FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    08 12-2017

    1402

    Pelaku UMKM Beltim Diajak Jualan Online

    Kategori Sorotan Media | Evita Devega

    Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) diajarkan cara mengemas produk, trik meningkatkan penjualan, menghasilkan uang yang banyak dari lapak, dan memilih segmentasi pasar.

    Mayoritas para Pelaku UMKM sangat awam dengan teknologi internet. Selama ini mereka masih mengandalkan pemasaran secara tradisional. Ironisnya lagi, beberapa dari mereka belum memiliki ponsel cerdas/smartphone, bahkan surel/email untuk mengontrol penjualan.

     

    Salah seorang pelaku UMKM, Sudarwati (46) mengungkapkan jika ia masih menggunakan pemasaran konvensional dengan cara menitipkan produk di toko-toko. Keuntungan yang diterima pun belum seberapa, mengingat pemasaran hanya dilakuakn di lingkungan sekitar.

     

    “Biasanya nitip di toko-toko atau nawarin ke orang yang kenal. Anak saya juga kadang nawarin jualan lewat facebook,” ungkap Wati.

     

    Warga Desa Lenggang Kecamatan Gantung itu berjualan beraneka ragam kripik dan penganan kecil. Hal itu dilakukannya untuk membantu meningkatkan perekonomian keluarganya.

     

    “Pelatihan ini sebenarnya bermanfaat, cuman sayang kami ini banyak yang belum pandai pakai internet. Hp saja masih pakai yang jadul,” ucap Wati.

     

    Koordinator Pemasaran UMKM Online dari Kementerian Kominfo, Herlando Maradona saat dihubungi Diskominfo Beltim, Minggu (3/12) mengatakan pelatihan UMKM Go Online adalah salah satu bentuk intervensi pemerintah untuk membantu tranformasi penjualan UMKM dari metode konvensional ke penjualan elektronik/e-commerce. Dikhawatirkan jika para pelaku UMKM masih menggunakan cara lama, maka pedagang asing akan mengambil alih.

     

    “Trend transaksi e-commerse tiap tahun meningkat. Proyeksi kami tahun 2020 akan ada Rp 1.700 triliyun nilai transaksi dari e-commerce. Kalau tidak kita ambil peluang maka pedagang asing yang akan rebut potensi itu, hancur UMKM kita,” kata Lando.

     

    Saat ini, Kementerian Kominfo sudah menggandeng berbagai Kementerian dan Lembaga Negara untuk membantu memberikan sosialisasi dan pelatihan kepada UMKM. Pentingnya menjaga UMKM untuk tetap tumbuh karena UMKM terbukti tangguh saat terjadi krisisi moneter 1998.

     

    “Totalnya UMKM di 50 kota di Indonesia yang kita datangi, mereka ini penting untuk menjaga kondisi perekonomian di tanah air. Di Bangka-Belitung, hanya Pangkalpinang sama Manggar karena pemerintah daerah khususnya Diskominfonya proaktif,” ungkap Lando.

     

    Terkait kendala awamnya mayoritas pelaku UMKM khusus di Beltim terhadap teknologi internet, Lando mengakui hal itu akan menjadi tanggungjawab lintas sektor. Pemerintah bahkan swasta akan terus membantu memberikan pelatihan baik pemasaran maupun teknologi e-purchacing.

     

    “Kita tidak akan tinggal diam, tiap daerah sudah ada relawan TIK yang kita tempatkan. Para pelaku UMKM yang sudah kita berikan pelatihan pun akan terus kita pantau perkembangannya,” jelas Lando.

     

    Deskripsi dan Foto Produk UMKM Harus Berkualitas

     

    Narasumber Pelatihan dari Bukalapak.com, Ferdinan Hendrata menekankan syarat utama agar penjualan UMKM dapat meningkat dan memberikan keuntungan bagi pelaku adalah produk yang dijual harus berkualitas. Selain itu, foto produk dan deskripsi produk yang akan dipasarkan juga harus menarik.

     

    “Jika semua itu dimiliki produk UMKM, kita jamin peningkatan penjualan akan naik berkali-kali lipat,” ujar Momon sapaan akrab Ferdinan kepada Diskominfo Beltim, Kamis (30/11).

     

    Momon mengatakan masih banyak UMKM khususnya di daerah yang hanya menggunakan pemasaran dengan metode konvensional. Padahal menurutnya jika dipasarkan secara on line pasar dan konsumen akan lebih luas.

     

    “Bayangkan sekitar jutaan orang dari seluruh dunia akan melihat produk yang kita tawarkan bandingkan kalau kita hanya naruh di toko, galery atau pasar, paling hanya ratusan orang yang lihat, itu pun dari situ-situ saja,” kata Momon.

     

    Pria kelahiran Sungailiat Bangka itu pun mengungkapkan sebagai jika sebagai pelapak UMKM, keuntungan yang diraihnya sudah mencapai rata-rata Rp 30 juta perbulan. Bahkan ia sudah mampu mempekerjakan pegawai untuk membantu mengecek order dan mengirimkan orderan.

     

    “Makanya dari pengalaman saya, saya ingin memotivasi para pelaku UMKM di sini. Mudah-mudahan nanti akan semankin banyak yang ikut berdagang on-line,” ujar mantan manajer di salah satu perusahaan otomotif ibu kota tersebut.

    Sumber:https://www.sidaknews.com/pelaku-umkm-beltim-diajak-jualan-online/

    Berita Terkait

    Kominfo Gelar 3 Program Pelatihan Digital secara Online

    Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo) meluncurkan tiga program pelatihan bidang digital. Program-progam ini disebut bertujuan un Selengkapnya

    Pedagang Pasar Dan UMKM Di Balikpapan Diajak "go online"

    Pedagang pasar dan pelaku UMKM di Balikpapan, Kalimantan Timur, diajak go online untuk masuk ke marketplace dan memasarkan produk di dalamny Selengkapnya

    Kominfo RI Ajak Pelaku UMKM Polman Jualan di Marketplace

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI mengajak pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Polewali Mandar (Polm Selengkapnya

    Kominfo Gelar Konser Bertajuk Persatuan Indonesia

    Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar konser "Indonesia Raya" dengan nuansa persatuan Indonesia. Acara tersebut digelar Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA