Kominfo Antisipasi Gangguan SFR Saat Mudik Lebaran di Bali
Pemantauan dan pengawasan dilakukan secara intensif di sejumlah titik monitor strategis yang menjadi rute utama lalu lintas masyarakat dan p Selengkapnya
Jakarta Pusat, Kominfo - Kementerian Komunikasi dan Informatika memulai pelaksanaan studi kelayakan OpenRAN. Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Ditjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Kementerian Kominfo Mulyadi menyatakan kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pelaksanaan perjanjian hibah antara United States Trade and Development Agency (USTDA) dan Kementerian Kominfo yang telah ditandatangani pada November 2023.
“Feasibility Study yang dilaksanakan diharapkan dapat menjawab keraguan operator seluler pada Open RAN khususnya di sisi teknis untuk dapat diiimplementasikan pada penggelaran jaringannya,’’ ujarnya dalam Kick Off Meeting Feasibility Study Open RAN di Jakarta Pusat, Selasa (09/01/2024).
Menurut Direktur Mulyadi teknologi RAN saat ini hadir sebagai platform perangkat keras dan perangkat lunak yang dibuat khusus berdasarkan standar global terbuka yang ditentukan oleh 3GPP.
“Open RAN dengan karakteristiknya yang bersifat “terbuka” memungkinkan peningkatan keragaman vendor dalam menyediakan solusi dan perangkat serta menghindari terjadinya vendor locked-in,” tuturnya.
Keberadaan Open RAN ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi CAPEX dan OPEX pada penggelaran jaringan serta menjadi salah satu opsi dalam mengupayakan percepatan konektifitas digital di Indonesia.
“Melalui kegiatan ini juga dapat diketahui peran keberadaan Open RAN dalam menumbuhkan dan mengembangkan industri dalam negeri pada penggelaran jaringan digital di Indonesia,” jelas Direktur Standardisasi Perangkat Pos dan Informatika Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo
Kegiatan feasibility study ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun yang terbagi menjadi 14 (empat belas) milestone serta melibatkan operator seluler pada pilot project yang akan dilaksanakan di 2 (dua) lokasi yang ditentukan.
Dalam feasibility study, Kementerian Kominfo melibatkan USTDA, Telecom Infra Project (TIP), Telkom University, IBM, dan KCCTech.
Pemantauan dan pengawasan dilakukan secara intensif di sejumlah titik monitor strategis yang menjadi rute utama lalu lintas masyarakat dan p Selengkapnya
Dirjen Usman Kansong mengharapkan motivasi pemangku kepentingan akan meningkat untuk berkolaborasi dan sinergi dengan Direktorat Pengelolaan Selengkapnya
Kementerian Kominfo dipastikan tidak membentuk badan rating ini sendiri, namun menyerahkannya ke pihak ketiga agar bisa menjadi lembaga inde Selengkapnya
Konektivitas yang cepat dan merata akan membuka peluang bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital untuk meningka Selengkapnya