FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    09 10-2023

    508

    Memaksimalkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

    Kategori Rilis Media GPR | mth
    Pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) harus dapat dimaksimalkan dalam upaya memastikan pertumbuhan berkelanjutan yang memperhatikan kepentingan masyarakat. Demikian dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya secara daring di acara "AIS Blue Economy High-Level Dialogue: Forging A New Era of Sustainable Growth" di Bali, Senin (9/10/2023).

    SIARAN PERS

    TIM KOMUNIKASI DAN MEDIA KTT AIS FORUM 2023

    No. 49/SP/TKM-AISFORUM2023/10/2023

     

    Memaksimalkan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

    Badung, 9 Oktober 2023Pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) harus dapat dimaksimalkan dalam upaya memastikan pertumbuhan berkelanjutan yang memperhatikan kepentingan masyarakat.

    Demikian dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno dalam sambutannya secara daring di acara "AIS Blue Economy High-Level Dialogue: Forging A New Era of Sustainable Growth" di Bali, Senin (9/10/2023).

    "Integrasi antara pariwisata dan ekonomi kreatif (kreativitas) adalah kunci," kata Menparekraf Sandiaga Uno.

    Dalam upaya tersebut, Kemenparekraf menghadirkan berbagai program atau kebijakan yang mendorong terwujudnya pariwisata berkualitas dan yang terpenting adalah berkelanjutan. Di antaranya adalah pengurangan emisi karbon, pelestarian sumber daya alam, budaya, serta tradisi lokal.

    Sementara di sektor ekonomi kreatif, pengembangannya didasarkan pada ruang kreativitas, inovasi, serta penguatan kekayaan intelektual.

    "Kami memiliki beberapa politeknik pariwisata yang memberikan pelatihan dan pendidikan agar masyarakat dapat meningkatkan keterampilan dan kemampuan bekerja yang mendukung praktik-praktik berkelanjutan," kata Sandiaga.

    Menparekraf pun mengajak seluruh pihak untuk dapat terus berinovasi dan berkolaborasi agar dapat fokus pada visi jangka panjang dan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan.

    "Saya percaya dengan mengintegrasikan kreativitas, budaya, serta prinsip-prinsip berkelanjutan akan dapat membuka potensi pertumbuhan dengan tetap menjaga identitas keberagaman dan kekayaan alam kita," kata Sandiaga.

    Sementara Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, menambahkan Kemenparekraf memiliki komitmen yang kuat dalam mengeksplorasi praktik terbaik dalam melakukan dekarbonisasi dan aksi iklim di sektor pariwisata, serta tanggung jawab yang kuat terhadap keberlanjutan dan ketahanan iklim.

    Penandatanganan Deklarasi Glasgow pada 2022 menjadi salah satu bukti komitmen Kemenparekraf/Baparekraf dalam menyelaraskan kebijakan pariwisata dengan tujuan aksi iklim.

    Kemenparekraf bersama UNDP melalui "Climate Promise Project" telah mengembangkan peta jalan dekarbonisasi di sektor pariwisata yang berfokus pada tiga subsektor. Yakni tempat wisata (destinasi wisata), akomodasi, serta tour and travel.

    "Pada inisiatif awal ini, peta jalan berfokus pada dua aspek yakni konsumsi energi serta produksi limbah. Pemilihan dari dua aspek tersebut didasarkan pada fakta bahwa keduanya berkontribusi signifikan terhadap emisi gas rumah kaca," kata Rizki.

    Rizki berharap, forum "AIS Blue Economy High-Level Dialogue" yang merupakan side event dari AIS Forum, dapat memimpin jalan ke depan bagi berkembangnya pariwisata dan pengelolaan kekayaan alam  secara berkelanjutan sehingga dapat lestari untuk generasi mendatang.

    "Kami berharap acara ini dapat menjadi titik awal untuk lebih banyak kemitraan di masa depan agar menciptakan sektor pariwisata yang memiliki ketahanan dan ramah iklim," ujar Rizki Handayani. 

    ***

    Tentang AIS Forum:

    Archipelagic and Island States (AIS) Forum adalah sebuah wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan sedunia yang bertujuan memperkuat kolaborasi untuk mengatasi permasalahan global dengan empat area utama, yakni mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan tata kelola maritim yang baik. KTT AIS Forum diadakan untuk menguatkan peran AIS Forum sebagai pusat solusi cerdas dan inovatif, serta sebagai platform gotong royong dalam mendorong agenda masa depan tata kelola laut global.

    Untuk Informasi lebih lanjut, silakan menghubungi kontak di bawah ini. 

    Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo – Usman Kansong  (0816785320).

    Dapatkan siaran pers, narasi, foto, dan video terkait KTT AIS Forum 2023 di https://s.id/aispedia

    Berita Terkait

    AIS Forum Gandeng Akademisi Kembangkan Sistem Perikanan Berkelanjutan

    AIS Forum mengajak sejumlah perguruan tinggi dan lembaga penelitian berkolaborasi mengembangkan solusi inovatif dari masalah tersebut. Selengkapnya

    Indonesia Ajak Negara AIS Perkuat Pariwisata Berkelanjutan

    Yang menjadi tujuan bersama adalah mewujudkan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, ekonomi biru, penanganan sampah plastik di laut, dan ta Selengkapnya

    AIS Forum Wujudkan Solusi Inovatif Masa Depan Laut Berkelanjutan

    AIS Startup Blue Business Summit menjadi medium untuk mengembangkan para pelaku usaha ekonomi biru untuk kemudan menghubungkannya kepada pem Selengkapnya

    AIS Forum Bangun Era Baru Pertumbuhan Ekonomi Biru Berkelanjutan

    Dialog tingkat tinggi ini mengundang pemimpin dunia, pakar/ahli bidang ekonomi, investor, dan pelaku bisnis untuk terlibat membahas kelangsu Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA