FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    07 07-2022

    1670

    Awas, Hoaks! Akun Telegram Atas Namakan BRI

    Kategori Berita Kominfo | doni003

    Jakarta Pusat, Kominfo -  Beredar informasi mengenai akun Telegram yang mengatasnamakan Bank Rakyat Indonesia (BRI).  Konon dalam Akun Telegram tersebut beredar dengan nama Kontak BRI dan BRImo BRI serta memiliki lebih dari 24 ribu anggota.

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, akun Telegram yang mengatasnamakan Bank Rakyat Indonesia (BRI) tersebut adalah akun palsu.

    Melalui akun Twitter resminya @kontakBRI, BRI menjelaskan bahwa BRI tidak memiliki akun Telegram resmi.  Pihak BRI juga mengimbau masyarakat untuk menghubungi BRI melalui kanal resmi demi menjaga kerahasiaan data pribadi seperti PIN, password, mToken, OTP, dan CVC.

    Berikut laporan harian isu hoaks, disinformasi dan misinformasi yang telah diidentifikasi oleh Tim AIS Kementerian Kominfo, Kamis (07/07/2022):

    1. [HOAKS] Akun WhatsApp Palsu Mengatasnamakan Sekretaris Daerah Buleleng
    2. [HOAKS] Akun Telegram Mengatasnamakan Bank Rakyat Indonesia
    3. [HOAKS] Presiden Ukraina Marah telah Difitnah dan Direndahkan Presiden Jokowi
    4. [HOAKS] Kuota Internet 50GB dalam Rangka Ulang Tahun WhatsApp

    Berita Terkait

    Awas Hoaks! Pemerintah Akan Berikan Tambahan BPNT Tahap 2

    Kemensos RI memberikan klarifikasi melalui akun Instagram resmi @kemensosri, ternyata tidak pernah membuat tautan terkait pendaftaran maupun Selengkapnya

    Awas Hoaks! Video Tips Ketahui Tingkat Kejantanan Pria

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta klaim dalam video tersebut tidak benar. Selengkapnya

    Awas Hoaks Mobilisasi Taruna STIN dalam Pemilu 2024!

    STIN menegaskan mereka hanya melaksanakan hak konstitusional dan menggunakan hak pilihnya, bukan melakukan operasi intelijen seperti yang di Selengkapnya

    Awas Hoaks! Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Berganti

    Hasil penelusuran Tim AIS Kementerian Komunikasi dan Informatika menemukan fakta, klaim dalam unggahan video tersebut tidak benar. Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA