FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    18 12-2017

    2603

    Menyambut Hari Ibu, Kominfo Gelar Talkshow Ibu Cerdas di Era Digital di Yogya, Bandung dan Jakarta

    SIARAN PERS NO. 256/HM/KOMINFO/12/2017
    Kategori Siaran Pers
    Menteri Kominfo Rudiantara dalam Pembukaan Dialog bertema Ibu Cerdas di Era Digital di Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta Sabtu (16/12/2017) - (humas)

    Siaran Pers No. 256/HM/KOMINFO/12/2017
    Tanggal 18 Desember 2017
    Tentang
    Menyambut Hari Ibu, Kominfo Gelar Talkshow Ibu Cerdas di Era Digital di Yogya, Bandung dan Jakarta 

    Kementerian Komunikasi dan Informatika menggandeng komunitas Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) dan Ruang Berbagi dan Peduli, Kebaya Kopi dan Buku menyelenggarakan “Diskusi Publik Dalam Rangka Peringatan Hari Ibu 2017: Ibu Cerdas di Era Digital” di 3 kota yaitu : Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta. Kegiatan yang merupakan rangkaian Gerakan Nasional Literasi Digital Siberkreasi bersama Para Pemangku Kepentingan tersebut bertujuan meningkatkan literasi digital di kalangan perempuan, mengedukasi dan sosialisasi terkait tata kelola internet dan etika bersosial media, sekaligus sebagai rangkaian menyamput peringatan Hari Ibu.

    Rangkaian Diskusi Publik Dalam Rangka Peringatan Hari Ibu 2017 yang terakhir berlangsung di Ruang Serbaguna Kementerian Kominfo pada Sabtu, 16 Desember 2017 dan dibuka dengan pengantar oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Pada pembukaannya, Rudiantara sangat mengapresiasi kegiatan dan semangat para Ibu yang merupakan penggerak anak-anak masuk ke dalam area positif dalam berinternet. Tentu untuk mendukung hal tersebut para Ibu sangat penting untuk sangat memahami dunia digital mengingat peran kuatnya di dalam keluarga tersebut. Rudiantara mengatakan “Bangsa ini ke depannya mau jadi seperti apa banyak bergantungnya kepada ibu-ibu karena memang banyak berkaitan dengan pendidikan anak-anak. Para ibu harus cerdas memanfaatkan era digital supaya bisa membimbing anak-anaknya. Seorang ibu harus tahu perkembangan digital agar bisa memberi tuntunan sekaligus batasan mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan anak-anak maupun keluarganya. Bagaimana seorang ibu bisa memberi tuntunan bila tidak tahu mana manfaat positif dan mana manfaat yang negatif”.

    Tidak hanya dalam lingkup keluarga, peran Ibu juga sangat perlu dalam bersosialisai di masyarakat. Rudiantara menambahkan “Seorang ibu, apalagi seorang ibu yang juga bekerja, memiliki tanggung jawab bukan hanya untuk keluarga tetapi juga pada masyarakat. Untuk itulah kesenjangan kemampuan digital antara orang tua dan anak harus dijembatani dengan melakukan literasi digital. Perkembangan teknologi digital harus dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih positif, seperti peningkatan ekonomi keluarga”.

    Talkshow “Ibu Cerdas di Era Digital” telah mandapat antusias dari kalangan perempuan, yang semula ditargetkan sebanyak 250 peserta ternyata membludak sehingga mencapai lebih 350 orang.

    Tampil sebagai pembicara, selain Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara, juga paparan oleh Donni Budi Utomo dan para pekerja kreatif Marcella Zalianty, Shafiq Pontoh, Tantri Relatami dan Nenden Esty Nurhayati yang selama acara dipandu moderator Maman Suherman. 

    Marcella Zalianty mengingatkan supaya para ibu tidak mudah memberikan gadget pada anak-anaknya. Usia minimal seorang anak boleh memegang gadget adalah 13 tahun. Sebelum mencapai usia itu sebaiknya orang tua tidak memberikan perangkat pintar untuk anak-anak. Sementara itu Shafiq Pontoh membagi pengalaman ketika membimbing anak-anaknya untuk cerdas menggunakan gadget. Ia menyebut, anak-anak sangat pintar di dunia digital sehingga orang tua harus bisa menjadi pendamping. “Bukan melarang tetapi menemani, mendampingi,” ujar Pontoh.

    Pontoh menyebut, orang tua harus bisa memadukan dunia maya dengan dunia nyata. Jangan sampai anak-anak merasa apa yang terjadi di dunia maya berbeda dengan dunia nyata. “Etika dan aturan yang berlaku di dunia maya seharusnya sama dengan etika dan aturan yang berlaku di dunia nyata,” tandas Shafiq Pontoh.

    Kemudian menyoroti pergeseran budaya yang terjadi di era digital, Tantri Relatami yang juga anggota dewan pengawas RRI mengatakan, saat ini terjadi ketidaksiapan dalam menghadapi pergeseran perilaku akibat revolusi teknologi. Oleh karena itu perlu dilakukan kampanye literasi digital agar masyarakat yang memiliki tingkat pendidikan dan tingkat emosi berbeda-beda itu bisa menyikapi banyaknya informasi yang beredar supaya tidak memunculkan konflik sosial. 

    Kegiatan “Diskusi Publik Dalam Rangka Peringatan Hari Ibu 2017: Ibu Cerdas di Era Digital” juga diramaikan dengan adanya bazar hasil UMKM dari para Ibu binaan LPER. Juga live “Bravos digital radio” yang menghadirkan khasanah perempuan dalam kehidupan.   

    Sebelumnya, talkshow yang sama digelar di Bandung, Kamis (14/12) dibuka Ibu Atalia Ridwan Kamil. Dalam kesempatan membuka talkshow tersebut, Atalia Ridwan Kamil meminta para ibu untuk tidak ketinggalan perkembangan teknologi. Sekalipun bukan tegolong sebagai digital native, ibu-ibu harus bisa mengikuti perkembangan. Jangan sampai para ibu ketinggalan informasi dari anak-anak, ujarnya. Kalau dulu sumber informasi utama dari orang tua dan guru, saat ini anak-anak bisa mengakses informasi dari mana saja. Itu sebabnya, ibu-ibu harus bisa memanfaatkan perkembangan teknologi digital supaya bisa memberi tuntunan pada anak-anaknya.

    Dalam kesempatan itu Atalia juga mengingatkan, di samping memudahkan, kemudahan mengakses informasi melalui teknologi digital juga berpotensi ancaman baik dalam bentuk cyberbully, pelaggaran privasi, pedofil online, radikalisme, dan sebagainya. Para ibu harus paham supaya bisa mengantisipasi kemungkinan bahaya yang mengancam.

    Sedangkan di Yogyakarta, Talkshow Ibu Cerdas di Era Digital menghadirkan pembicara Engelbertus Wendratama, SIP, MA dan Riana Cahyani S.Pdi. 

    BIRO HUMAS
    KEMENTERIAN KOMINFO

    Foto-foto kegiatan :

     Foto bersama para pegiat "Ibu Cerdas di Era Digital"


    Menteri Kominfo Rudiantara berkenan berswafoto bersama


    Dirjen Aplikasi Informatika Semuel "Semmy" Abrijani Pangerapan berkenan menerima apresiasi dari para pegiat Ibu Cerdas di Era Digital.


    Diramaikan dengan radio digital seputar perjuangan perempuan


    Diramaikan juga dengan Bazar dari kalangan UMKM binaan LPER

    Berita Terkait

    Siaran Pers No. 321/HM/KOMINFO/05/2024 tentang Kominfo Kembangkan IDTH Jadi Pusat Inovasi Perangkat Digital Nasional

    Presiden Joko Widodo mendorong IDTH menjadi pusat inovasi agar dapat menjadikan produk perangkat digital dalam negeri mampu bersaing dengan Selengkapnya

    Siaran Pers No. 320/HM/KOMINFO/05/2024 tentang Sertifikasi Gratis UMKM, Presiden: Jadikan IDTH Penguat Ekosistem Teknologi Digital Lokal

    IDTH merupakan transformasi dari Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi (BBPPT) Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo. Selengkapnya

    Siaran Pers No. 319/HM/KOMINFO/05/2024 tentang Tingkatkan Kualitas SDM, Wamenkominfo Dorong Pusat Riset dan Pengembangan AI

    Pemerintah mendorong pembangunan pusat riset dan pengembangan AI untuk melakukan transfer teknologi dan pengetahuan di bidang AI. Selengkapnya

    Siaran Pers No. 318/HM/KOMINFO/05/2024 tentang Wamen Nezar Patria: Manfaatkan AI untuk Majukan Bangsa

    Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 26,7 juta orang pekerja telah terbantu dengan keberadaan teknologi AI dalam menjalankan pekerjaan. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA