FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    07 08-2018

    942

    Gempa Lombok, Kominfo Siapkan Alternatif Saluran Komunikasi

    Kategori Sorotan Media | daon001

    Jakarta - Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Komenterian Komunikasi dan Informatika, Noor Iza mengatakan usai gempa pada Ahad, 5 Agustus 2018 kemarin Kementerian lewat Tim Balai Monitoring Spektrum Frekuensi Wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) di Mataram telah melakukan koordinasi dengan ORARI dan RAPI.

    "Alternatif saluran komunikasi sangat penting sebagai dukungan penanganan bencana dan kesiagaan penyaluran informasi," kata Noor Iza dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad, 5 Agustus 2018.

    Sebelumnya, gempa berkekuatan 7.0 Skala Richter (SR) mengguncang Sumbawa Timur, Laut Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Ahad, 5 Agustus, 18.46 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat mengeluarkan peringatan gempa itu berpotensi tsunami. Adapun titik gempa berada di kedalaman 15 km dari permukaan laut, tepatnya di garis lintang 8.73 LS dan garis bujur 116.48 BT.

    Noor mengatakan saat ini Kementerian terus melakukan pemantauan kondisi sarana prasarana atau fasilitas telekomunukasi khususnya BTS-BTS di lokasi gempa, mengingat arus listrik yang sempat padam. Dengan kondisi itu, tim dari operator telekomunikasi segera melakukan penanganan BTS-BTS dan fasilitas telekomunikasi termasuk repeater dan jaringan penyokong lainnya.

    Noor melanjutkan, adapun Badan Aksesibilitas Teknologi Informasi (BAKTI) Kementerian juga telah menyediakan telepon satelit dan VSAT Portable di pos koordinasi dan lokasi strategis untuk mendukung koordinasi penanganan bencana dan kebutuhan di pos koordinasi pengungsian.  

    Selain itu, guna mendukung penanganan pemulihan bencana gempa bumi, BAKTI-Kominfo telah menempatkan 4 VSAT Portable. Sebagian dari VSAT juga mengalami gangguan akibat bencara gempa sore tadi dan saat ini sedang dalam pemulihan.

    "BAKTI-Kominfo juga melakukan penambahan  VSAT Portable untuk penyediaan akses internet dan dukungan lebih luas akan kebutuhan komunikasi di lokasi bencana," kata Noor Iza. Sebagai tambahan, BTS-BTS USO yang merupakan penyediaan akses telekomunikasi di wilayah terdepan, terluar dan tertinggal dari hasil pantauan lapangan semua pada kondisi on atau masih hidup.

    Sumber berita: www.tempo.co (06/07/2018)

     

    Berita Terkait

    Peran BAKTI Kominfo Mulai Dirasakan Publik

    Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI Kominfo memikul tanggung jawab memperluas akses internet dan memperkuat infrastru Selengkapnya

    Menkominfo: Kebijakan Transformatif untuk Ciptakan Ekosistem Digital Mumpuni

    Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johny G. Plate menyatakan, pada tahun 2021, pemerintah mengambil langkah ekstra untuk memper Selengkapnya

    Kemkominfo Tingkatkan Kemampuan Aplikasi PeduliLindungi

    Sampai hari ini, jumlah terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai ratusan ribu orang. Angka ini terus bertambah dari hari ke hari. Selengkapnya

    Yayasan BAKTI Kominfo Salurkan Bantuan Paket Data kepada Korban Banjir

    Yayasan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Indonesia memberikan sejum Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA