FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    28 10-2013

    2639

    Penyadapan Pejabat RI: Menlu Sudah Panggil Dubes Korsel dan Dubes Singapura

    Kategori Berita Pemerintahan | brs

    Jakarta - Beberapa hari seusai diinstruksikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah memanggil Duta Besar Korea Selatan di Jakarta dan Duta Besar Singapura di Jakarta, guna mengklarifikasi dugaan keterlibatan kedua negara itu dalam penyadapan yang dilakukan Amerika Serikat (AS) dan Australia terhadap sejumlah pejabat pemerintah Indonesia, termasuk Presiden SBY.

    "Dubes Korea di Jakarta juga sudah dipanggil dan tidak menyanggah berita tersebut. Kalau Dubes di Singapura mengatakan akan menyampaikan kepada pemerintahnya," kata Marty di Gedung DPR-RI, Jakarta, Kamis (28/11).

    Menurut Menlu, Dubes kedua negara itu menilai, pemberitaan yang mengaitkan keterlibatan Korsel dan Singapura dalam kegiatan penyadapan AS dan Australia kepada pejabat Indonesia itu tidak ada dasarnya.

    “Dubes Singapura dan Korsel mengatakan, kegiatan itu berstatus bukan menyangkut Indonesia, tapi menyangkut banyak negara,” terang Menlu.

    Dugaan keterlibatan Singapura dan Korsel dalam penyadapan sejumlah pejabat Indonesia terungkap dari mantan kontraktor intelijen AS, Edward Snowden. Ia mengungkapkan, bahwa Singapura dan Korea Selatan memainkan peran kunci membantu AS dan Australia dalam menyadap jaringan telekomunikasi di seluruh Asia.

    Seperti dilansir The Age, Senin (25/11), peta rahasia Badan Keamanan AS (NSA) mengungkap AS dan partner berbagi intelijennya atau yang dikenal dengan 'Five Eyes' (AS, Inggris, Australia, Kanada dan Selandia Baru) menyadap kabel serat optik berkecepatan tinggi di 20 lokasi di seluruh dunia. 

    Atas pemberitaan ini, Presiden SBY mengaku sudah mendengar hal itu. “Saya mendengar dari saudara-saudara kalangan pers dan anggota masyarakat yang ingin tahu dan ingin mendengarkan apa respon saya yaitu berkaitan dengan dugaan terhadap dua negara yaitu Singapura, tetangga, sahabat dekat dan sama-sama negara ASEAN, dan juga Korea Selatan, salah satu sahabat baik Indonesia yang katanya membantu Australia dan Amerika Serikat dalam penyadapan komunikasi bawah laut di Asia dan wilayah yang lain,” kata Presiden SBY kepada wartawan di kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/11) petang.

    Meskipun secara spesifik tidak disebutkan Indonesia, Asia, terhadap hal itu Presiden SBY sudah mengintruksikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa untuk meminta penjelasan dari para Duta Besar negara-negara itu.” Itu yang dapat saya respon sekarang ini berkaitan dengan berita yang baru itu,” ungkap Kepala Negara.

    Presiden SBY juga meminta kepada rakyat Indonesia untuk tetap tenang. “Percayalah, Pemerintah akan bekerja dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tugas dan kewajiban yang harus pemerintah jalankan,” pungkas Presiden SBY.(*/ES)

    Sumber : http://setkab.go.id/berita-11239-penyadapan-pejabat-ri-menlu-sudah-panggil-dubes-korsel-dan-dubes-singapura.html

    Berita Terkait

    Presiden Terima Kunjungan Kehormatan Menlu Singapura

    Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya usai pertemuan menyebut bahwa kunjungan Menlu Vivian adalah dalam rangka mempersiapkan Selengkapnya

    Manfaatkan Peluang Bonus Demografi dan Kepercayaan Internasional

    Hal tersebut disampaikan oleh Presiden Jokowi dalam pidato tentang Penyampaian Laporan Kinerja Lembaga-Lembaga Negara dalam rangka Hari Ulan Selengkapnya

    Pasarkan Paket Wisata Melalui OTA, Dorong Desa Wisata di Jatim Naik Kelas

    Desa wisata juga diharapkan meningkatkan kualitas destinasi dan pelayanan sehingga dapat mendongkrak pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Selengkapnya

    Presiden Sampaikan Sejumlah Prioritas Kerja Sama dengan Australia

    Presiden menyebut perkembangan kerja sama antara Indonesia dan Australia telah berkembang baik. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA