FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    09 08-2018

    1693

    Waspadai Ujaran Kebencian

    Kategori Sorotan Media | daon001

    Aktor non negara paling banyak melakukan pelanggaran kemerdekaan beragama berkeyakinan di Indonesia pada 2017. Ujaran kebencian menjadi bentuk pelanggaran yang paling banyak dilakukan aktor non negara.

    Ujaran kebencian menjadi bentuk pelanggaran kemerdekaan beragama atau berkeyakinan yang paling banyak dilakukan oleh aktor non-negara sepanjang 2017. Elite politik dan masyarakat diharapkan menjaga diri dari ujaran kebencian dan politisasi identitas yang berpotensi mengganggu kohesi sosial.

    Laporan Kemerdekaan Beragama Berkeyakinan (KBB) Indonesia Tahun 2017 yang dirilis Wahid Foundation, Rabu (8/8/2018), di Jakarta, menunjukkan adanya pergeseran pelanggaran KBB dari yang semula lebih banyak melalui kekerasan fisik kini berubah menjadi kekerasan verbal. Pergeseran ini tidak lepas dari dinamika dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

    Selain merilis soal laporan tahunan KBB Indonesia tahun 2017, dalam laporan kali ini Wahid Foundation memberikan kajian khusus mengenai politisasi agama untuk tujuan politik.

    Direktur Wahid Foundation Yenny Zanuba Wahid mengatakan, pihaknya memberikan kajian khusus tentang politisasi agama karena fenomena ini berbahaya. "Politisasi agama yang berhasil direkam Wahid Foundation ada 28 peristiwa dengan 36 tindakan. Peristiwa paling banyak terjadi di Pilkada DKI Jakarta dengan 25 peristiwa Jenis tindakan politisasi agama yang paling banyak dilakukan ialah ujaran kebencian dengan 15 tindakan. Bentuk politisasi agama tertinggi kedua muncul dengan intimidasi dan ancaman (8 tindakan)," kata Yenny.

    Sepanjang 2017, Wahid Foundation menemukan 213 peristiwa dan 265 tindakan pelanggaran KBB. Dari pelanggaran itu, paling banyak dilakukan aktor non-negara yang meliputi ormas, kelompok warga, dan pengguna media sosial, hingga pelaku yang tidak teridentifikasi, yakni 170 tindakan atau 64 persen. Adapun aktor negara, seperti polisi, tentara, pemerintah, dinas daerah, dan pemerintah daerah, mengambil porsi 36 persen pelaku pelanggaran atau 95 tindakan. "Pada tahun 2016, tindakan pelanggaran terbanyak justru dilakukan negara dengan 159 tindakan (50,5 persen), sedangkan aktor non-negara 156 tindakan (49,5 persen). Hal senada ditemukan tahun 2015, yakni 130 tindakan (52 persen) dilakukan oleh negara dan 119 tindakan (48 persen) melibatkan non-negara," ujar Yenny.

    Bentuk pelanggaran tertinggi yang melibatkan aktor negara pada 2017 adalah kriminalisasi berdasarkan agama/keyakinan (18 tindakan) dan diskriminasi berdasarkan agama (12 tindakan). Adapun pelanggaran terbanyak yang dilakukan oleh aktor non negara adalah ujaran kebencian (35 tindakan) dan pelarangan aktivitas (24 tindakan).

    Praktik baik Meski aktor non-negara kini menyumbang pelanggaran KBB terbesar, menurut Yenny, di

    sisi lain warga juga mulai mengembangkan praktik baik, seperti toleransi, promosi keragaman, dan deradikalisasi. Praktik baik itu paling banyak ditemui di Jakarta (112 tindakan), lalu Jawa Timur (45 tindakan), Jawa Barat (43 tindakan), Jawa Tengah (33 tindakan), dan Bali (16 tindakan).

    "Praktik baik yang juga dilakukan oleh warga menunjukkan masyarakat kita secara garis besar masih mampu menampilkan wajah toleransi," katanya.

    Wahid Foundation merekomendasikan pemerintah agar melakukan deteksi dini guna mengantisipasi ujaran kebencian pada Pemilu 2019. Kemarin, Wahid Foundation juga menggelar diskusi bertajuk "Mengikis PolitikKebencian" Dalam acara ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu untuk mencegah serta menyisir ujaran kebencian dalam Pemilu 2019.

    Sumber Berita: Koran Kompas

    Berita Terkait

    Ini Kampanye Pakai Masker ala Kemkominfo

    GUNA membangun kesadaran masyarakat agar dapat mematuhi protokol kesehatan secara disiplin, Kementerian Kominfo gencar melakukan upaya komun Selengkapnya

    SiBrekreasi Jadi Andalan Kemenkominfo Tingkatkan Literasi

    Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan guna memastikan akses internet yang diberikan pemerintah berdampak positif, bagi pa Selengkapnya

    Tiga Cara Kemenkominfo Perangi Hoaks

    Kementerian Komunikasi dan Informatika berkomitmen untuk terus memerangi peredaran berita palsu atau hoaks melalui berbagai cara. Salah satu Selengkapnya

    Literasi Digital, Kerja Bersama Melawan Kepicisan

    Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA