FAQ  /  Tautan  /  Peta Situs
    18 10-2016

    1753

    Jalan Terang Indonesia Sejahtera

    Kategori Kerja Nyata | mth

    Bila kita menyusuri jalur selatan Jawa, mulai Wonogiri sampai memasuki Blitar, kota kelahiran Bung Karno, maka rasa cinta tanah air kita semestinya akan semakin menguat. Betapa indah dan kayanya Indonesia. Betapa hebatnya Indonesia. Hamparan laut biru di antara jalan berliku pegunungan hijau, menikung turun-naik berkelok dan bergerak lurus di antara debur ombak dan kesiur angin dari hutan-hutan jati. Sesekali hijau sawah muncul menyegarkan pikiran dan perasaan.

    Ini adalah kekayaan luar biasa Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, Indonesia dikarunia potensi alam dan kekayaan luar biasa. Cobalah juga melancong ke Tanjung Lesung di propinsi Banten yang oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo dijadikan sebagai salah satu kawasan ekonomi khusus (KEK). Dari Anyer hingga ke Ujung Kulon, suguhan keindahan pantai berpasir putih dengan hamparan laut yang begitu biru menghampar sejauh mata memandang. Menyegarkan kembali kebanggaan kita pada Indonesia.

    Budiawan atau biasa dipanggil Wawan, seorang pemuda Tanjung Lesung berusia 25 tahun yang membuka bengkel motor tak jauh dari
    billboard besar KEK Tanjung Lesung, optimis masa depan cerah di daerahnya. “Tanjung Lesung akan menjadi kawasan ekonomi khusus pariwisata yang maju karena banyak keindahan alam di sini,” ujarnya.

    Wawan memilih membuka usaha bengkel motor karena itulah hobinya sejak ia masih duduk di bangku SMA. Ia ingin menjalani hidup sesuai pilihannya. “Dengan menjadi kawasan ekonomi khusus sepertinya nanti akan lebih banyak pilihan bagi para pemuda untuk merintis usaha atau bekerja di usaha pariwisata, kalau saya sih dari dulu memang ingin buka bengkel motor,” tuturnya.

    Sebagai KEK bidang pariwisata, setiap desa di Tanjung Lesung bisa menawarkan berbagai paket menarik. Misalnya, akomodasi yang bisa berupa tempat tinggal penduduk setempat atau wisma yang berkembang di luar rumah penduduk. Seluruh kehidupan keseharian penduduk setempat beserta setting fsik lokasi desa juga bisa menjadi atraksi wisata budaya. Desa wisata adalah wilayah pedesaan yang memiliki potensi keunikan dan daya tarik wisata yang khas, baik berupa karakter fsik lingkungan alam maupun kehidupan sosial budaya masyarakat.

    Pilihan setiap orang pasti berbeda-beda sebagaimana potensi setiap daerah di Indonesia juga berbeda-beda. Wawan berbeda dengan Suripno dan Taufk, dua pemuda dari pinggiran Kota Gresik, Jawa Timur. Mereka memilih berkiprah memajukan Karang Taruna dengan merintis berbagai usaha melibatkan para pemuda kampung yang belum bekerja. Dua pemuda itu adalah Ketua dan Wakil Ketua Karang Taruna Banyu Tengah, sebuah kampung di pinggiran wilayah Kabupaten Gresik.

    Karang taruna ini memulai kiprahnya untuk menjadi karang taruna mandiri sejak mendapat kesepakatan atau kontrak dengan kelurahan untuk mengelola sebuah portal jalan masuk yang menjadi sumber pemasukan desa. “Nilai kontrak sebesar 65 juta rupiah per tahun dan harus dibayar di muka. Pada saat itu kami, para pengurus tidak memiliki uang sebesar itu, tapi kami bertekad dan yakin bisa mengumpulkannya dari para anggota,” tutur Suripno, Ketua Karang Taruna Banyutengah.

    Maka dimulailah sebuah babak baru dalam sejarah karang taruna desa Banyutengah, era karang taruna yang berwawasan social entrepreneurship. Sebuah terobosan dalam kiprah karang taruna di tingkat nasional. Sama halnya dalam membangun sebuah bisnis, kepercayaan harus dibangun terlebih dulu untuk mendapatkan hasil. Kepercayaan harus dibangun melalui manajemen dan keuangan yang transparan serta integritas para pemimpinnya.

    Begitulah karang taruna Banyutengah memulai kiprahnya. Mengumpulkan uang 65 juta untuk membayar kontrak pengelolaan portal masuk milik desa pun berhasil mereka lakukan tanpa berhutang. Mereka menawarkan pada pengurus dan anggota karang taruna untuk turut memiliki saham dalam usaha pengelolaan portal itu. “Kami ingin membangun usaha milik karang taruna. Kami ingin memiliki UKM sendiri yang akan membiaya semua kegiatan dan kebutuhan karang taruna tanpa harus menadahkan tangan meminta sumbangan kemana-mana,” tegas Wakil Ketua Karang taruna, Taufk.

    Itulah semangat yang patut diteladani. Semangat yang dibutuhkan bangsa ini untuk maju seperti kerap didengungkan Presiden Joko Widodo pada para pemuda dalam berbagai kesempatan. Semangat kemandirian dan kewirausahaan yang dikobarkan Presiden Joko Widodo.

    Instruksi Presiden dan Cerita Perjalanan
    Selain Tanjung Lesung, Presiden Joko Widodo juga menetapkan Sorong, Papua sebagai KEK. Presiden telah mengingatkan bahwa yang berkaitan dengan pasar dan listrik sangat penting untuk menunjang kelangsungan KEK Sorong. Presiden menginstuksikan agar persiapan menuju ke Kawasan Ekonomi Khusus di Sorong ini harus betul-betul diperhitungkan. Perekonomian memang menjadi program prioritas utama Presiden Joko Widodo. Terutama infrastruktur di daerah-daerah yang membutuhkan.

    Pada peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 71, terkait soal listrik dan program 35.000 MW, Presiden  memberi tanda jasa kehormatan pada Bupati Lahat, Sumatera Selatan, Saifudin Aswari Riva’i untuk keberhasilannya menerangi 99% wilayah Lahat.

    Eddi, seorang pemuda Lahat yang bekerja di Jambi, dalam perjalanan pulang kampung mengatakan bahwa ia merasa bangga atas capaian
    Bupatinya. “Daerah saya, Ulek Pandan, sudah sejak tahun 90an teraliri listrik karena ada PLTA Banjar Sari tak jauh dari Ulek Pandan, namun untuk menerangi seluruh wilayah tentu saja butuh kerja keras dari pemerintah daerah Lahat dan dukungan masyarakat,” ujarnya.

    Mobil travel “Putra Lahat” jurusan Palembang – Lahat yang ditumpanginya hanya berisi 5 penumpang dengan berbagai tujuan di kabupaten Lahat. Setiap penumpang merasakan hal yang sama, kerinduan dan kebanggaan pada kampung halaman mereka yang sedang berprestasi. “Tentu saja, masih banyak pekerjaan dan tanggungjawab untuk memajukan Kabupaten Lahat. Meski kini listrik sudah menerangi hampir seluruh wilayah Lahat bukan berarti semua masalah terselesaikan,” tambah Teguh, sopir travel yang juga warga Lahat.

    Mobil travel mulai memasuki Kabupaten Muara Enim sekitar pukul 13.00, masih sekitar 2 jam perjalanan lagi menuju Kabupaten Lahat. Jalanan mulai dari Palembang sampai Muara Enim semuanya sudah diaspal meski beberapa wilayah sedang dilakukan perbaikan jalan yang rusak dan di beberapa titik lain jalanan juga sudah butuh perbaikan. Kabel-kabel listrik sambung menyambung tiada terputus di sepanjang pinggiran jalan raya. Antena parabola besar menghiasi rumahrumah tembok dan juga sebagian rumah panggung kayu.

    Di antara deretan desa-desa wilayah Muara Enim yang dilalui rute travel, tersebutlah sebuah desa bernama unik. Desa Cinta Kasih namanya. Entah apa sejarahnya, namun desa itu seakan memberi pesan pada siapapun yang melewatinya agar kembali menghidupkan cinta kasih di hati masing-masing. Cinta kasih adalah dasar toleransi dan solidaritas.

    "Cinta kasih adalah perekat kebhinekaan seluruh bangsa Indonesia. “Kalau ada cinta kasih, pasti orang bisa saling menghormati dan saling menghargai,” ujar Siti, satu-satunya penumpang perempuan travel Putra Lahat. Perempuan Jawa yang lahir di Lahat itu masih menyisakan sedikit logat Jawa dalam tutur katanya.

    Tidak hanya itu, pembangunan juga bisa menjadi lebih cepat jika tidak ada kebencian dan konflik dalam tubuh masyarakat. Percepatan pembangunan mensyaratkan dukungan satupadu dari seluruh elemen masyarakat. Dan agar bisa mudah bersatu-padu, adanya cinta kasih akan sangat membantu. “Ulek Pandan saat ini sedang banyak melakukan pembangunan jalan di dusun-dusun sebagai program yang didukung oleh dana desa. Abang ipar saya kebetulan KAUR Pembangunan di Kelurahan, dia dan warga bersemangat untuk satu-padu meningkatkan kesejahteraan warga Ulek Panda,” tutur Eddi.

    Keterlibatan Karang Taruna di Ulek Pandan juga menjadi perhatian khusus KAUR Pembangunan Ulek Pandan, Dedi, yang ingin semua elemen masyarakat terlibat dalam proses pembangunan. Memang belum ada pemuda seperti Suripno dan Taufk dari Karang Taruna Banyu Tengah. Dua pemuda ini berhasil menggerakkan perekonomian masyarakatnya melalui kiprah mereka. Sukses mereka meraih juara pertama lomba karang taruna nasional 2014 adalah bukti karang taruna mampu mengambil peran nyata dalam perekonomian.

    Sukses mereka capai setelah melalui banyak cobaan. Salah satu cobaan adalah ketika sekelompok masyarakat melalui beberapa anggota Karang taruna melakukan provokasi agar masyarakat mencurigai mereka. Hal itu tidak membuat Suripno, Taufk dan para pengurus serta anggota lain terpengaruh.
    Mereka langsung mengundang masyarakat secara terbuka untuk mendengarkan transparansi laporan keuangan karang taruna. “Karena tidak ada satupun dari kami yang bermasalah dalam keuangan, maka kami pun melaporkan secara terbuka kepada masyarakat soal keuangan meskipun sebenarnya tidak ada kewajiban yang mengharuskan kami melakukan hal itu,” tutur Taufk.

    Dari Pinggiran “Menerangi” Nusantara
    Pembangunan di era Presiden Joko Widodo mencoba menghadirkan negara dalam bentuk tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya. Tugas pemerintah adalah menciptakan sumber daya manusia yang memiliki integritas dan kapasitas mumpuni sebagai aparatur negara. Persoalan sumber daya manusia selama ini terkendala antara lain oleh kesenjangan fasilitas pendidikan antara Jawa dan luar Jawa sejak periode Orde Baru. Untuk menunjang projek KEK baik Tanjung Lesung maupun Sorong, tentu harus sinergis dengan program untuk meningkatkan kualitas sumber daya
    manusia.

    Dalam butir ketiga Nawacita jelas dikatakan prioritas pembangunan adalah di desa dan daerah pinggiran. Pembangunan desa untuk memajukan perekonomian bangsa kini telah memiliki payung hukum yang mantap, yaitu Undang Undang Desa.

    Dalam implementasinya, Undang Undang Desa memiliki lima tujuan utama. Pertama, pengakuan dan status hukum pada sistem pemerintahan setingkat desa. Kedua, mendorong tradisi dan kebudayaan masyarakat. Tujuan ketiga, mendorong partisipasi warga dalam pemerintahan desanya. Ke empat, meningkatkan pelayanan untuk semua orang dengan meningkatkan kinerja pemerintahan desa. Tujuan kelima adalah mendorong pembangunan oleh warganya sendiri.

    Konsep KEK Tanjung Lesung maupun Sorong secara umum juga membawa semangat Nawacita butir ketiga. Suripno dan Taufk berhasil mewujudkan semangat itu melalui kiprah mereka. Masyarakat Kabupaten Lahat merasakan hasil pewujudan semangat butir ketiga Nawacita melalui Bupati mereka yang berhasil menerangi “jalan pembangunan” di seluruh wilayah mereka.

    Dari pinggiran kota Blitar juga ada sebuah Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang kiprahnya juga berhasil menerangi jalan menuju kesejahteraan bangsa. Bumdes itu bernama Maju Makmur dari Kelurahan Minggirsari. Kata kunci keberhasilan Bumdes Maju Makmur yang beberapa kali terpilih sebagai pemenang lomba Bumdes tingkat nasional adalah partisipasi dan peran aktif pemerintah desa.

    Bumdes Maju Makmur awalnya bergerak dalam usaha simpan pinjam yang kemudian berkembang sesuai kebutuhan masyarakat. Karena 60% warga masyarakat bekerja di sektor usaha pertanian, Bumdes Maju Makmur pun memperluas usaha penyediaan kebutuhan pertanian. Setelah sekitar 8 tahun berdiri, Bumdes Maju Makmur pada tahun 2015 memiliki aset kurang-lebih 700 juta rupiah.

    Usahanya sudah merambah sektor riil seperti toko alat-alat dan kebutuhan pertanian dan bengkel las. Rencana mereka ke depan akan membangun usaha desa wisata di tanah kas desa. “Untuk desa wisata, kami akan bekerja sama dengan pemilik Kampung Coklat yang lokasinya berdekatan dengan tanah kas desa. Pola pengembangan usaha memang memakai pendekatan kemitraan dengan pengusaha lokal,” tutur Haryono, Direktur Bumdes Maju Makmur.

    Minggirsari memang berada di pinggiran Jawa Timur, namun dari pinggiran itulah mereka juga menerangi jalan pembangunan bangsa. Mereka berjuang memajukan Bumdes seperti Bupati Lahat berjuang menerangi seluruh wilayahnya dengan listrik.

    Anak-anak muda seperti Wawan di Tanjung Lesung, Suripno dan Taufik di Gresik, Eddi di Ulek Pandan, semuanya juga menjadi penerang jalan pembangunan bangsa. Menjadi jalan terang menuju kesejahteraan seluruh bangsa Indonesia.*

    Berita Terkait

    2 Tahun Percepatan Pembangunan Menuju Indonesia Maju

    Kamis, 20 Oktober 2016 genap 2 tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Berawal dari Visi Nawacita yang disampaikan dalam pemilihan Presi Selengkapnya

    Menjahit Kembali Baju Ke-Indonesia-an Kita

    Salah satu transformasi fundamental yang dilakukan Presiden Joko Widodo adalah memperkenalkan pembangunanyang berwawasan “Indonesia-Sent Selengkapnya

    Kota Bersih Masyarakat Sehat

    Menelusuri kembali sudut-sudut Kota Surabaya setelah lima tahun ditinggalkan, membuat mata Heri Rubiyanto (41) terbelalak takjub. Tempat-tem Selengkapnya

    Bangun Indonesia Dari Desa

    Hamajen Saleh (41) tampak serius mengawasi tukang batu yang sedang giat mengayunkan sekopnya. Kepala Desa Hidayat, Kec Bacan, Kab Halmahera Selengkapnya

    SOROTAN MEDIA