FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    28 02-2020

    1015

    Kominfo Ajak Pelaku Startup Bangun Kesadaran Digital Masyarakat

    Kategori Berita Kominfo | doni003
    Plt. Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Kominfo, Slamet Santoso (dua dr kanan), Hermann Josis Mokalu (Ketua Umum SiberKreasi), Kevin Aluwi (Cp-CEO Gojek), dan Adityo Hidayat (Adjunct Researcher CfDS, UGM) di Auditorium GoLearn, Kantor Gojek, Jakarta Selatan, Jumat (28/02/2020).

    Jakarta, Kominfo – Kementerian Komunikasi dan Informatika mengajak pelaku startup di Indonesia untuk bersama-sama memiliki tekad dan komitmen membangun literasi digital kepada masyarakat. Ajakan itu disampaikan oleh Plt. Direktur Pemberdayaan Informatika, Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Kominfo, Slamet Santoso saat mewakili Dirjen Aptika Semuel Abrijani Pangerapan di acara Inisiatif #AmanBersamaGojek: Edukasi, Teknologi dan Proteksi.

    Menurut Santoso, Pemerintah telah membangun infrastruktur telekomunikasi, kemudian memperkuat regulasi seperti UU ITE, Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE), serta Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP).

    “Infrastruktur sudah kita bangun, rambu (regulasi) sudah kita pasang, tergantung perilaku kita di jalan, apakah jalan raya itu kita penuhi dengan sampah, atau kita berlaku tertib di jalan raya,” tutur Slamet dalam acara yang berlangsung di Kantor Gojek, Jakarta Selatan, Jum’at (28/02/2020).

    Berkaitan dengan regulasi, lanjut Slamet, ada enam ‘penyakit’ yang menjadi tantangan membangun kesadaran digital kepada masyarakat, yakni hoaks, pornografi, penipuan, cyber bullying, radikalisme dan terorisme.

    “Enam penyakit ini sebelum teknologi lahir, sudah ada. Jadi karena itu, jangan menyalahkan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang di Indonesia, itu pendapat yang keliru. Ketika kita bicara media sosial, supaya kita tidak terjangkit enam penyakit tadi, maka kita perlru imunisasi. Apa itu imunisasinya? Literasi Digital,” jelas Slamet.

    Lebih lanjut, Slamet menuturkan bahwa kesadaran dan pemahaman dalam memproteksi teknologi digital yang tengah berkembang menjadi penting, terutama dalam memanfaatkan internet yang lebih bijak dan produktif.

    Slamet juga mengapresiasi acara #AmanBersamaGojek yang menghadirkan super aplikasi terdepan di Asia Tenggara, kegiatan yang berkolaborasi dengan Kementerian Kominfo dan Siber Kreasi untuk memperkuat komitmen terhadap keamanan bagi seluruh pelanggan.

    “Acara seperti ini harus tetap digaungkan, dan kita jadi orang terdepan bagaimana mengedukasi, memberikan literasi kepada masyarakat agar nanti di tahun 2024 dan di tahun-tahun berikutnya, ada namanya Smart People, mulai dari pengetahuan dasar sampai kemampuan digital orang Indonesia,” imbuhnya. (AIK)

    Berita Terkait

    Kominfo Antisipasi Gangguan SFR Saat Mudik Lebaran di Bali

    Pemantauan dan pengawasan dilakukan secara intensif di sejumlah titik monitor strategis yang menjadi rute utama lalu lintas masyarakat dan p Selengkapnya

    Kominfo Tuntaskan Gangguan SFR BTS Telkom Ngada

    Tim Balmon SFR Kelas I Kupang menonaktifkan perangat telekomunikasi yang beroperasi tidak sesuai dengan parameter teknis yang ditetapkan dal Selengkapnya

    Kominfo Tingkatkan Jangkauan Komunikasi Publik dengan Jaringan Media Center

    Dirjen Usman Kansong mengharapkan motivasi pemangku kepentingan akan meningkat untuk berkolaborasi dan sinergi dengan Direktorat Pengelolaan Selengkapnya

    Sekjen Kominfo Serahkan Naskah Kerja Sama Transformasi Digital Indonesia - Singapura

    MoU Kerja Sama Transformasi Digital ini mencakup lingkup data, infrastruktur digital, talenta digital hingga startup digital Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA