Awas Hoaks! Bantuan BI Senilai Rp125 Juta untuk Pelaku UMKM
Faktanya, klaim yang beredar tersebut adalah tidak benar. Selengkapnya
Jakarta Pusat, Kominfo - Beredar informasi yang menjadi perbincangan warganet di sejumlah jejaring media sosial. Konon, informasi itu yang menyebut adanya mobilisasi taruna-taruni Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) dalam memilih pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari liputan6.com, informasi tersebut telah dibantah langsung oleh pihak STIN. Menurut penjelasan resmi, Taruna STIN memiliki hak pilih sesuai dengan Undang-Undang.
Taruna STIN, yang semuanya sudah terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) di daerah asal masing-masing, sedang menjalani tugas belajar dan tidak pulang ke domisili asal.
Oleh karena itu, mereka mengurus pindah domisili pemilih di dekat kampus. Melalui koordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bogor, para Taruna STIN diperbolehkan untuk melakukan pindah domisili pemilih di sekitar Bogor.
STIN menegaskan mereka hanya melaksanakan hak konstitusional dan menggunakan hak pilihnya, bukan melakukan operasi intelijen seperti yang dituduhkan.
Berikut laporan hariann isu hoaks, disinformasi dan misinformasi yang telah diidentifikasi oleh Tim AIS Kemeneterian Kominfo, Kamis (15/02/2024):
Faktanya, klaim yang beredar tersebut adalah tidak benar. Selengkapnya
Faktanya, klaim dalam unggahan tersebut tidak benar. Selengkapnya
Fakta dari akun Instagram resmi @poldabali klaim video antrean panjang itu hoaks. Selengkapnya
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta klaim dalam video tersebut tidak benar. Selengkapnya