FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    15 11-2013

    6504

    Konvensi RSKKNI Produser TV

    Kategori Berita Kominfo | brs

    (Jakarta, 11 November 2013), Kominfo - Industri penyiaran global menawarkan kesempatan besar bagi pelaku industri seiring dengan kenaikan jumlah pelanggan televisi bergerak serta meluasnya pasar hiburan dan media, demikian sambutan Kepala Badan Litbang SDM, yang dibacakan oleh Kapuslitbang Literasi dan Profesi, Prof. Dr. Gati Gayatri, MA, dalam acara pembukaan Konvensi Nasional RSKKNI bidang Keahlian Penyiaran, sub bidang Produser Televisi. Lebih jauh lagi Prof. Gati memeaparkan, bahwa berdasar hasil analisis yg dilakukan firma konsulat manajemen dan pasar (Lucintel), industri penyiaran di kawasan Asia Pasifik, diperkirakan tumbuh paling pesat selama kurun waktu 2012-2017 dibandinng kawasan lain, dan Indonesia adalah salah satu negara yang diprediksi kan akan tumbuh pesat. Trend industri penyiaran digital itu antara lain HD Content Creative, Content Scalip Compression quality and Bit Rate Reduction Improvement, IPTV Build Out, dan Mobile TV.

    Industri penyiaran Indonesia berkembang pesat pasca runtuhnya rezim Orde Baru pada tahun 1998. Indonesia memiliki 6 stasiun televisi pada tahun 2008, dan tahun 2012 memiliki 62 stasiun (Data Ditjen PPI, 2012). Jumlah stasiun radio juga meningkat dari 700 stasiun radio pada akhir 2010 terdapat sekitar 2590 lembaga penyiaran radio yang berproses di Kemkominfo (Data PRSSNI 2011).

    Undang-Undang Penyiaran No. 32/2002 semakin memperbesar peluang pendirian lembaga penyiaran baru. regulasi baru memberi legitimasi bagi pendirian lembaga penyiaran swasta, publik dan komunitas. Namun pertumbuhan jumlah stasiun televisi dan radio tidak dibarengi dengan peningkatan kapasitas perguruan tinggi untuk memasok tenaga kerja siap pakai. Terjadi ketimpangan antara demand dan supply dalam bursa tenaga kerja di bidang media dan penyiaran.

    Kondisi global dan lokal tersebut menjadi peluang sekaligus tantangan bagi tenaga kerja penyiaran Indonesia. Sebagai peluang, meningkatnya jumlah stasiun televisi dan radio tersebut berarti membuka kesempatan bagi tenaga kerja penyiaran untuk mengisi kekurangan tersebut. Sebagai tantangan, ketimpangan antara supply dan demand tenaga kerja dapat mengundang banjirnya tenaga kerja asing ke Indonesia, karena pada tahun 2015, Indonesia mulai memasuki ASEAN Economy Community (AEC), yang membawa konsekuensi berupa terbukanya kebebasan lebih luas bagi arus barang dan tenaga kerja negara-negara ASEAN masuk ke Indonesia. Oleh karena itu, tenaga kerja penyiaran Indonesia perlu dipersiapkan dan mempersiapkan diri menghadapi peluang dan tantangan tersebut. 

    Menyadari hal itu, sesuai dengan tugas dan fungsinya, Badan Litbang SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika berupaya mempersiapkan tenaga kerja bidang TIK yang berkompeten dan kompetitif menyongsong era AEC 2015, antara lain dengan memfasilitasi penyusunan Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia bidang keahlian komunikasi dan informatika. Pada tahun ini, ditargetkan tersusun 4 (empat) Rancangan SKKNI, yakni Bidang Keahlian ICT Project Management, Perposan, Telekomunikasi, dan Penyiaran.

    Untuk SKKNI Bidang Keahlian Penyiaran, hari ini (11 November) dilakukan Sidang Konvensi Nasional untuk membakukan Rancangan SKKNI yang telah divalidasi melalui Pra-Konvensi dan diverifikasi oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk mencapai konsensus nasional. Dari Konvensi ini diharapkan para Peserta atau para pemangku kepentingan dari pihak-pihak, pelaku dan asosiasi industri, asosiasi profesi, akademisi bidang penyiaran, dan instansi Pemerintah terkait dapat menyetujui draft akhir Rancangan SKKNI yang telah disusun, diperbaiki, dan disempurnakan Tim Perumus RSKKNI setelah melalui sejumlah tahapan, yaitu workshop I, workshop II, Pra Konvensi, dan kini Konvensi serta verifikasi yang dilakukan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Konsensus atas draft akhir Rancangan SKKNI untuk selanjutnya akan disampaikan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika kepada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi untuk dapat disahkan menjadi “Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia.”

    Konvensi yang diselenggarakan di Hotel Ibis Jakarta ini, dihadiri berbagai stakeholder, baik dari pelaku industri TV, Asosiasai Profesi, asosiasai Industri, instansi pemerintah terkait, para Produser, juga akademisi dari lembaga pelatihan dan perguruan tinggi. Hardijanto Saroso (SCTV) selaku ketua tim Perumus penyusun Rancangan SKKNI Produser TV juga menyampaikan, betapa besarnya peluang dan tantangan Industri Penyiaran Indonesia. Hadijanto berharap  dengan disusun nya RSKKNI Produser TV ini dapat menjadi acuan dalam mendidik SDM penyiaran, agar nantinya dapat menghasilkan Produksi program siaran yang berkualitas dan sesuai karakter bangsa. Selain itu, SKKNI ini pun akan sangat berguna bagi bagian Personalia setiap stasiun televisi guna menentukan standar jenjang karir dan standar penentuan gaji karyawan pada profesi penyiaran.


    Implementasi SKKNI secara luas di seluruh stakeholder, baik di lembaga pendidikan maupun di dunia industri, mampu mendorong penciptaan SDM produser yang kompeten yang menghasilkan produksi siaran berkualitas. Dengan semakin banyak nya Produksi siaran Indonesia yang berkualitas akan memberikan banyak output, seperti meningkatkan iklim ekonomi  industri siaran dalam negeri, menyerap tenaga kerja dalam negeri, serta memperbanyak konten siaran yang lebih sesuai karakter negeri. Seperti diketahui bersama, efek dari konten siaran mampu menembus tingkat ideoliogis para pemirsa, maka industri penyiaran diharapkan mampu memberi peran dalam mencerdaskan kehidupan bangsa yang ber karakter serta memper erat persatuan bangsa secara lebih luas.(fajar)

    Berita Terkait

    Komisi I DPR Apresiasi Kinerja KPI Periode 2016-2019

    Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat RI mengapresiasi kinerja Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat selama periode 2016-2019. Hal itu disampaik Selengkapnya

    Konvensi RSKKNI Bidang Software Development Sub Bidang SAD dan SQA

    Pusat Pengembangan Literasi dan Profesi SDM Informatika, menyelenggarakan Konvensi Penyusunan Rancangan SKKNI Bidang Software Development Su Selengkapnya

    Sosialisasi SKKNI Berakhir

    Yogyakarta, (Kominfo) - Sosialisasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang diselenggarakan Badan Penelitian dan Pengembang Selengkapnya

    Kominfo Targetkan 40 SKKNI Pada 2014

    Yogyakarta, (Kominfo) - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kemkominfo (Kabalitbang SDM) Aizirman Djusan, mengatak Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA