FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    05 09-2018

    1500

    Tarif Sewa Palapa Ring Ditetapkan Pekan Depan

    Kategori Sorotan Media | daon001

    Jakarta - Proyek Palapa Ring bergerak maju. Kementerian Komunikasi dan Informatika ( Kominfo ) akan menetapkan tarif imtuk infrastruktur Palapa Ring Barat pada pekan depan.

    Saat ini, jaringan yang sudah siap dikomersialkan baru Palapa Ring Barat. Ini menghubungkan sejumlah kabupaten dan kota di Pulau Sumatra dan Kalimantan dengan kabel serat optik sepanjang 1.980 kilometer (km).

    Ada dua skema dalam penetapan tarif tersebut, yakni berdasarkan kapasitas per megabita per second dan sewa pasif. "Kalau sewa aktif, mereka sewa kabelnya sudah aktif. Jika pasif, maka kabelnya belum hidup dan mereka yang membeli perangkat aktifnya," ungkap Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Anang Latif, Selasa (4/9).

    Menariknya, sewa pasif ini diperuntukkan bagi operator yang tidak ingin diketahui bahwa jalurnya melintasi suatu wilayah. Sebab, kata Anang, jika jalurnya diketahui, maka bakal terlihat potensi daerah itu yang ditunjukkan dari bandwidth yang terpakai.

    "Beberapa dari mereka enggak tertarik kalau sewanya terbaca. Baru terbaca kalau jadi penyewa aktif," tutur Anang. Namun ada syaratnya, operator harus mempersiapkan infrastruktur sendiri untuk menjadi penyewa pasif.

    BAKTI menyebutkan, tarif pemakaian infrastruktur yang ditetapkan bisa lebih murah 50% ketimbang harga normal.

    Tapi tidak berlaku imtuk semua daerah. Pasalnya, bergantung kepada keadaan ekonomi suatu wilayah. "Kalau ekonomi di daerah itu bagus, diskonnya berkurang," ungkap Anang.

    Sebagai gambaran, dalam suatu daerah ada satu pemain, maka diberikan diskon 50%, jika ada dua pemain bisa turun menjadi 30%. Adapun yang menjadi harga acuan adalah tarif bandwidth di pasaran. Seperti di Batam, harga pasaran Rp 1 juta imtuk satu megabita per bulan, maka BAKTI akan menetapkan harga Rp 500.000.

    Soal skema tarif infrastruktur Palapa Ring, Direktur Utama PT Telkomsel, Ririek Adriansyah berujar, untuk lebih pastinya masih menunggu informasi yang lebih mendetail dari pihak otoritas.

    "Secara prinsip dengan bertambahnya konektivitas jaringan serat optik ini, maka tentu akan membantu pemerataan layanan broadband ke berbagai wilayah di Indonesia," papar dia kepada KONTAN, Selasa (4/9).

    Sumber berita: Harian Kontan (05-09-2018)

    Berita Terkait

    Satelit Satria Ditargetkan Meluncur 2023

    Menkominfo Johnny G. Plate menjelaskan peluncuran satelit Satria ini untuk mendukung pembangunan transformasi digital di Indonesia yang dimi Selengkapnya

    Kominfo Buka Layanan Aduan Konten

    HALOYOUTH - Dengan adanya perkembangan digital yang membuat masyarakat bebas mengakses konten apapun dengan mudah, tidak jarang membuat bany Selengkapnya

    Pemerintah Pasang Fitur Baru di Aplikasi PeduliLindungi

    Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian BUMN dan Telkom Indonesia mengumumkan fitur baru pada aplikasi PeduliLindungi. Fitur ini Selengkapnya

    Palapa Ring rampung, Kominfo gencarkan literasi digital

    Kementerian Komunikasi dan Informatika menggalakkan literasi digital bagi masyarakat setelah merampungkan pembangunan infrastruktur jaringan Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA