putih? Itu Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya

    SE BI Tak Layani Tukar Uang Baru, Itu Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA