UNHCR Terjerat Keimigrasian? Itu Hoaks!
UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya
Jakarta Pusat, Kominfo – Beredar di media sosial, unggahan berisi artikel tentang Myriam Bourla, istri dari Chief Executive Officer (CEO) Pfizer Albert Bourla meninggal dunia akibat komplikasi dari vaksin Covid-19. Konon, ia dituliskan meninggal di Instalasi Gawat Darurat (IGD) NewYork-Presbyterian Lawrence Hospital setelah dibawa oleh paramedis. Penyebab kematian telah terdaftar sebagai komplikasi dari vaksin Pfizer.
Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, informasi tersebut adalah hoaks. Dilansir dari kumparan.com yang mengutip dari healthfeedback.org, perwakilan dari Pfizer mengatakan bahwa Myriam Bourla masih hidup dan sangat bertentangan dengan apa yang dikatakan dalam artikel di internet tersebut.
Albert Bourla masih mengunggah foto bersama dengan istrinya Myriam Bourla pada akun Twitternya di hari yang sama dengan penerbitan artikel tersebut. Albert Bourla bersama dengan istrinya menunjukkan foto menghadiri acara Distinguished Leadership Awards - Atlantic Council, pada 10 November 2021 di Washington DC.
Berikut laporan isu hoaks, misinformasi dan disinformasi yang telah diidentifikasi Tim AIS Kementerian Kominfo, Selasa (16/11/2021):
[HOAKS] Investasi Online Mengatasnamakan Bank Indonesia
[HOAKS] Istri CEO Pfizer Meninggal Dunia Akibat Komplikasi Vaksin Covid-19
[HOAKS] Surat Panggilan Seleksi Calon Karyawan Pertamina di Denpasar
UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya
Bank Indonesia menegaskan pihaknya bukan lembaga penyalur bansos produktif sebagaimana informasi yang beredar. Selengkapnya
Faktanya, klaim yang beredar itu tidak benar. Selengkapnya
Faktanya, klaim yang beredar tersebut tidak benar. Selengkapnya