FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    10 10-2023

    205

    AIS Forum Wadah bagi Ilmuwan Mencari Solusi Isu Kelautan

    Kategori Rilis Media GPR | mth
    Rektor Universitas Padjajaran Prof. Rina Indiastuti (kedua kanan) bersama Rektor IPB University Prof. Arif Satria (kedua kiri), Co-Founder Wicked Acceleration Labs Imperial College London Cristobal Garcia (kanan), dan peneliti University of Malta Marie Stephanie (kiri) menyampaikan keterangan kepada wartawan usai penandatanganan nota kesepahaman kerja sama di sela KTT AIS Forum 2023 di Nusa Dua, Badung, Bali, Selasa (10/10/2023). Kerja sama tersebut terkait penelitian dan pemberdayaan masyarakat pesisir dalam pelestarian lingkungan laut. - (Media Center HLM AIS Forum 2023)

    SIARAN PERS

    TIM KOMUNIKASI DAN MEDIA KTT AIS FORUM 2023

    No.59/SP/TKM-AISFORUM2023/10/2023

     

    AIS Forum Wadah bagi Ilmuwan Mencari Solusi Isu Kelautan

     

    Bali, 10 Oktober 2023 – Archipelagic and Island States(AIS) Forum mengadakan AIS Research and Development Conference yang mengumpulkan ahli kelautan, ilmuwan, pembuat kebijakan, dan pemimpin industri dari seluruh negara-negara AIS, di Hotel Mulia, Nusa Dua, Bali, 9--10 Oktober 2023.

     

    AIS Research and Development Conference diadakan untuk menghimpun kolaborasi, berbagi pengetahuan, dan mengeksplorasi solusi inovatif untuk menjaga kesehatan laut dan sumber daya kelautan global.

      

    Kepala Sekretariat AIS Forum Riny Modaso mengungkapkan bahwa AIS Research and Development Conference menyatukan para peneliti dan inovator yang akan mempresentasikan hasil penelitian dan pengembangan terkait isu-isu strategis, termasuk inovasi bioteknologi kelautan, perikanan berkelanjutan dan akuakultur, laut dan teknologi, serta ekonomi biru. AIS R&D Conference berada di bawah payung program Riset dan Pengembangan AIS Forum. 

     

    "Konferensi ini penting karena menjadi tempat pembelajaran, pertukaran ide, dan berbagi inovasi terkait masalah-masalah krusial yang dihadapi oleh laut dan masa depan kita sebagai sebuah negara kepulauan," ujar Riny.

     

    Selama dua hari, konferensi ini akan menjadi ajang untuk menunjukkan cara ilmu pengetahuan berkontribusi terhadap perlindungan dan pelestarian ekosistem laut di masa depan. 

     

    Para presenter dan peserta berkesempatan untuk terlibat dalam diskusi yang bermakna. Bersama-sama, mereka akan mengidentifikasi kesenjangan pengetahuan, dan membina kolaborasi antara akademisi, industri, dan pembuat kebijakan. Koferensi ini merupakan aksi nyata dari AIS Forum dalam merespon masalah-masalah kemaritiman yang dihadapi oleh negara - negara AIS.

     

    Riny mengatakan, para inovator akan membagikan temuan dan terobosan terbaru mereka dalam berbagai aspek ilmu kelautan. Mereka akan memberi penekanan pada solusi inovatif yang mendukung masa depan laut.

     

    "AIS R&D Conference adalah wadah untuk menunjukkan di sektor mana peran penelitian dan pengembangan dalam menjaga dan merawat laut kita. Kami mengundang para ahli, akademisi, dan praktisi untuk terlibat dalam diskusi, mengidentifikasi peran, dan berkolaborasi mendorong inisiatif penelitian demi masa depan berkelanjutan," imbuhnya.

     

    Lebih lanjut, Riny mengungkapkan, sebanyak 22 peneliti dari negara-negara AIS akan menampilkan penelitian mereka. Setelah konferensi, pada 11 Oktober 2023, akan dilakukan site visit atau kunjungan ke dua pusat studi dan pengembangan yang berkaitan dengan inovasi kelautan berkelanjutan di Bali.

     

    Kesuksesan konferensi akademik ini akan diukur dari banyaknya pertukaran wawasan dan pengetahuan. Lebih jauh, konferensi diharapkan dapat menghasilkan solusi inovatif yang dapat diimplementasikan untuk menjaga ekosistem serta masa depan laut dan kawasan pesisir di seluruh dunia.

    ***


    Tentang AIS Forum:

    Archipelagic and Island States (AIS) Forum adalah sebuah wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan sedunia yang bertujuan memperkuat kolaborasi untuk mengatasi permasalahan global dengan empat area utama, yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik. KTT AIS Forum diadakan untuk menguatkan peran AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif, serta sebagai platform gotong royong dalam mendorong agenda masa depan tata kelola laut global.

     

    Untuk Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kontak di bawah ini.

     

    Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo – Usman Kansong  (0816785320).

     

    Dapatkan siaran pers, narasi, foto, dan video terkait KTT AIS Forum 2023 di https://s.id/aispedia

    Berita Terkait

    AIS Forum Gandeng Akademisi Kembangkan Sistem Perikanan Berkelanjutan

    AIS Forum mengajak sejumlah perguruan tinggi dan lembaga penelitian berkolaborasi mengembangkan solusi inovatif dari masalah tersebut. Selengkapnya

    AIS Forum Bantu Pemulihan Terumbu Karang di Pantai Jayapura

    Indonesia sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia berada di salah satu ekosistem terumbu karang yang paling beragam di dunia, Selengkapnya

    AIS Forum Latih Pemuda Menyiapkan Tata Kelola Laut

    AIS Forum telah memulai misi untuk melibatkan pemimpin pemuda potensial dan calon pembuat perubahan dari sejumlah komunitas adat di Kepulaua Selengkapnya

    KTT AIS Forum Momentum Unjuk Kebaikan Ekonomi Biru

    Untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan bagi lautan, lanjutnya, negara pulau dan kepulauan perlu mengembangkan solusi cerdas dan Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA