FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    17 11-2015

    3414

    MenPAN RB Buka Temu Bakohumas dan Komunitas Expo 2015

    Kategori Berita Kominfo | andr010

    Surabaya, Kominfo - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN RB) Yuddy Chrisnandi menganggap kegiatan temu para anggota Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) Tingkat Nasional 2015 sangat penting. Pasalnya, kegiatan tersebut dalam rangka memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang berbagai kebijakan dan program-program nasional dari Pemerintah. Peran operasional Bakohumas sangat dinantikan melalui penyebarluasan informasi secara cepat, tepat dan mudah dipahami masyarakat, kata Yuddy saat membuka acara Temu Bakohumas dan Komunitas Expo 2015, di Convention Hall Dyandra Surabaya, Senin (16/11).
    Dalam sambutannya, Yuddy mengharapkan, dalam hal penyampaian informasi kepada masyarakat, agar Bakohumas di seluruh Indonesia membuat iklan layanan masyarakat yang memenuhi persyaratan yaitu menimbulkan respon positif masyarakat dan tidak menayangkan kepentingan pribadi maupun golongan. Yuddy, juga menyampaikan bahwa untuk mengoptimalkan peran Humas Pemerintah, Presiden RI telah mengeluarkan arahan melalui Instruksi Presiden Nomor 9 tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik kepada Kementerian/Lembaga, para gubernur, dan wali kota.
    Arahan yang pertama, menyampaikan data dan informasi terkait dengan pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing institusi pemerintahan.
    Kedua, menyebarluaskan kepada publik narasi tunggal dan data pendukung lainnya yang di susun oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika terkait dengan kebijakan program-program pembangunan nasional dari pemerintah.
    Ketiga, menyampaikan setiap kebijakan dan program pemerintahan secara lintas sektoral dan lintas daerah kepada publik secara cepat dan tepat.
    Keempat, menyampaikan informasi dari berbagai saluran informasi kepada msyarakat secara tepat, cepat, obyektif, berkualitas baik, berwawasan nasional, dan mudah dimengerti terkait dengan kebijakan dan program pemerintah agar rakyat memahami apa yang telah dikerjakan oleh pemerintah, agar rakyat tahu berbagai macam upaya-upaya pembangunan nasional untuk kesejahteraan rakyatnya serta rakyat tahu tujuan apa yang dikerjakan oleh pemerinah.
    "Saatnya Humas Pemerintah Pusat, Humas Perguruan Tinggi, Humas BUMN, BUMB serta Komunitas Kehumasan bahu membahu untuk membangun keharmonisan pengelolaan informasi publik tersebut," ujarnya.
    Sebelumnya, Plt. Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemkominfo, Djoko Agung Harijadi, dalam laporannya menyebutkan, acara Temu Bakohumas dan Komunitas Tingkat Nasional 2015 yang berlangsung 17-19 November itu, diikuti oleh 800 peserta. Mereka terdiri para pejabat kehumasan instansi pemerintah pusat dan daerah, serta para praktisi komunikasi di seluruh tanah air. Kegiatan Temu Bakohumas dan Komunitas Tingkat Nasional Tahun 2015 tersebut antara lain Forum Bakohumas, Pameran Pelayanan Informasi dan Komunikasi dan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), Festival Media Pertunjukan Rakyat, Sarasehan Media Pertunjukan Rakyat, Sarasehan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Selain diisi dengan seminar, dialog, dan Forum Group Discussion (FGD), juga digelar Bakohumas Expo 2015 di lokasi Gramedia Expo, Surabaya itu, yang diikuti oleh instansi pemerintah pusat dan daerah, juga perlombaan meliputi Anugerah Media Humas (AMH) 2015, Seminar Nasional, Festival Pertunjukan Rakyat, Pelayanan Publik, Stand Up Komedi, Booth terbaik dan Music Performance.
    Sementara itu, dalam Diskusi Forum Bakohumas Nasional 2015 yang mengangkat tema Peran Kolaborasi Humas Untuk Mendukung Komunikasi Pemerintah, Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Ismail Cawidu, yang juga menjadi moderator dalam diskusi tersebut mengajak para humas pemerintahan ataupun perusahaan yang hadir dalam forum agar ikut menerapkan program revolusi mental dari Presiden Joko Widodo.
    Pengamat Politik, Yudi Latif, menilai setelah Indonesia merdeka dari penjajahan, jiwa dari masyarakat Indonesia ini masih terjajah. "Hal itu, yang membuat Indonesia sampai saat ini kurang percaya diri dan masih kalah bersaing dengan bangsa asing. Untuk itu, revolusi mental juga menjadi jawabannya," kata Yudi.
    Yudi menjelaskan, ada 3 (tiga) aspek yang didirikan Presiden RI guna menerapkan revolusi mental yakni intergritas, etos kerja, dan gotong royong. Manusia yang berintegrasi adalah manusia yang memandang nilai pancasila.
    Masyarakat Indonesia mempunyai kecerdasan yang luar biasa dibanding dengan negara lain. Ini telah dibuktikan bagaimana para pelajar dari Indonesia mampu juara umum di beberapa Olimpiade tingkat dunia dalam bidang matematika, fisika, dan kimia. Permasalahan Indonesia bukan di intelektual, melainkan di mental dan karakter, jelas Yudi.
    Chrisma Albandjar, mewakili humas pemerintah menambahkan, bila ingin merevolusi mental, maka kita harus mengubah pola cara berpikir dari diri sendiri, baru setelah itu kita mengubah pola cara berpikir dari orang lain.
    Apapun yang dilakukan oleh pemerintahan tidak akan efektif, jika kita (pemerintah-red) tidak mengkomunikasikan informasi ke masyarakat dengan baik, papar Albanjar.
    Menurut Albanjar, humas saat ini berbeda dengan di masa lalu, di mana humas saat ini melakukan komunikasi dua arah. "Artinya, humas membuka diri untuk menerima, baik itu masukan maupun saran. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa humas sekarang ini bukan sebagai penyambung lidah, melainkan menjadi penghubung ide antara pemerintah dengan masyarakat," katanya. (Aak).

    Berita Terkait

    Kominfo Ajak Bakohumas dan Diskominfo Sosialisasikan Keketuaan ASEAN 2023

    Kerja sama itu akan diwadahi dalam Forum Diseminasi Keketuaan Indonesia di ASEAN Tahun 2023. Selengkapnya

    Tiba di Labuan Bajo, Menkominfo Akan Buka Pertemuan Ketiga DEWG G20

    Dalam kunjungan kerja kali ini, Menteri Johnny akan menghadiri dan membuka Pertemuan Ketiga Digital Economy Working Group Meeting (DEWG) Pre Selengkapnya

    Menanti Hasil Sidang Kedua DEWG G20

    Kesepakatan bersama yang dicapai dapat membuat implementasi ekonomi digital di seluruh negara menjadi lebih adil. Selengkapnya

    Coklat Rasa Jamu, Kudapan Unik di Sidang Kedua DEWG G20

    Makanan tersebut juga dihidangkan secara menarik, khususnya paduan warna, sehingga mengundang perhatian para delegasi yang menyantapnya. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA