FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    27 03-2017

    6553

    Program Coding Mum Sasar Pekerja Migran di Luar Negeri

    Kategori Berita Pemerintahan | mth

    Jakarta, Kominfo - Setelah sukses dilaksanakan di beberapa kota Indonesia, Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) kembali akan menyelenggarakan Coding Mum untuk warga Indonesia di luar negeri. Pelatihan bahasa pemrograman komputer itu ditujuan untuk ibu-ibu rumah tangga yang bekerja sebagai buruh migran Indonesia.
     
    "Negara yang menjadi tujuan pelaksanaan kegiatan ini diantaranya Singapura, Malaysia (Kuala Lumpur dan Johor), Hongkong, Taiwan, dan Arab Saudi (Madinah)," kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf saat membuka pelaksanaan Program Coding Mum Luar Negeri, di Kantor Kemenaker, Jakarta, Jumat (24/3) minggu lalu.

    Menurut Triawan Munaf, kegiatan Coding Mum bertujuan mengembangkan jiwa kewirausahaan para buruh migran wanita. "Agar ketika pulang ke tanah air mereka bisa melakukan bisnis online dengan cara membuat halaman web usaha mereka sendiri ataupun bekerja sebagai programmer," paparnya.
    Bagi Kepala Bekraf, program itu diharpkan dapat memberikan multiplier effect menghasilkan lapangan pekerjaan dan sumber pendapatan baru.
     "Kegiatan ini merupakan bagian dari skenario besar Bekraf dalam mencapai sasaran strategis penyerapan tenaga kerja dari sektor industri ekonomi kreatif dengan jumlah hingga tujuh belas juta di tahun 2019," katanya.

    Pemilihan buruh migran wanita bukan tanpa alasan. Menurut Triawan Munaf, pelatihan ini semakin mempercepat efek bola salju pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.  "Buruh migran wanita itu angkatan kerja yang sangat potensial. Pada akhirnya, Coding Mum dapat menjadi sebuah gerakan nasional yang mampu mengatasi permasalahan tingginya kebutuhan tenaga programmer di Indonesia,” ujarnya.

    Triawan menjelaskan, pelaksanaan Coding Mum di luar negeri, Bekraf bekerja sama dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan PT. Kolaborasi Ide Kreatif (Kolla Space) dengan target peserta direncanakan sebanyak dua belas batch. Setiap batch akan diikuti 10-20 peserta dari buruh migran wanita yang terpilih melalui seleksi.

    Kedua belas batch terdiri dari Singapura dengan empat batch yang dimulai dari Januari, Maret, Juli dan September 2017. Sedangkan dua batch di Hongkong akan dilakukan pada April dan Juli 2017, satu batch di Madinah, dua batch di Taiwan rencananya akan dihelat pada Juli dan September 2017, dua batch di Johor serta satu batch di Kuala Lumpur yang masing masing akan dimulai pada Agustus 2017.

    Kurikulum Coding Mum di Asia mewajibkan peserta melakukan pelatihan dalam delapan kali pertemuan. Targetnya peserta akan menguasai dasar-dasar Front End Designer aplikasi web, mengerti konsep arsitektur sebuah aplikasi web dan mampu mendesain sebuah halaman website.

    Pelatihan ini dapat berkembang menjadi penguasaan terhadap developer HTML dan Javascript. Sehingga, para alumninya dapat mengembangkan karir sebagai programmer paruh waktu ataupun bekerja full time disebuah perusahaan.

    Sebelum dilaksanakan pelatihan Coding Mum di Asia, sudah dilakukan sosialisasi dan Training of Trainer (ToT) terlebih dahulu. Sosialisasi bertujuan untuk mengumumkan rencana kegiatan, melakukan konsolidasi dengan perwakilan pemerintah di negara tersebut, merekrut calon mentor dan sekaligus menyeleksi calon peserta.

    Sementara Training of Trainer dimaksudkan untuk mempersiapkan para mentor yang akan menjadi pengajar di kelas Coding Mum. Para mentor diambil dari warga negara Indonesia yang tinggal di negara tempat pelaksanaan kegiatan. Pada tahun 2016, sosialisasi telah dilakukan di berbagai negara seperti Singapura, Hongkong dan Arab Saudi.

    Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pihaknya akan mensinergikan program Coding Mum dengan program Mandiri Sahabatku yang telah dilaksanakan sebelumnya di Hongkong, Malaysia, Korea dan Singapura. Dihelat sejak 2011, program Mandiri Sahabatku telah memberikan pelatih.

    Sementara itu,  Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri menyambut baik program Coding Mum untuk TKI di luar negeri. "Program ini menjadi solusi dan bekal keterampilan para TKW Indonesia. Saat kembali ke Indonesia, mereka bisa mandiri dan bisa memanfaatkan peluang usaha dari hasil pelatihan tersebut dan sekaligus menambah pendapatannya," ujar Hanif.(YDR).

    Berita Terkait

    Presiden Tinjau Arus Mudik Lebaran di Stasiun Pasar Senen

    Dalam kunjungannya, Presiden melihat secara langsung kesiapan infrastruktur serta manajemen pelaksanaan mudik yang terpantau baik. Selengkapnya

    Presiden dan Anggota Kabinet Indonesia Maju Sampaikan SPT Pajak di Istana Negara

    Batas akhir penyampaian SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Tahun Pajak 2023 adalah tanggal 31 Maret 2024. Selengkapnya

    Progres Pembangunan Kantor Presiden di IKN Capai 74 Persen

    Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Diana Kusumastuti, mengungkapkan bahwa pembangunan struktur b Selengkapnya

    Pemerintah Dorong Konsumen Cerdas dan Berdaya di Era Digital

    Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA