FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    04 10-2017

    4758

    Badan Siber dan Sandi Negara di Bawah Komando Kemenko Polhukam

    Kategori Sorotan Media | Evita Devega

    Rapat pembentukan BSSN turut dihadiri oleh pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), dan perwakilan dari Kemenkominfo.

    Menkopolhukam Wiranto mengatakan berdasarkan hasil rapat, struktur organisasi badan tersebut akan langsung berada dibawah komando dari Kemenpolhukam, bukan di bawah koordinasi Presiden Joko Widodo.

    "Presiden sudah begitu banyak tugas, begitu banyak tanggung jawab beliau. Maka untuk mengkoordinasikan (BSSN), masuk dalam koordinasi Kemenkopolhukam," ujar Wiranto di kantornya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (3/10).

    Wiranto masih enggan menyebutkan perihal nama calon kepala BSSN. Ia hanya menjelaskan, penentuan kepala BSSN akan berdasar pada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 53 tahun 2017.

    "Kepalanya akan disusun, tapi menyusun kepalanya itu sudah ada panduannya di Perpres ini. Kita tunggu saja prosesnya, kita akan bantu, Presiden akan menunjuk personel yang punya kualifikasi dan kompetensi masalah ini. Kita tunggu saja," jelasnya.

    Peraturan Menteri (Permen) yang mengatur segala sesuatu yang berkaiatan dengan BSSN, kata Wiranto, juga dibahas dalam rapat ini. Permen ditargetkan akan rampung secepatnya.  "Secepat mungkin, saya mengharapkan bulan ini saya rasa tuntas," ucap Wiranto.

    Wiranto menambahkan, seluruh unit-unit dalam pemerintahan yang saat ini bertugas untuk mengamankan aktivitas siber di Indonesia, akan bergabung dengan BSSN. Seperti kepolisian yang punya badan keamanan siber (cyber security), BIN yang memiliki siber intelejen, Kementerian Pertahanan dengan badan pertahanan siber (cyber defense) miliknya, serta TNI yang punya badan siber khusus untuk kegiatan angkatan perang.

    "Supaya enggak tumpang tindih, makanya dibentuk Badan Siber dan Sandi Nasional. Nanti kan ada satu sistem, ada prosedur yang justru akan mereduksi adanya tumpang tindih itu, karena kita koordinasikan di sini. Karena tugasnya memproteksi seluruh kegiatan siber secara nasional," papar Wiranto. 

    "Justru tumpang tindih itu kita hindari, tapi kalau tidak ada badan ini, overlapping, tumpang tindih akan terjadi. Dan itu akan merugikan kita, menghabiskan energi kita, dan akan mudah ruang-ruang yang disusupi dengan kegiatan cyber attack itu," imbuhnya.

    Sumber: https://kumparan.com/pranamya-dewati/badan-sandi-dan-siber-nasional-di-bawah-komando-kemenko-polhukam

    Berita Terkait

    110.000 Laporan Rekening Terindikasi Penipuan Online, Cek di Situs Kominfo Berikut

    KOMPAS.com - Sejak Januari 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menerima sedikitnya 192.000 laporan rekening yang terindik Selengkapnya

    3 Karakter Legenda Ini Jadi Sejarah Kebangkitan Komik Indonesia

    Kolektor komik Indonesia Andi Wijaya menjelaskan bahwa tiga legenda komik yang dijadikan prangko, Sri Asih, Si Buta dari Gua Hantu dan Gunda Selengkapnya

    Ujaran kebencian dan politik uang jadi ancaman terbesar Pemilu

    Ujaran kebencian dan politik uang menjadi ancaman utama dalam Pemilu 2019. Menurut peneliti Sindikasi Pemilu dan Demokrasi (SPD) Erik Kurnia Selengkapnya

    Dapat Pesan Kejahatan, Segera Lapor Kemenkominfo

    BANDUNG - Kementerian Komunikasi dan Informatika melanjutkan upaya penertiban penggunaan nomor selular. Tahun 2019, yang menjadi sasaran ada Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA