Wabah Pneumonia Cina Varian Baru Covid-19, Awas Hoaks!
Faktanya, klaim yang beredar tersebut tidak benar. Selengkapnya
Jakarta Pusat, Kominfo – Beredar konten unggahan hasil tanggkapan layar dengan narasi bahwa Pemerintah malah membantu “negara orang lain” di tengah kondisi negara sendiri yang sedang tidak stabil. Konon, unggahan itu seolah jadi bagiandari artikel berita berjudul “Pemerintah Pusat Kirim Bantuan Rp 224 Miliar untuk Tangani Banjir di Cina Tengah”.
Pengunggah mengklaim bahwa yang dimaksud “Pemerintah Pusat” dalam artikel tersebut adalah Pemerintah Indonesia, sehingga Pemerintah Indonesia yang membantu Cina dengan menggelontorkan dana sebesar Rp224 Miliar.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta dari turnbackhoax.id, ternyata klaim yang menyebutkan Pemerintah Indonesia membantu Cina dengan menggelontorkan dana Rp 224 Miliar keliru.
Diketahui “Pemerintah Pusat” yang dimaksud dalam artikel pada tangkapan layar yang beredar adalah Kementerian Keuangan Cina.
Kementerian Keuangan Cina mengalokasikan dana bantuan sebesar 100 juta yuan atau setara Rp 224 miliar untuk bencana hujan lebat dan banjir yang terjadi di Provinsi Henan, Cina bagian Tengah.
Selain digunakan untuk penanganan banjir dan penyelamatan darurat, dana tersebut juga digunakan untuk pemulihan produksi pertanian dan infrastruktur pemeliharaan air bagi warga terdampak bencana.
Berikut laporan isu hoaks, misinformasi dan disinformasi yang telah diidentifikasi oleh Tim AIS Kementerian Kominfo, Minggu (01/08/2021):
[HOAKS] Mahfud MD Setor Obat Sembuhkan Covid-19 Hasil Bertapa 40 Hari
[DISINFORMASI] Pemerintah Indonesia Kirim Bantuan Rp 224 Miliar untuk Cina
Faktanya, klaim yang beredar tersebut tidak benar. Selengkapnya
Konon pemberangkatan pasukan TNI tersebut dikaitkan dengan perang yang terjadi di wilayah Gaza, Palestina. Selengkapnya
Barang yang dibongkar dari kapal adalah beras yang diimpor oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dari Vietnam, bukan Cina. Selengkapnya
Klaim yang menyebutkan bahaya Vaksin Covid-19 pada organ jantung manusia adalah tidak benar. Selengkapnya