FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    30 11-2020

    704

    Vaksin Bukan Senjata Pemungkas Covid-19, Tetap Patuhi Protokol Kesehatan

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Jakarta, Kominfo - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengkhawatirkan jika informasi keberadaan vaksin untuk Covid-19 menjadikan masyarakat lengah dan lalai dalam menjalankan protokol kesehatan. Menurutnya, kasus Covid-19 yang belakangan meningkat kemungkinan dipengaruhi oleh hal itu. 

    Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, pada Minggu (29/11/2020), terdapat 6.267 kasus baru. Sampai saat ini, total kasus virus corona di Indonesia kini mencapai 534.266 orang. Karena itu, menurut dia, masyarakat perlu diberikan pemahaman bahwa telah adanya vaksin bukan berarti virus telah bisa dikendalikan.

    "Yang penting sekarang menyadarkan kepada masyarakat bahwa yang namanya vaksin itu bukan senjata pemungkas yang betul-betul memungkasi Covid-19 ini," ujar Menko PMK saat menyampaikan pengantar dalam diskusi bertajuk 'Covid-19 dan Tantangan Masa Depan Indonesia', yang diselenggarakan oleh PB HMI secara daring, dari Jakarta, Minggu (29/11/2020) malam.

    Menurut Menko PMK, hal yang terpenting yang perlu dilakukan untuk mencegah virus adalah kepatuhan terhadap protokol kesehatan, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari kerumunan. "Sebetulnya yang paling penting kembali kepada semula, yaitu disiplin masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan," ungkapnya.

    Salah satu protokol kesehatan yang utama untuk pencegahan penularan virus, kata Muhadjir, adalah menghindari kerumunan di tempat tertutup dalam waktu yang lama. Apabila hal itu bisa dihindari, maka menurut dia, pencegahan penularan Covid-19 akan lebih mudah diatasi. "Asalkan protokol lainnya juga dipatuhi. Pakai masker, cuci tangan juga," cetusnya. 

    Mantan Mendikbud ini mengutarakan, apabila berkumpul bersama-sama banyak orang dalam waktu yang lama di ruang tertutup dengan pendingin ruangan (air conditioner/AC) dan banyak yang berbicara, maka kemungkinan microdroplet bertebaran di udara dan terinkubasi dalam ruangan itu. 

    "Itu menurut saya justru di situ beberapa kasus terjadi adalah kluster kecil dari pertemuan tertutup yang sembrono yang tidak mau mematuhi protokol kesehatan itu," tandas Menko Muhadjir. 

    Pemerintah berencana segera mendistribusikan vaksin Covid-19 secepatnya pada Desember 2020 mendatang. Saat ini, pemerintah melakukan pengembangan vaksin melalui PT Bio Farma yang bekerja sama dengan perusahaan asal China Sinovac Biotech. Kemudian, pemerintah juga tengah mengembangkan vaksin Merah Putih yang dikembangkan oleh sejumlah institusi penelitian dan perguruan tinggi dalam negeri.

    Untuk vaksin Covid-19 dari Sinovac, diketahui saat ini telah melalui uji klinis fase 3, dan sejauh ini aman dan tidak menunjukan efek samping. Sementara, vaksin Merah Putih masih melalui tahapan uji klinis. Rencananya, vaksin yang akan segera didistribusikan pemerintah adalah vaksin dari Sinovac yang telah mendapat predikat aman dalam pengujiannya.

    Berita Terkait

    Presiden Perintahkan Menkes Awasi Detail Perkembangan Covid-19

    Berdasarkan keterangan Kementerian Kesehatan, situasi Covid-19 di Indonesia menunjukkan adanya peningkatan tren kasus sejak pekan ke-41 atau Selengkapnya

    Inilah Keppres Penetapan Akhir Status Pandemi Covid-19 di Indonesia

    Presiden juga mencabut penetapan kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19 Selengkapnya

    Pemerintah Tidak Lepas Tangan, Pasien Covid-19 Ditanggung BPJS Kesehatan

    Presiden Joko Widodo telah resmi mencabut status pandemi Covid-19 menjadi endemi yang diumumkan pada Rabu (21/6) di Istana Merdeka Jakarta. Selengkapnya

    Wapres Tekankan Tentang Hidup Proporsional

    Wapres menekankan pentingnya untuk memberikan perhatian penuh kepada kewajiban manusia dalam berkehidupan. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA