BI Beri Bansos Produktif untuk Pelaku UMKM, Itu Hoaks!
Bank Indonesia menegaskan pihaknya bukan lembaga penyalur bansos produktif sebagaimana informasi yang beredar. Selengkapnya
Jakarta Pusat, Kominfo - Beredar konten unggahan video di media sosial Instagram yang menampilkan dua orang pria dalam sebuah gudang berisi kotak suara. Konon, salah seorang pria dalam video tersebut menunjukan kotak suara yang tidak tersegel dan seharusnya disimpan di kantor kecamatan ternyata ada di gudang tersebut.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim dalam unggahan tersebut tidak benar. Dilansir dari turnbackhoax.id, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan Hasbullah menyampaikan bahwa video tersebut merupakan video lama dan kotak suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 masih tersegel di dalam plastik dalam gudang logistik kabupaten atau kota dan belum didistribusikan.
Dari laman resmi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sulawesi Selatan, ternyata video tersebut sudah pernah beredar saat Pemilu 2019 dan kembali beredar menjelang Pemilu 2024.
Sementara, kompas.com melaporkan kutipan dari Gunawan Mashar selaku Komisioner KPU Kota Makassar yang menyatakan gedung tersebut disewa oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) karena gudang di kecamatan sudah tidak bisa menampung logistik pemilu. Klaim narasi yang menyatakan bahwa ditemukannya gudang kotak suara ganda di Kota Makassar untuk kecurangan Pemilu 2024 adalah keliru dan tidak benar.
Berikut laporan harian isu hoaks, misinformasi dan disinformasi yang telah diidentifikasi oleh Tim AIS Kementerian Kominfo, Rabu (17/01/2024):
Bank Indonesia menegaskan pihaknya bukan lembaga penyalur bansos produktif sebagaimana informasi yang beredar. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya
Video tersebut beredar dengan narasi bahwa makanan bayi tersebut mengandung logam. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya