FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    09 04-2020

    4801

    PeduliLindungi, Upaya Bekali Masyarakat Putus Mata Rantai Penularan Covid-19

    Kategori Artikel | Yusuf
    - (antarafoto)

    Jakarta, Kominfo – Penerapan physical distancing atau menjaga jarak fisik menjadi salah satu cara memutus penyebaran Virus Corona dan Covid-19. Bagi para pekerja yang tidak bisa menghindari penggunaan transportasi umum, kini sudah bisa agak lega dengan kehadiran aplikasi PeduliLindungi. Aplikasi yang bisa memandu menjaga jarak dan identifikasi individu dengan gejala suspect Covid19.

    Menjaga diri ketika berada dalam transportasi umum, kini akan lebih mudah. Kolaborasi Kementerian Komiinfo, Kementerian Kesehatan, Kementerian BUMN, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB)  dan operator telekomunikasi menghasilkan aplikasi yang bisa digunakan sebagai salah satu langkah untuk menanggulangi dan mencegah pandemi Covid-19.

    Aplikasi itu bisa membantu setiap orang melakukan surveilans berupa tracing (penelusuran), tracking (pelacakan) dan fencing (pengurungan) Covid-19. Bahkan, Kementerian Kominfo mengeluarkan keputusan khusus agar penyelenggaraan tracing, tracking dan fencing melalui infrastruktur, sistem dan aplikasi telekomunikasi.

    Menteri Komunikasi Johnny G. Plate menyatakan PeduliLindungi sebagai bagian dukungan Surveilans Kesehatan, yang dilakukan sesuai dengan regulasi bidang kesehatan, kebencanaan, telekomunikasi, informatika, dan bidang terkait lainnya.

    "Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika sebagai bagian dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 meyakini kehadiran aplikasi "Peduli Lindungi" di sistem android dapat membantu dalam memutus mata rantai penularan virus SARS-CoV-2 atau Corona penyebab Covid-19 di masyarakat,"  ujar Menteri Johnny dalam keterangan di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (08/04/2020).

    Aplikasi PeduliLingdungi bekerja dengan mengidentifikasi orang-orang yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif COVID-19 atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Orang Dalam Pengawasan (ODP).

    Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengatakan, melalui aplikasi tersebut, pengguna dapat mengingat riwayat perjalanan dan dengan siapa saja dia melakukan kontak. "Kami berharap dengan itu dilakukan maka monitoring dan pergerakan baik pasien atau yang sudah tertular atau yang masih di dalam pemantauan ataupun yang diistilahkan sebagai ODP dapat dilakukan monitoring secara online pergerakannya," tutur Menteri Johnny.

    Karya Anak Negeri

    Menteri Kominfo menambahkan, aplikasi sejenis dengan TraceTogether ini dirancang oleh putra-putri Indonesia. “Meskipun ada kesamaan fungsi, namun aplikasi yang dikembangkan oleh sejumlah Kementerian/Lembaga dan  ini memiliki konfigurasi yang berbeda. Mengingat infrastruktur dan ekosistem telekomunikasi kita yang berbeda dengan subscriber  hampir 300 jutaan MSISDN.  Di samping itu fiturnya juga lebih kaya misalnya akan dikembangkan fitur fencing dan warning,” imbuhnya.

    Aplikasi PeduliLindungi sendiri dibuat untuk melacak riwayat pasien positif Covid-19 dan interaksinya dengan sekitar menggunakan teknologi Bluetooth. Setelah masa pengembangan, aplikasi tersebut kini telah bisa diunduh oleh pengguna ponsel Android setelah sebelumnya hanya bisa diakses via website dalam wujud file APK.

    Seperti dilansir dari  situs resminya https://www.pedulilindungi.id/, aplikasi ini adalah sebuah software atau program perangkat lunak yang khusus digunakan atau diunduh pada perangkat smartphone dengan basis sistem operasi Android.

    Fungsi dari aplikasi ini adalah berguna untuk melindungi diri, keluarga, dan orang terdekat lainnya, serta menghentikan penyebaran virus corona dengan mengandalkan partisipasi masyarakat. Aplikasi dimaksudkan untuk mendorong pengguna untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi mengenai penyebaran COVID-19 dalam komunitas lokal mereka sendiri sebagai cara untuk membantu pemerintah Indonesia dalam melacak riwayat perjalanan seseorang guna mencegah penyebaran Covid-19.

    Jamin Data Pribadi 

    Berdasarkan informasi yang tertera di website resmi maupun aplikasi, aplikasi PeduliLIndungi sangat memperhatikan kerahasiaan pribadi. Data disimpan aman dalam format terenkripsi dan tidak akan dibagikan kepada orang lain.

    Aplikasi hanya akan merekam data proximity (kedekatan) satu ponsel dengan ponsel lainnya dalam format terenkripsi. Aplikasi juga tidak merekam data geolokasi pengguna. Sedangkan nomor ponsel yang didaftarkan akan direlasikan dengan ID random di dalam server yang aman. Data tidak akan diakses, kecuali jika pengguna dalam risiko tertular COVID-19 dan perlu segera dihubungi oleh petugas kesehatan.

    Selain itu, aplikasi ini juga dapat memudahkan masyarakat yang tengah beraktivitas di luar rumah untuk mewaspadai kurir pembawa virus. Asal dengan catatan, seluruh masyarakat baik yang positif, sembuh, dalam pemantauan, maupun sehat memberikan informasi dirinya.

    Pertukaran data akan terjadi ketika ada gadget lain dalam radius bluetooth yang juga terdaftar di Peduli Lindungi. Apabila terdeteksi adanya ancaman virus dalam radius dekat, maka sistem akan menginformasikan ke si pengguna.

    "Masyarakat akan diberikan informasi secara langsung bahwa di sekitar mereka dalam jarak dua sampai lima meter berpotensi adanya kurir pembawa virus yang berada di sekitarnya. Mereka akan diminta untuk segera menghindar dan menjauhkan diri darinya," jelas Menteri Kominfo.

    Cara Kerja PeduliLindungi

    Setelah terunduh, cara kerjanya pun cukup mudah. Dari keterangan di Google Play Store. Aplikasi PeduliLindungi menggunakan data yang diproduksi oleh ponsel pintar pengguna dengan Bluetooth aktif untuk merekam informasi yang dibutuhkan. Ketika ada smartphone lain dalam radius bluetooth yang juga terdaftar di PeduliLindungi, maka akan terjadi pertukaran id anonim yang akan direkam oleh perangkat masing-masing.

    “Saat dua Bluetooth bertemu maka akan mengindentifikasi orang-orang yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 atau PDP maupun ODP,” tulis pengembang aplikasi tersebut di Play Store. 

    Selanjutnya, PeduliLindungi akan mengidentifikasi pengguna yang pernah berada dalam jarak dekat dengan orang dinyatakan positif COVID-19, PDP dan ODP. Hal ini akan membantu orang tersebut ketika tidak dapat mengingat riwayat perjalanan dan dengan siapa saja dia melakukan kontak.

    Pengguna akan dihubungi oleh petugas kesehatan jika pernah berada dalam jarak tertentu dengan penderita COVID-19 positif, PDP, dan ODP. Sehingga petugas kesehatan bisa melakukan tindakan preventif terhadap orang-orang yang pernah berada di tempat dan waktu yang sama dengan penderita.

    Saat ini kata Menteri Johnny, aplikasi Peduli Lindungi baru bisa diunduh di sistem Android. Ia pun telah berkomunikasi dengan Apple sebagai penyedia layanan IOS agar bisa melakukan hal serupa denhan memberikan akses instalasi secara gratis.

    "Untuk itu, akan sangat membantu kita untuk segera memutus mata rantai sebaran Covid-19. Dari sisi Kementerian Kominfo, kami minta agar mulai membangun narasi-narasi energi positif untuk bersama-sama memutus mata rantai penyebaran Covid-19," pungkasnya.

    Menteri Johnny berharap, dengan partisipasi masyarakat melakukan pengunduhan aplikasi tersebut, maka monitoring dan pergerakan, baik pasien atau yang sudah tertular dan yang masih di dalam pemantauan ataupun yang diistilahkan sebagai ODP dapat dilakukan monitoring secara online pergerakannya serta dapat melakukan isolasi-isolasi wilayah.

    “Sehingga kelihatan yang mana dan ke mana saja pergerakan virus melalui data-data dari para pasien atau yang sudah terdaftar di dalam sistem,” paparnya.

    Oleh karena itu, Menteri Johnny meminta kepada masyarakat untuk menggunakan kesempatan segera melakukan dan download/instalasi di dalam gadget-nya masing-masing. Dengan demikian, kepada masyarakat akan diberikan informasi realtime secara langsung bahwa di sekitar mereka dalam jarak 2 sampai 5 meter, berpotensi adanya virus karena ada carrier virus yang berada di sekitar mereka untuk segera menghindar dan menjauhkan diri darinya. (hm.ys)

    Menkominfo dan ketua gugus tugas corona di BNPB

    Berita Terkait

    Bisa Scan PeduliLindungi tanpa Koneksi Internet

    Aplikasi PeduliLindungi punya fitur baru. Saat ini PeduliLindungi dapat digunakan di tempat umum meski tak terhubung dengan internet. Selengkapnya

    PeduliLindungi Tetap Aman

    Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh informasi yang tidak tepat terkait sistem PeduliLindungi. Selengkapnya

    Pelibatan Masyarakat dalam Revisi atau Interpretasi UU ITE

    Presiden meminta Polri membuat pedoman interpretasi terhadap Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) untuk menghindarkan m Selengkapnya

    Luncurkan Operasi Yustisi, Tingkatkan Disiplin Masyarakat dengan Penindakan Langsung

    Pemerintah mencanangkan Operasi Yustisi yang diawali dengan pembagian 34.355.019 masker secara serentak, untuk membudayakan dan memperketat Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA