FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    26 01-2023

    1000

    Uang Tertahan di Bank Indonesia? Itu Hoaks!

    Kategori Berita Kominfo | srii003

    Jakarta Pusat, Kominfo – Beredar konten di media sosial berupa lampiran dokumen mengatasnamakan Bank Indonesia (BI). Konon, dokumen tersebut berisi tentang informasi uang nasabah yang tertahan di BI.

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta yang dilansir dari BI melalui akun Facebook resmi @BankIndonesiaOfficial, menyatakan bahwa dokumen tersebut hoaks. Sebagai bank sentral, BI tidak melakukan kegiatan komersial seperti menyimpan uang nasabah atau masyarakat umum seperti bank umum. BI mengimbau kepada para nasabah untuk melaporkan ke BI apabila terdapat kasus serupa dan jangan mudah percaya dengan modus penipuan sejenis.

    Berikut laporan harian isu hoaks, disinformasi dan misinformasi yang telah diidentifikasi oleh Tim AIS Kementerian Kominfo, Kamis (26/01/2023):

    1. [HOAKS] Pelaku Perdagangan Organ Tubuh di Balikpapan
    2. [HOAKS] Wisatawan Lari Akibat Letusan Gunung Tangkuban Perahu
    3. [HOAKS] Akun WhatsApp Mengatasnamakan Wakil Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta
    4. [DISINFORMASI] Cuti Bersama 23 Januari 2023 Bukan Libur Imlek, tetapi karena Ulang Tahun Megawati Soekarnoputri
    5. [HOAKS] Uang Tertahan di Bank Indonesia

    Berita Terkait

    UNHCR Terjerat Keimigrasian? Itu Hoaks!

    UU Keimigrasian tidak dapat digunakan untuk menjerat UNHCR sebab pengungsi Rohingya bukanlah imigran ilegal yang diselundupkan. Selengkapnya

    Gempabumi Magnitudo 9,8 Guncang Labuan Bajo? Itu Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta klaim yang beredar tersebut tidak benar. Selengkapnya

    BI Beri Bansos Produktif untuk Pelaku UMKM, Itu Hoaks!

    Bank Indonesia menegaskan pihaknya bukan lembaga penyalur bansos produktif sebagaimana informasi yang beredar. Selengkapnya

    Tak Perlu Pasang Ring, Cukup Ramuan Bawang Putih? Itu Hoaks!

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta ternyata klaim tersebut tidak benar. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA